Akhir-akhir ini permasalahan tentang Rusia dan Ukraina semakin memanas dan pada tanggal 24 Februari 2022 Rusia menginvasi wilayah Ukraina, invasi tersebut dikarenakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ingin negara Ukraina bergabung dengan Nato (North Atlantic Treaty Organization).
Sejarah Hubungan Rusia dengan Ukraina
Semua dimulai pada 861 M ketika bangsa Viking menguasai Rusia dan beberapa negara di sekitarnya dan membentuk dinasti Rurik dan memerintah selama 300 tahun, dinasti itu berhasil menguasai beberapa negara yaitu, Ukraina, Rusia, dan semenanjun Siberia. Mereka juga pernah mencoba untuk menguasai negara Finlandia, namun ternyata gagal. Pada perang dunia II saat Rusia memutuskan untuk bergabung dengan sekutu, saat itu Rusia dan negara di sekitarnya bernama Uni Soviet, saat itu Uni Soviet dan Amerika Serikat selalu bersaing dalam banyak hal seperti senjata, kekuatan militer, dan penelitian biologi, karena kedua negara itu sama besar, Uni Soviet dan Amerika Serikat banyak menyebarkan paham dan ideology negara masing-masing, Eropa Timur banyak terpengaruh system demokratis ala Amerika Serikat. Karena mereka (Uni Soviet dan Amerika Serikat) bersaing dalam banyak hal, akhirnya Uni Soviet runtuh dan terpecah menjadil 15 negara berbeda termasuk Rusia dan Ukraina.
Menurut saya, jika warga Ukraina mengungsi ke Klungkung yaitu, Klungkung perlu mempersiapkan segala sarana dan prasarana untuk memperkuat tata kelola pengungsi agar dapat meminimalisir resiko yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah pengungsi di Klungkung. Bukan cuma itu, Klungkung juga perlu memperhatikan dampak keamanan negara, sektor perdagangan, serta dampak keamanan negara, dan juga mungkin sebagian warga Klungkung akan protes karena terjadinya pengalihan dana untuk para pengungsi, yang mengakibatkan kurangnya kebutuhan sandang dan pangan. Bagi saya, sebaiknya warga Ukraina yang mengungsi perlu membawa kebutuhan sandang/pakaian. Ketika para pengungsimerasa bosan dan rindu dengan keluarga, mungkin saja warga Ukraina mempunyai tekad untuk kabur dari tempat pengungsian, dan akan mempersulit pemerintah Klungkung untuk menemukan warga Ukraina yang kabur, dan mungkin akan menimbulkan keributan karena adanya warga Ukraina yang kabur dari tempat pengungsian. Negara Ukraina akan mengalami krisis setelah perang yang menyebabkan pengungsi sulit untuk kembali pulang ke negaranya, karena mungkin saja masih ada ketegangan politik antara kedua negara tersebut, dan juga warga Ukraina bias saja berada dibawah tekanan mental yang hebat khususnya anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia. Apabila mereka tidak ingin kembali ke negaranya saat perang tersebut telah selesai, mungkin akan menimbulkan kericuhan di beberapa desa Klungkung yang menolak pengungsi dari Ukraina, dikarenakan alasan pribadi seperti mereka takut akan akan terjadinya kehilangan banyak dana karena adanya pengungsi yang datang ke daerah Klungkung, kurangnya sandang, pangan, dan papan bagi warga Klungkung, mungkin hal tersebutlah yang menyebabkan masyarakat Klungkung menolak pengungsi dari warga Ukraina. Bagi daerah yang menyetujui pengungsi dan yang tidak menyetujui mungkin akan ada suatu perselisihan dan membuat Ukraina semakin terhimpit karena perbedaan bagi kedua belah pihak. Jadi kesimpulan dari opini yang kami buat bahwa tidak semua masyarakat Indonesia yang menyutujui warga Ukraina untuk mengungsi ke Indonesia.
Enable comment auto-refresher