Pura Kahyangan Kedatuan Raksa Sidhi
From BASAbaliWiki
Revision as of 12:20, 19 November 2024 by Ayu Sri Apriani (talk | contribs)
Menurut Pemangku di sana, sebelum dikatakan Pura Kahyangan Kedatuan Raksa Sidhi, tempat ini dulunya disebut beji panglukatan oleh masyarakat di sana. Karena hanya ada tempat malukat dan ada beberapa pelinggih saja. Tempat ini mulai ditata di tahun 2022 dan dibangun juga beberapa pelinggih lainnya yang akhirnya diberi nama Pura Kahyangan Kedatuan Raksa Sidhi. Jika ingin tangkil ke Pura Kahyangan Kedatuan Raksa Sidhi harus wajib malukat sebelum sembahyang. Ada 17 pangklukatan yaitu: 1. Pancoran Ida Dukuh Sakti; 2. Pancoran Sang Hyang Pewenang Tapa; 3. Kelebutan Bunda Kanjeng Ratu; 4. Kelebutan Ratu Niang Sakti; 5. Panglukatan Buddha; 6. Pangluktaan Sang Hyang Semara; 7. Panglukatan Dewi Gangga; 8. Panglukatan Brahma; 9. Penglukatan Leluhur; 10. Panglukatan Ratu Biang Mas Melanting; 11. Panglukatan Sang Hyang Wisnu Suci; 12. Panglukatan Siwa Nilakanta; 13. Panglukatan Betari Danu; 14. Panglukatan Sang Hyang Aji Saraswati; 15. Panglukatan Hyang Wismaya; 16. Panglukatan Sang Hyang Siwa Metung; 17. Panglukatan I Sastra Tunggal Utama. Pamedek sudah disediakan loker dengan biaya sewa 10 ribu untuk menyimpan barang bawaan dan wajib membawa 3 pejati dan canang untuk dihaturkan disetiap tempat panglukatan dan di pura setelah malukat. Tujuan orang-orang malukat di Pura Kahyangan Kedatuan Raksa Sidhi berbeda-beda, mereka membawa tujuannya masing-masing. Ada yang ingin meminta jodoh, keturunan, ada yang ingin mendapatkan ketenangan karena beban hidupnya terlalu berat, dan lainnya. Ada sesi membakar kertas Thi Kim yang didapat di Gedong Buda dan dimasukkan ke dalam kendi khusus yang bertujuan untuk pengenteg bayu, agar leluhur kita turun dan membawakan rezeki serta kita akan diberikan penanda merah di jidat yang bisa kita isi sendiri. Yang paling akhir, pamedek diperkenankan memeluk patung Lembu Nandini sambil mencurahkan isi hati untuk ketenangan diri dan nunas gelang tri datu. Bagi pamedek yang ingin ke sana lebih baik datang antara pukul 9 pagi hingga 5 sore agar bisa bertemu pemangku dan bisa memandu kita di sana.
Di sana juga disediakan tempat sampah. Diharapkan pamedek yang ke sana untuk sellau menjaga lingkungan di areal pura. Jangan sampai tempat yang asri dan sudah tertata dengan baik, malah rusak oleh oknum yang senang membuang sampah sembarangan.
Aktifkan pemuatan ulang komentar otomatis