Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Indonesian definition" with value "tahi lalat; tanda lahir". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Cadang  + (hadang; tunggu)
  • Cadangang  + (tadahkan)
  • Tadahang  + (tadahkan)
  • Nuni  + (tadi)
  • Busan  + (tadi; yang belum lama berlalu; baru saja)
  • Ibusan  + (tadi; baru saja)
  • Tuni  + (tadi; waktu yang belum lama berlalu; baru saja)
  • Gumitir  + (bunga marigold; gemitir; pohon bunga yg daun bunganya bersusun spt jambul, berwarna kuning)
  • Andeg  + (tahan)
  • Kapendet  + (tahan)
  • Ret  + (tahan)
  • Eret  + (tahan (tentang keinginan))
  • Taan  + (tahan (untuk menghentikan gerakan))
  • Epepang  + (tahan terus menerus)
  • Epep  + (tahan terus menerus)
  • Endet  + (tahan; tidak lancar)
  • Endek  + (sejenis corak kain tenun Bali yg dibuat dg cara ikat tunggal dan kemudian dicelup dg bahan benang biasa; kain ikat)
  • Taanang  + (tahankan)
  • Biksuka  + (tahap atau tingkat terakhir dalam Catur Asrama; pada tahap ini seseorang mengabdikan diri pada nilai-nilai dari keutamaan Dharma dan hakekat hidup yang benar)
  • Mapadik  + (Tahap awal prosesi perkawinan umat Hindu di Bali dimana keluarga pihak laki-laki (purusa) mengambil inisiatif meminta si gadis, untuk dikawinkan dengan anak prianya.)
  • Asrama  + (asrama tempat orang yg belajar agama Hindu)
  • Grahasta  + (tahapan kedua setelah melalui tahapan yang di sebut brahmacari; dalam kehidupan Grahastha adalah waktunya untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada masa Brahmacari untuk memperoleh harta untuk menopang kehidupan dalam berumah tangga)
  • Baligi  + (tahapan terakhir dalam upacara kematian)
  • Dukut sewu  + (tahi (binatang atau manusia) dari binatang kambing binatang pemamah biak dan pemakan rumput (daun-daunan), berkuku genap, tanduknya bergeronggang, biasanya dipelihara sebagai hewan ternak untuk diambil daging, susu, kadang-kadang bulunya〔Capra〕)
  • Kadengan  + (tahi lalat)
  • Peceh  + (tahi mata; kotoran mata;)
  • Bacin  + (tahi; kotoran)
  • Pradata  + (tahu dengan jelas)
  • Matilesang  + (tahu diri)
  • Raja singa  + (akil balig (bagi laki-laki))
  • Uningin  + (tahu; mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dan sebagainya))
  • Tawang  + (tahu; mengerti)
  • Nawang  + (tahu; mengetahui)
  • Ngeh  + (tahu; sadar)
  • Patilesang  + (tahulah akan diri; digunakan dalam kalimat imperatif yang meminta orang kedua melakukan sesuatu yakni tahu diri)
  • Warsa  + (tahun)
  • Tiban  + (tahun)
  • Saka  + (tiang rumah; penyangga rumah; tembok tinggi sebagai pondasi rumah)
  • Belek  + ((bélék) - lembek, lunak (seperti nasi, bubur))
  • Mangan  + (tajam)
  • Nyab  + (tajam)
  • Rangap  + (tajam dan banyak)
  • Gagocekan  + (tajen; sabung ayam)
  • Rangdunan  + (Tanduk pada kedua kaki ayam jago yang bentuknya kecil dan mengarah ke atas.)
  • Takeh  + (kira; sangka)
  • Ceng  + (Takaran beras yang terbuat dari tempurung kelapa besarnya setengah catu. Benda ini sering juga dipakai dalam arena sabung ayam untuk menentukan lama pertarungan)
  • Titah  + (perintah)
  • Tuduh  + (tiris; bocor (tentang atap))
  • Semaya  + (janji; sesuatu yang harus ditepati; ucapanjanji; sesuatu yang harus ditepati; ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu); persetujuan antara dua pihak (masing-masing menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu) untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu))
  • Tulis gidat  + (takdir; nasib)