THE PAIN OF REFUGEES

From BASAbaliWiki
20220518T130848924Z914708.jpg
Wikithon Winner
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Chris Melzer
Author(s)
Reference for photograph
https://news.un.org/en/story/2022/02/1112872
Subject(s)
  • refugees
Reference
Related Places
Event
Related scholarly work
Reference
Competition
Pengungsi


Rangga Repansa

30 months ago
Votes 0++

Tulisan ini mencerminkan kondisi realita penderitaan yang dialami oleh para pengungsi yang tidak hanya harus keluar dari negaranya secara terpaksa, namun juga harus mengalami berbagai bentuk penderitaan lainnya.

Tulisan ini menginspirasi saya untuk terus berkontribusi dalam membantu pengungsi, selayaknya membantu manusia lainnya, dengan melakukan berbagai upaya yang bermanfaat bagi pengungsi. Sudah selayaknya para pengungsi kita perlakukan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saya ucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada penulis tulisan ini, semoga tulisan ini bermanfaat untuk yang lainnya
Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine?

Description


In English

International refugees are refugees who have had to leave their country in order to seek protection after being forced to leave their country. International refugees face many different kinds of problems, from having to leave their country forcibly, to difficulty getting out of their country, to difficulty traveling to the country of refuge, and repressive actions by officials who may try to evict them if they try to reenter their country’s territory. These kinds of suffering can threaten refugees’ security, especially their personal security. Refugees also have the right to life, to seek freedom and security, and to be free from torture, violence, humiliation, and slavery. These rights of refugees are protected by existing international instruments and legal principles.

In order to be able to get protection for personal security, international refugees may try to find a refugee destination country that is considered safe and be able to provide protection and proper treatment so that then they can continue their life in that country after previously having had to leave their country forcibly. Indonesia is one of the destination countries for international refugees, either only as a transit country, or as a destination country for refugees.

In contrast to other countries that refuse the arrival of international refugees in their country, Indonesia is one of the countries that is open to the arrival of international refugees by not expelling international refugees who come. International refugees who come to Indonesia are directly handled by the United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) which is mandated by the Indonesian government to handle refugees in Indonesia.

With Indonesia's openness towards refugees, Indonesia can encourage refugees from Ukraine to take refuge in Indonesia. Ukrainian citizens are now facing military aggression carried out by the Russian military against the Ukrainian state. The aggression not only caused the destruction of various buildings, but also caused casualties and created an inconducive atmosphere for Ukrainian citizens to live in. To save their lives, Ukrainian citizens flee their country in search of a safe country that may accept them as refugees. Ukrainian citizens then spread to various countries to seek refugee destinations. With Indonesia's openness to refugees, these refugees can come to Indonesia.

Youth Empathy towards the Suffering of Refugees in Indonesia Different kinds of suffering experienced by the refugees, including those experienced by refugees from Ukraine, can impact refugees’ lives and their future. It is important to show empathy for the plight of refugees. Youth can help alleviate and even eliminate the suffering experienced by refugees through various efforts that can be carried out individually or collectively.

If international refugees came to my place, I would try to help them through several programs, including productive work programs, language education programs, and cultural learning programs. The productive work program is a coaching program to give refugees skills and expertise, so that refugees can have jobs even though they are in refugee shelters. In the productive work program, we, young people, can help refugees be able to make things to sell to make money.

In addition to the productive work program, another program that we would carry out is the language education program. In the language education program, I and other youths coud help refugees learn Indonesian comprehensively, both in writing or speaking. Refugees could also teach us the languages they speak in order to enrich our foreign language mastery skills. This language education program is a form of what we can do as youths to help refugees adapt themselves in Indonesia.

The cultural learning program is a program to introduce Indonesia’s local wisdom. In the cultural learning program, we could introduce various forms of culture and local wisdom that exist in Indonesia. The program can be done through art performances so that this program not only provides educational benefits, but can also entertain refugees who are in shelters. In this cultural learning program, refugees can also teach us about various forms of culture and local wisdom that exist in their country, so that they can enrich us through their insights too.

These programs are some of the simplest efforts we can take to help reduce the plight of the refugees. Through the implementation of these programs, we can hopefully help refugees to start a new life in Indonesia as a refugee country.

In Balinese

In Indonesian

DEA RINDIANI

SMP HARJAMUKTI

Penderitaan Pengungsi Pengungsi internasional merupakan pengungsi yang harus keluar dari negaranya guna mencari perlindungan dan dapat melanjutkan kehidupannya pasca keluar dari negaranya secara terpaksa. Para pengungsi internasional terus dihadapkan pada berbagai bentuk permasalahan, dari keluar dari negaranya secara terpaksa, sulitnya mobilitas untuk keluar dari negaranya, kesulitan dalam menempuh perjalanan menuju negara tujuan pengungsian, dan tindakan represif aparat yang mencoba mengusir mereka agar tidak masuk ke wilayah negaranya. Berbagai bentuk penderitaan tersebut kemudian mengancam keamanan manusia khususnya pada keamanan personal yang dimiliki pengungsi, yang dimana pengungsi mempunyai hak untuk hidup, kebebasan, keamanan, kebebasan dari penyiksaan, kekerasan, perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan, perbudakan, yang dimana hak pengungsi tersebut dilindungi oleh instrumen internasional dan prinsip hukum yang ada.

