- Name of Place
- Desa Sidetapa
- Location
- Reference
- https://bit.ly/2LGNODJ
- Lontar
- Folktales
- Biographies
- Children's Books
- Books
- Holidays and Ceremonies
Information about place
In English
The residents of Sidetapa Village at that time consisted of 3 groups: 1. A group calling themselves Pasek residents who inhabit the Leked . area 2. The group calling itself the Patih residents who inhabit the Kunyit Village area. 3. The group calling itself Batur residents who inhabit the Sekarung area.
Some of the cultural heritage of Bali Aga in Sidatapa Village that can still be found is the existence of an old traditional house called Bale Gajah Tumpang Salu. This building is made of four pillars according to the elephant's feet and has 3 overlaps (salu). Another uniqueness about some of the residents' houses being built behind the road is that they are hidden and don't want to be known, maybe different from houses in general, preferring road access as the front view of the house. The walls and floors of the building still use materials from the ground as a complement, woven or whole bamboo sticks are used.
Generally, the people in this village are craftsmen of Sidetapa's typical woven bamboo crafts. Some cultural traditions such as dances and rituals typical of Sidetapa Village, namely the Rejang Dance, Jangkrang Dance, Ngabuang Dance, Sang Hyang Gandrung Ritual, and Ngaben which are typical of the village.In Balinese
In Indonesian
Adapun penduduk Desa Sidetapa pada waktu itu terdiri dari 3 kelompok : 1. Kelompok yang menamakan dirinya warga Pasek yang mendiami wilayah Leked 2. Kelompok yang menamakan dirinya warga Patih yang mendiami wilayah Desa Kunyit. 3. Kelompok yang menamakan dirinya warga Batur yang mendiami wilayah Sekarung.
Beberapa warisan budaya Bali Aga di Desa Sidatapa yang masih bisa ditemukan adalah adanya bangunan rumah adat yang sudah tua bernama Bale Gajah Tumpang Salu. Bangunan ini dibuat bertiang empat sesuai kaki gajah dan bertumpang 3 (salu). Keunikan lain tentang beberapa rumah penduduk dibangun membelakangi jalan kesannya tersembunyi dan tidak ingin diketahui, mungkin berbeda dengan rumah pada umumnya, lebih mengutamakan akses jalan sebagai tampilan depan rumah. Dinding tembok dan lantai bangunan masih menggunakan bahan dari tanah sebagai pelengkapnya digunakan anyaman ataupun batang bambu utuh. Umumnya masyarakat di desa ini merupakan pengrajin kerajinan anyaman bambu khas Sidetapa. Beberapa tradisi budaya semisal tari-tarian dan ritual khas Desa Sidetapa yakni Tari Rejang, Tari Jangkrang, Tari Ngabuang, Ritual Sang Hyang Gandrung, dan Ngaben yang khas dari desa.
Untuk informasi lebih lanjut:
https://sidatapa.wordpress.com
http://sidetapa-buleleng.desa.id
I Kadek
Enable comment auto-refresher