This dance is based on the story of two brothers, Raja – Subali and Sugriwa, who turned into monkeys. Previously Subali and Sugriwa had the names Arya Bang and Arya Kuning and a younger sister named Dewi Anjani. One day his father gave bracelets to each of Arya Bang and Arya Kuning and cupu manik (a magic mirror that can show the past, present and future) to Dewi Anjani.
They lived in peace until they both wanted cupu manik owned by Dewi Anjani. Both fight cupu manik, and snatch it by force. Seeing the incident his father became very angry with his two sons and threw cupu manik to the bottom of the lake. Finally the two sons scrambled to dive and look for the cupu bead to the bottom of the lake but ultimately failed. But what happened, after they both came out of the bottom of the pool the faces of the two sons turned into monkeys.
Tarian ini didasarkan pada kisah dua bersaudara, Raja – Subali dan Sugriwa, yang berubah menjadi kera. Sebelumnya Subali dan Sugriwa memiliki nama Arya Bang dan Arya Kuning serta seorang adik perempuan bernama Dewi Anjani. Suatu hari ayahnya memberikan gelang kepada masing-masing Arya Bang dan Arya Kuning serta cupu manik (sebuah cermin sakti yang bisa memperlihatkan masa lalu, masa kini dan masa depan) kepada Dewi Anjani.
Mereka hidup dalam damai hingga keduanya menginginkan cupu manik yang dimiliki oleh Dewi Anjani. Keduanya memperebutkan cupu manik, dan merampas dengan paksa. Melihat kejadian tersebut ayahnya menjadi sangat marah kepada kedua putranya dan melemparkan cupu manik hingga ke dasar kolam. Akhirnya kedua putra tersebut berebut untuk menyelam dan mencari cupu manik tersebut hingga ke dasar kolam namun akhirnya gagal. Tapi apa yang terjadi, setelah mereka berdua keluar dari dasar kolam wajah kedua putranya tersebut berubah menjadi kera.
Enable comment auto-refresher