Untuk dapat mendapatkan perlindungan terhadap keamanan manusia seperti keamanan personal, para pengungsi internasional kemudian berupaya untuk mencari negara tujuan pengungsian yang dianggap aman, mampu memberikan perlindungan serta perlakuan yang layak sehingga kemudian mereka dapat melanjutkan kehidupannya di negara tersebut setelah sebelumnya harus keluar dari negaranya secara terpaksa. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan para pengungsi internasional, baik hanya sebatas negara persinggahan, maupun menjadi negara tujuan pengungsian. Berbeda dengan negara-negara lainnya yang menolak kedatangan pengungsi internasional di negara mereka, Indonesia merupakan salah satu negara yang terbuka terhadap kedatangan pengungsi internasional dengan tidak melakukan pengusiran terhad pengungsi internasional yang datang. Pengungsi internasional yang datang ke Indonesia langsung ditangani oleh United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang diberikan mandat oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan penanganan terhadap pengungsi yang berada di Indonesia.

Dengan adanya sikap keterbukaan Indonesia terhadap pengungsi, situasi ini kemudian dapat mendorong pengungsi yang berasal dari negara Ukraina untuk datang mengungsi ke Indonesia. Warga Negara Ukraina kini sedang dihadapkan pada agresi militer yang dilakukan oleh pihak militer Rusia ke negara Ukraina, yang dimana agresi militer tersebut tidak hanya menyebabkan hancurnya berbagai bangunan, namun juga menyebabkan timbulnya korban jiwa serta menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi Warga Negara Ukraina untuk menjalani kehidupannya. Agar dapat menjalani kehidupannya, para Warga Negara Ukraina kemudian mengungsi keluar negaranya untuk mencari negara yang aman, dan mau menerima mereka sebagai pengungsi. Warga Negara Ukraina kemudian menyebar ke berbagai negara untuk mencari tempat tujuan pengungsian, dengan adanya sikap keterbukaan Indonesia terhadap pengungsi, para pengungsi tersebut dapat datang untuk mengungsi ke Indonesia.

Sikap Empati dan Simpati Pemuda Dalam Terhadap Penderitaan Pengungsi di Indonesia

Berbagai bentuk penderitaan yang dialami oleh para pengungsi termasuk dialami oleh para pengungsi yang berasal dari Ukraina, merupakan nestapa yang kemudian dapat berdampak pada kehidupan dan masa depan para pengungsi. Penting untuk dapat menunjukkan simpati dan empati terhadap penderitaan yang menjadi nestapa bagi para pengungsi, kalangan pemuda dapat membantu untuk meringankan dan bahkan menghilangkan penderitaan yang dialami oleh pengungsi melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan secara individual maupun kolektif.

Apabila saya menemukan adanya pengungsi internasional ada di sekitar lingkungan saya, saya akan mencoba membantu mereka dalam meringankan nestapa penderitaan yang mereka alami melalui beberapa program, diantaranya adalah program karya produktif, program edukasi bahasa, dan program pembelajaran kultural. Program karya produktif merupakan program pembinaan untuk membentuk keterampilan dan keahlian pada para pengungsi, sehingga para pengungsi dapat menghasilkan karya meskipun berada pada tempat penampungan pengungsi. Dalam program karya produktif, kami para pemuda akan membantu para pengungsi untuk dapat menghasilkan karya untuk kemudian kami pasarkan, guna mendapatkan keuntungan. Selain program karya produktif, program lain yang kami lakukan untuk membantu meringankan penderitaan para pengungsi adalah program edukasi bahasa.

Dalam program edukasi bahasa, saya dan pemuda lainnya membantu para pengungsi untuk mempelajari bahasa Indonesia secara komprehensif, baik seperti dalam menulis dan berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Disisi lainnya, para pengungsi dapat memberikan pengajaran kepada kami terkait berbagai bahasa yang mereka kuasai, guna memperkaya kemampuan penguasaan bahasa asing yang kami miliki. Program edukasi bahasa ini merupakan bentuk upaya kami selaku pemuda, untuk membantu para pengungsi dalam beradaptasi di Indonesia.

Program pembelajaran kultural merupakan program pengenalan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Dalam program pembelajaran kultural, kami memberikan pengajaran kepada para pengungsi terkait berbagai bentuk kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di Indonesia, pengajaran dapat dilakukan melalui pertunjukkan seni sehingga program ini tidak hanya memberikan manfaat edukasi, namun dapat menghibur para pengungsi yang berada di tempat penampungan. Dalam program pembelajaran kultural ini, para pengungsi juga dapat memberikan pengajaran kepada kami terkait berbagai bentuk budaya dan kearifan lokal yang ada di negara mereka, sehingga dapat memperkaya wawasan kami. Penerapan beberapa program tersebut merupakan salah satu upaya sederhana yang dapat kami lakukan untuk membantu untuk meringankan nestapa penderitaan yang dialami oleh para pengungsi. Diharapkan melalui penerapan beberapa program tersebut, dapat membantu para pengungsi untuk kembali menjalani kehidupannya di Indonesia sebagai negara tempat pengungsian.



Property "SummaryTopic id" (as page type) with input value "Penting untuk dapat menunjukkan sikap empati dan rasa simpati kepada penderitaan yang dialami oleh para pengungsi, sehingga kita dapat mampu membantu mereka dalam meringankan penderitaan yang mereka alami. Selain itu, sudah menjadi tanggung jawab bagi kita sebagai warga negara dari negara tempat pengungsian para pengungsi, untuk dapat membantu pengungsi yang mengungsi di Indonesia." contains invalid characters or is incomplete and therefore can cause unexpected results during a query or annotation process.