Dija-dija
- somewhere, wherever en
- Di mana-mana id
Kepala Dinas: Perbaikan jalan ini dilakukan untuk kenyamanan kita semua
Pedagang A(A): “Sarong? Buy sarong?” Pedagang B (B): “Hello…hello..” A: “Cheap…cheap!” B: “Please buy one!..” A: “Kenken ne… Sing laku-laku.. Aduh… cucu kenken ne? Harus mayah SPP..”
(ada plang berjalan) A: “Apa to?” B: “Yih! “Pek jalan”? Pedalem ye. Ye pasti capek gati majalan joh sajan..” A: “Ae..kan pekerjaan jalan jani di Ubud mula dija-dija.” B: “Uling kaja ked kelod. Uling kauh ked kangin. Dija-dija trotoare dibongkar.” A: “Lan makelo sajan tusing pasange buin.” Staf Dinas: “Ahhh!! Nyi ajak dua, sing ngerti apa! Kan itu kewajiban departemen lain. Ada departemen yang bongkar, ada departemen yang pasang.” A: “Sakewala Departemen Bongkar Pasang….” B: “….Belum dibentuk…” A+B: “Hahahahahaha…..”
Reporter: Tunggu dulu…tunggu dulu. Ada berita yang baru masuk. Katanya di Ubud sekarang tidak boleh ada bis yang masuk ke dalam kota. Dan semua kendaraan tidak boleh parker di jalan, di semua jalan, baik yang utama maupun yang nista. Kalau berani parker di jalan Hanoman, misalnya, siapkan mental bahwa bannya akan ditusuk oleh pecaling gedebong. (Pecaling gedebong sedang beraksi di jalan)
Reporter: Oo…meriki, Dadong…. Bagaimana pendapat Dadong tentang perbaikan jalan di Ubud? Dadong: Dadong demen to…. Luung to…. Pis pajake kan anggona perbaikan-perbaikan jalan ane milik kita semua. Sakewala dadaong bingung baane. Dadi setata ngae proyek pas pada musim rame! Reporter: Ooo…ya….ya……apa namanya……^%&^35y3tu3to8yt86p79yn[uo[wuiyu@#$.........dan seterusnya! Begitulah.
(Ada turis sedang berjalan kaki sendirian di trotoar, dan tiba-tiba terperosok ke dalam trotoar yang dalam kondisi dibongkar)
Turis: “…Aah….aduh!” Pedagang: “Mimih Ratu..! Buin ada turis ulung ke tengah bolong!”
Reporter: Ternyata turis yang tadi masuk ke lubang di trotoar Ubud. Keluar lagi, dan langsung muncul di Thailand! Kalau terus begitu, lama-lama turis bisa lari ke negara lain!Kepala Dinas: Perbaikan jalan ini dilakukan untuk kenyamanan kita semua
Pedagang A(A): “Sarong? Buy sarong?” Pedagang B (B): “Hello…hello..” A: “Cheap…cheap!” B: “Please buy one!..” A: “Kenken ne… Sing laku-laku.. Aduh… cucu kenken ne? Harus mayah SPP..”
(ada plang berjalan) A: “Apa to?” B: “Yih! “Pek jalan”? Pedalem ye. Ye pasti capek gati majalan joh sajan..” A: “Ae..kan pekerjaan jalan jani di Ubud mula dija-dija.” B: “Uling kaja ked kelod. Uling kauh ked kangin. Dija-dija trotoare dibongkar.” A: “Lan makelo sajan tusing pasange buin.” Staf Dinas: “Ahhh!! Nyi ajak dua, sing ngerti apa! Kan itu kewajiban departemen lain. Ada departemen yang bongkar, ada departemen yang pasang.” A: “Sakewala Departemen Bongkar Pasang….” B: “….Belum dibentuk…” A+B: “Hahahahahaha…..”
Reporter: Tunggu dulu…tunggu dulu. Ada berita yang baru masuk. Katanya di Ubud sekarang tidak boleh ada bis yang masuk ke dalam kota. Dan semua kendaraan tidak boleh parker di jalan, di semua jalan, baik yang utama maupun yang nista. Kalau berani parker di jalan Hanoman, misalnya, siapkan mental bahwa bannya akan ditusuk oleh pecaling gedebong. (Pecaling gedebong sedang beraksi di jalan)
Reporter: Oo…meriki, Dadong…. Bagaimana pendapat Dadong tentang perbaikan jalan di Ubud? Dadong: Dadong demen to…. Luung to…. Pis pajake kan anggona perbaikan-perbaikan jalan ane milik kita semua. Sakewala dadaong bingung baane. Dadi setata ngae proyek pas pada musim rame! Reporter: Ooo…ya….ya……apa namanya……^%&^35y3tu3to8yt86p79yn[uo[wuiyu@#$.........dan seterusnya! Begitulah.
(Ada turis sedang berjalan kaki sendirian di trotoar, dan tiba-tiba terperosok ke dalam trotoar yang dalam kondisi dibongkar)
Turis: “…Aah….aduh!” Pedagang: “Mimih Ratu..! Buin ada turis ulung ke tengah bolong!”
