Literature SIKAP DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP PENGUNGSI UKRAINA
- Title (Other local language)
- Photograph by
- https://images.app.goo.gl/xY6h4qeP7NKgqMhV7
- Author(s)
- Reference for photograph
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- Pengungsi
Description
In English
In Balinese
In Indonesian
Ukraina adalah negara yang berada di eropa bagian timur. Saat ini negara tersebut mengalami perang dengan negara lain yaitu rusia, sehingga banyak warga negaranya mengungsi ke negara-negara lain dan menyebabkan masalah kemanusiaan, seperti pengungsi anak-anak yang terpisah dari kedua orang tuanya dan tidak bisa mendapatkan pendidikan yang biasanya mereka peroleh. Serangan rusia pada 24 pebruari 2022 menyebabkan penduduk Ukraina melarikan diri untuk mengungsi sejak awal invasi tersebut. Pengungsi dari Luar Negeri adalah orang asing yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan karena ketakutan yang beralasan akan persekusi dengan alasan ras, suku, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu, dan pendapat politik yang berbeda serta tidak menginginkan perlindungan dari negara asalnya dan/atau telah mendapatkan status pencari suaka atau status pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui komisariat Tinggi Urusan Pengungsi di Indonesia.
Lebih dari 5 juta orang telah mengungsi dari Ukraina sejak serangan rusia mulai dilancarkan, mereka bertujuan ke Indonesia dengan harapan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Keputusan menerima pengungsi ukraina adalah langkah dilematis dan memiliki dua mata sisi pisau. Di satu sisi yang di petaruhkan adalah rasa kemanusiaan rakyat indonesia dalam menolong sesama manusia. Namun di sisi lain, apakah indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menghidupi mereka? Terlebih lagi, berkaca dari pengalaman yang ada, apakah pemerintah siap menanggulangi potensi munculnya kecemburuan sosial di tengah masyarakat akibat perhatian yang cukup besar kepada para pengungsi tersebut.
DUA SISI MATA PISAU : antara kemanusiaan dan potensi kecemburuan sosial. Menolong sesama umat manusia, merupakan bentuk pelaksanaan butir kedua pancasila. Namun di sisi lain, kedatangan pengungsi ukraina akan memunculkan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat, apalagi jika pengungsi mendapat bantuan lebih banyak daripada warga asli indonesia, akan muncul dampak secara lokal di kalangan masyarakat, yaitu kecemburuan sosial. Untuk itu, perlunya peran penting dari pemerintah pusat dan lembaga internasional untuk mengambil peran dalam mengatasi masalah ini, sehingga potensi potensi kecemburuan sosial di masa depan dapat terhindari. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus ikut berperan mencegah terjadinya kecemburuan sosial, dengan cara sebagai berikut :
1. Membangun pola pikir tangguh
Tangguh, fleksibel, tabah tak hanya soal kemampuan untuk berhadapan dengan situasi sulit tapi juga kemampuan untuk beradaptasi
2. Fokus pada diri sendiri
Penting untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Sebaiknya fokus pada diri sendiri dan kembali menyadarkan diri untuk menyeimbangkan kekuatan untuk melawan perasaan negatif.
Selain mencegah terjadinya kecemburuan sosial, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam membantu pengungsi korban konflik, adapun cara-caranya yaitu :
1. Memberikan bantuan relokasi sementara
Pengungsi korban konflik perlu diberi tempat tinggal sementara yang layak. Misalkan saja di setiap kota dan kabupaten dibuat suatu apartemen atau mes khusus untuk tempat mengungsi bagi korban konflik.
2. Memberikan bantuan kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok sehari-hari harus dapat dipenuhi dengan baik seperti makan minum, sandang pakaian, dan tempat tinggal
3. Memberikan bantuan pendidikan dan edukasi
Walau di masa pengungsian, tetapi pendidikan harus tetap berjalan, pengadaan unit sekolah darurat menjadi opsi alternatif.
4. Memberikan bantuan psikologis
Kesehatan mental korban juga perlu dijaga. Khususnya anak-anak pastinya akan mengalami trauma ringan maupun berat. Agar bantuan /tujuan tersebut tercapai maka dari itu diperlukan kerjasama antar warga negara.
Tidak hanya Ukraina, indonesia juga merasakan dampak konflik tersebut yaitu :
1. Perlambatan ekonomi
Salah satu dampak yang mungkin harus dihadapi indonesia adalah perlambatan ekonomi. Perlambatan ekonomi dapat berpengaruh ke indonesia melalui tiga jalur, yaitu jalur perdagangan, investasi, denpasar modal. Misalnya kesulitan untuk menanamkan modal atau menarik investasi di tengah perlambatan ekonomi global
2. Energi
Rusia dan ukraina merupakan produsen minyak dan gas yang penting. Oleh sebab itu sejak terjadi konflik harga barang yang dihasilkan melonjak mahal.
3. Komoditas non-migas
Rusia dan ukraina merupakan produsen terbesar logam seperti nikel, tembaga dan besi. Keduanya juga terlibat dalam ekspor dan pembuatan bahan baku penting lainnya. Oleh sebab itu proses kegiatan akan terhambat.
4. Penurunan nilai tukar rupiahKemungkinan besar jika perang terjadi terlalu lama dapat menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan, bukan karena kinerja rupiah yang cukup buruk, melainkan karena dampak perang yang terjadi
Language: Template:Int:
Enable comment auto-refresher
Putu Ariana
Permalink |