Tari Jauk Manis merupakan salah satu tari Bali yang masuk kategori tari balih-balihan. Tari balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung menghibur, sehingga tari ini sering ditarikan dalam acara penyambutan, festival, pertunjukan, dan acara lainnya. Selain sebagai tari balih-balihan, tari jauk manis juga termasuk tari tunggal yakni sebuah tarian yang ditarikan secara individu atau perorangan.
Tari Jauk Manis diciptakan oleh seniman tari I Nyoman Kaler. Tarian ini menggambarkan seorang raja yang sedang berkelana, sehingga tarian ini memiliki gerakan yang beringas, berwibawa, lemah lembut dan fleksibel. Tari Jauk Manis memakai kostum seperti tari Baris, hanya saja penari Jauk Manis menggunakan topeng yang berwarna putih, gelungan (mahkota raja), dan sarung tangan dengan kuku yang panjang. Secara lengkap buasana yang digunakan dalam pementasan tari Jauk Manis yakni celana panjang berwarna putih, stewel, kamben putih, baju, srimping, keris, awiran, lamak, badong, gelungan, dan topeng berwarna putih.
Tari Jauk Manis memiliki makna bahwa seorang raja atau pemimpin harus mampu melindungi rakyatnya, di mana seorang raja bisa belaku beringas (tegas) sehingga ditakui oleh musuh-musuhnya dan berlaku lemah lembut sehingga dihormati dan dikagumi oleh rakyatnya. Hal ini dapat lihat gerakan tari Jauk Manis itu sendiri, kadang-kadang beringas dan kadang-kadang lemah lembut. Biasanya seorang penari Jauk Manis, sudah memiliki teknik tari Bali yang mumpuni, karena dalam tarian ini terdapat banyak improvisasi gerak, selain itu penari juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup mengenai gamelan, sehingga ketika menari ada keseimbangan dan harmoni yang luar biasa antara penari jauk yang memakai tapel (topeng) dengan pemain gamelannya, terutama kendang.
Enable comment auto-refresher