Reporter: Ternyata turis yang tadi masuk ke lubang di trotoar Ubud. Keluar lagi, dan langsung muncul di Thailand! Kalau terus begitu, lama-lama turis bisa lari ke negara lain!Kepala Dinas: Perbaikan jalan ini dilakukan untuk kenyamanan kita semua
Pedagang A(A): “Sarong? Buy sarong?” Pedagang B (B): “Hello…hello..” A: “Cheap…cheap!” B: “Please buy one!..” A: “Kenken ne… Sing laku-laku.. Aduh… cucu kenken ne? Harus mayah SPP..”
(ada plang berjalan) A: “Apa to?” B: “Yih! “Pek jalan”? Pedalem ye. Ye pasti capek gati majalan joh sajan..” A: “Ae..kan pekerjaan jalan jani di Ubud mula dija-dija.” B: “Uling kaja ked kelod. Uling kauh ked kangin. Dija-dija trotoare dibongkar.” A: “Lan makelo sajan tusing pasange buin.” Staf Dinas: “Ahhh!! Nyi ajak dua, sing ngerti apa! Kan itu kewajiban departemen lain. Ada departemen yang bongkar, ada departemen yang pasang.” A: “Sakewala Departemen Bongkar Pasang….” B: “….Belum dibentuk…” A+B: “Hahahahahaha…..”
Reporter: Tunggu dulu…tunggu dulu. Ada berita yang baru masuk. Katanya di Ubud sekarang tidak boleh ada bis yang masuk ke dalam kota. Dan semua kendaraan tidak boleh parker di jalan, di semua jalan, baik yang utama maupun yang nista. Kalau berani parker di jalan Hanoman, misalnya, siapkan mental bahwa bannya akan ditusuk oleh pecaling gedebong. (Pecaling gedebong sedang beraksi di jalan)
Reporter: Oo…meriki, Dadong…. Bagaimana pendapat Dadong tentang perbaikan jalan di Ubud? Dadong: Dadong demen to…. Luung to…. Pis pajake kan anggona perbaikan-perbaikan jalan ane milik kita semua. Sakewala dadaong bingung baane. Dadi setata ngae proyek pas pada musim rame! Reporter: Ooo…ya….ya……apa namanya……^%&^35y3tu3to8yt86p79yn[uo[wuiyu@#$.........dan seterusnya! Begitulah.
(Ada turis sedang berjalan kaki sendirian di trotoar, dan tiba-tiba terperosok ke dalam trotoar yang dalam kondisi dibongkar)
Turis: “…Aah….aduh!” Pedagang: “Mimih Ratu..! Buin ada turis ulung ke tengah bolong!” Reporter: Ternyata turis yang tadi masuk ke lubang di trotoar Ubud. Keluar lagi, dan langsung muncul di Thailand! Kalau terus begitu, lama-lama turis bisa lari ke negara lain!| ]][[Word example text ban::Reporter: Marilah kita lanjutkan laporan di lapangan. Dan lihat trotoar yang sedang diperbaiki. Kepala Dinas: Perbaikan jalan ini dilakukan untuk kenyamanan kita semua
Pedagang A(A): “Sarong? Buy sarong?” Pedagang B (B): “Hello…hello..” A: “Cheap…cheap!” B: “Please buy one!..” A: “Kenken ne… Sing laku-laku.. Aduh… cucu kenken ne? Harus mayah SPP..”
(ada plang berjalan) A: “Apa to?” B: “Yih! “Pek jalan”? Pedalem ye. Ye pasti capek gati majalan joh sajan..” A: “Ae..kan pekerjaan jalan jani di Ubud mula dija-dija.” B: “Uling kaja ked kelod. Uling kauh ked kangin. Dija-dija trotoare dibongkar.” A: “Lan makelo sajan tusing pasange buin.” Staf Dinas: “Ahhh!! Nyi ajak dua, sing ngerti apa! Kan itu kewajiban departemen lain. Ada departemen yang bongkar, ada departemen yang pasang.” A: “Sakewala Departemen Bongkar Pasang….” B: “….Belum dibentuk…” A+B: “Hahahahahaha…..”
Reporter: Tunggu dulu…tunggu dulu. Ada berita yang baru masuk. Katanya di Ubud sekarang tidak boleh ada bis yang masuk ke dalam kota. Dan semua kendaraan tidak boleh parker di jalan, di semua jalan, baik yang utama maupun yang nista. Kalau berani parker di jalan Hanoman, misalnya, siapkan mental bahwa bannya akan ditusuk oleh pecaling gedebong. (Pecaling gedebong sedang beraksi di jalan)
Reporter: Oo…meriki, Dadong…. Bagaimana pendapat Dadong tentang perbaikan jalan di Ubud? Dadong: Dadong demen to…. Luung to…. Pis pajake kan anggona perbaikan-perbaikan jalan ane milik kita semua. Sakewala dadaong bingung baane. Dadi setata ngae proyek pas pada musim rame! Reporter: Ooo…ya….ya……apa namanya……^%&^35y3tu3to8yt86p79yn[uo[wuiyu@#$.........dan seterusnya! Begitulah.
(Ada turis sedang berjalan kaki sendirian di trotoar, dan tiba-tiba terperosok ke dalam trotoar yang dalam kondisi dibongkar)
Turis: “…Aah….aduh!” Pedagang: “Mimih Ratu..! Buin ada turis ulung ke tengah bolong!”
Reporter: Ternyata turis yang tadi masuk ke lubang di trotoar Ubud. Keluar lagi, dan langsung muncul di Thailand! Kalau terus begitu, lama-lama turis bisa lari ke negara lain!| ]]