From Student For Refugees: Simple Things Can Help Them
- Title (Other local language)
- Photograph by
- PAUL ZINKEN via DW INDONESIA
- Author(s)
- Reference for photograph
- https://images.app.goo.gl/GGoqYnDLeX5Yzezg8
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- [[1]]
- Competition
- Pengungsi
Description
In English
In Balinese
In Indonesian
Tak dapat dipungkiri bahwa warga Ukraina yang kebingungan mencari tempat tinggal yang layak bagi mereka bisa saja datang dan mengungsi ke Bali. Sebagai seorang pelajar sekaligus masyarakat Bali, kita memiliki tanggung jawab yang cukup besar terhadap para pengungsi tersebut. Para pengungsi datang ke Bali, mungkin karena mereka percaya bahwa tempat yang mereka tuju adalah tempat yang layak bagi mereka. Maka, sudah sepatutnya kita sebagai masyarakat Bali membuktikan bahwa hal itu memang benar adanya. Mungkin warga Ukraina adalah orang-orang yang menginginkan tempat yang lebih aman daripada Ukraina, dimana tidak terjadi perang antar negara. Perang Rusia-Ukraina memang berdampak besar terhadap masyarakatnya. Sekitar tujuh juta orang terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka dalam negeri.
Jika dibayangkan, bisa saja beberapa pengungsi dari Ukraina adalah orang tertutup atau sulit percaya dengan orang baru. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Bali perlu melakukan sebuah pendekatan kepada mereka. Menurut saya, pendekatan bisa dimulai dengan cara-cara yang sederhana. Contohnya adalah dengan kita berkenalan dengan para pengungsi, dan membiasakan diri untuk mengucapkan tiga kata ajaib, yaitu “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”. Hal itu mungkin bisa membuat kepercayaan mereka bisa bertambah atau paling tidak mereka menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang dapat dipercaya dan ingin membantu mereka secara tulus ikhlas.
Tetapi pada dasarnya, pendekatan saja tidak cukup. Sebagai pelajar, kita juga dapat ikut membantu para pengungsi semampu kita. Dengan niat yang baik, niscaya pasti akan diterima dengan baik juga. Kita dapat membantu para pengungsi dengan melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana ini bisa dilakukan oleh penduduk di sekitar tempat pengungsian ataupun oleh penduduk yang berasal dari tempat yang jauh. Mengingat sekarang banyak ada website dan aplikasi donasi online yang aman dan terpercaya, seperti KitaBisa.com, Aksi Cepat Tanggap, Indorelawan, WeCare.id, dan lain sebagainya. Nah, kita bisa memanfaatkannya sebagai sarana penggalangan dana yang dapat diakses oleh khalayak untuk para pengungsi Ukraina.
Dana yang sudah digalangkan tersebut bisa digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk membeli bahan pangan yang akan diberikan kepada para pengungsi. Bahan pangan ini tentunya menjadi kebutuhan utama untuk warga Ukraina di tempat pengungsian. Selain itu, kita dapat menyumbangkan pakaian yang masih layak dipakai kepada mereka. Karena bisa saja, karena tergesa-gesa, mereka lupa untuk membawa pakaian yang cukup untuk dipakai di tempat pengungsian.
Kita juga dapat mencontoh sikap baik yang dilakukan oleh orang lain. Salah satunya adalah sikap Desislava Tosheva dari Sofia, Bulgaria. Ia merasa iba dengan nasib rakyat Ukraina. Hal itu mendorongnya untuk membantu menyediakan akomodasi di berbagai negara bagi para pengungsi. Ia kemudian membuat sebuah grup Facebook dengan nama 'Akomodasi, Bantuan, dan Tempat Tinggal untuk Ukraina'. Tak disangka, grup itu berhasil menarik perhatian 80 ribu anggotanya. Bayangkan jika itu dapat dilakukan di Bali. Sudah pasti para pengungsi akan mendapat tempat peristirahatan yang aman dan juga nyaman.
Selain orang dewasa, ada juga warga Ukraina yang merupakan anak-anak dan remaja. Sebagai seorang pelajar, kita dapat memberikan atau membagikan ilmu kita kepada mereka. Karena krisis politik, anak-anak dan remaja tidak dapat memperoleh pendidikan dengan aman dan nyaman. Maka dari itu, dengan datangnya mereka ke tempat pengungsian, paling tidak mereka dapat memperoleh pendidikan dengan lebih nyaman dan aman. Namun, sudah pasti kita mengalami kesulitan dalam bahasa. Mengingat bahasa yang kita gunakan berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh warga Ukraina. Jadi, kita memerlukan bantuan dari ahli bahasa untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan.
Krisis politik yang terjadi di Ukraina juga dapat mengganggu kesehatan mental maupun kesehatan fisik masyarakatnya. Kita sebagai pelajar juga bisa ikut serta dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi. Tentunya, kita juga perlu bekerja sama dengan tim medis yang sudah ahli. Selain pemeriksaan kesehatan, kita juga dapat memberikan hiburan kepada mereka untuk meredakan tekanan yang mereka rasakan dan dapatkan karena perang Rusia-Ukraina.
Kesimpulannya adalah sikap baik dari kita sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, pasti akan diterima oleh mereka jika kita memang tulus melakukannya tanpa ada paksaan apapun. Walaupun masih berstatus sebagai pelajar, kita juga tetap bisa membantu para pengungsi meskipun dengan hal-hal yang sederhana. Para pengungsi mungkin tidak memerlukan barang atau fasilitas yang mewah, tapi mereka membutuhkan kemuliaan hati dari para masyarakat untuk membantu mereka.
Enable comment auto-refresher
Tejawijaya
Permalink |