HUMANITY'S HOPE IN PEACE KNITTING
- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- Pengungsi
Description
In English
With these constant attacks causing the number of victims to continue to grow, it is very sad to reveal how the country that is loved by its citizens has become a place where attacks are being carried out every day. How can Ukrainians sleep peacefully, work and resume their normal activities if attacks such as bombs, explosions and heavy security continue to lurk on the sides of Ukrainian cities.
These things have caused not a few of Ukrainian citizens to flee to cities and even other countries to seek security, of course it is our duty to maintain humanity. So what are the things we need to do? Following in the footsteps of European countries in terms of providing assistance, such as:
Poland who helped the refugees, since the refugees arrived, the Polish government established reception posts and provided basic needs and even many people there were involved in solidarity actions and became volunteers. In addition, the British government will also provide 350 pounds or Rp. 6.53 million per month for residents hosting Ukrainian refugees. The aid is for residents who provide room or property for Ukrainian refugees for six months. Not only assistance in the form of food and property, other countries have also launched the Eurostar rail transport service offering free travel for Ukrainian citizens entering the UK from Paris, Brussels and Amsterdam. Rail companies in Poland, Germany, Belgium, Austria, Czech Republic, Hungary, Slovakia, Denmark and France have also launched similar schemes for those displaced. This proves that other countries want to channel aid to Ukraine. Even if it's not aid on a very large scale, we can still use the area we live in to emulate what these countries have done in keeping Ukrainians hopeful that they can live a more peaceful life without the threat of invasion. Together we help each other by accepting refugees to take up residence in our area
Bali, the area we live in today is already fairly rich with the area and accommodation needs that are currently available. We must treat the refugees as family by providing them with whatever facilities we can. In addition, there is a need for employment opportunities to help the displaced residents improve their current financial situation, which is currently unstable due to the invasion. For example, in the Gianyar Klungkung area, where they are currently used to learn important things in crafts and use them as a livelihood. Then, in the Tabanan area to help refugees in terms of food such as rice. Wherever the refugees find their place, they can also use areas other than these areas to help ease the financial and mental burden of the attacks that took place in Ukraine. Bali also has other areas that are specifically as popular tourist attractions in foreign countries. Apart from the implied facts, it can be said that it is not only countries in Europe that are distributing aid, Indonesia also needs to reach out to citizens from several aspects. The things that we can see are how the condition of Indonesian citizens who were at that time slumped and did not know the certainty of their mental safety, but we must be grateful because they were able to return safely to the arms of their beloved family. We also need to extend this assistance to foreigners who became refugees due to the invasion that occurred. We must share help and love in a neutral manner regardless of where the people in need come from.In Balinese
In Indonesian
Dengan penyerangan yang terus-menerus terjadi ini menyebabkan korban terus bertambah, sangat sedih mengungkapkan bagaimana negara yang dicintai warganya hingga kini menjadi tempat yang setiap harinya menjadi pusat penyerangan. Bagaimana warga Ukraina dapat tertidur tenang, bekerja, dan memulai aktivitas seperti biasanya jika penyerangan seperti bom, ledakkan dan penjagaan yang ketat terus mengintai sisi kota-kota di Ukraina.
Hal-hal tersebut menyebabkan tidak sedikit dari warga Ukraina yang mengungsi ke kota bahkan negara lain untuk mencari keamanan, tentu saja menjadi tugas kita dalam menjaga asa kemanusiaan. Lantas hal-hal apakah yang perlu kita lakukan?
Mengikuti jejak-jejak negara Eropa dalam hal memberi bantuan seperti halnya : Polandia yang ikut membantu pengungsi, semenjak pengungsi datang, Pemerintah Polandia membentuk posko penerimaan dan menyediakan kebutuhan pokok dan bahkan banyak orang disana yang terlibat aksi solidaritas dan menjadi relawan. Selain itu, Pemerintah Inggris juga akan memberi 350 pounds atau Rp 6,53 juta per bulan untuk penduduk yang menampung pengungsi Ukraina. Bantuan itu untuk penduduk yang menyediakan ruangan atau properti bagi pengungsi Ukraina selama enam bulan. Tidak hanya bantuan berupa pangan dan property, Negara-negara lain juga meluncurkan Layanan transportasi kereta Eurostar menawarkan perjalanan gratis warga Ukraina yang memasuki Inggris dari Paris, Brussel dan Amsterdam. Perusahaan kereta api di Polandia, Jerman, Belgia, Austria, Republik Ceko, Hungaria, Slovakia, Denmark dan Prancis juga telah meluncurkan skema yang sama bagi mereka mengungsi. Ini membuktikan bahwa negara-negara lain ingin menyalurkan bantuan untuk Ukraina. Walaupun bukan bantuan dengan skala yang amat besar, kita masih bisa menggunakan daerah yang kita tinggali untuk meniru yang dilakukan negara-negara tersebut dalam menjaga asa para warga Ukraina tetap bisa hidup lebih tenang tanpa ancaman invasi. Bersama-sama saling membantu dengan menerima para pengungsi untuk bertempat di daerah kita Bali, daerah yang kita tinggali saat ini sudah terbilang kaya dengan luas dan akomodasi kebutuhan yang saat ini tersedia. Para pengungsi harus kita anggap seperti keluarga dengan memberinya fasilitas seperti apa yang kita dapat. Selain itu, perlunya lapangan kerja untuk membantu para warga pengungsi memperbaiki finansial mereka saat ini yang sedang tidak stabil karena adanya invasi. Seperti misalnya di daerah Gianyar Klungkung dimana mereka saat ini biasa mempelajari hal-hal penting dalam kerajinan dan digunakan sebagai mata pencaharian. Lalu, di daerah Tabanan untuk membantu pengungsi dalam hal pangan seperti beras. Dimanapun para pengungsi mendapatkan tempat mereka bisa juga menggunakan daerah yang lain selain daerah-daerah tersebut untuk membantu meringankan beban finansial maupun beban mental akibat penyerangan yang terjadi di Ukraina. Bali juga mempunyai daerah lain yang secara spesifik sebagai tempat wisata yang digemari di mancanegara.
Terlepas dari fakta-fakta yang tersirat bisa dikatakan bahwa bukan hanya negara di Eropa yang menyalurkan bantuan, Indonesia juga perlu mengulurkan tangan untuk para warga dari beberapa aspek. Hal-hal yang bisa kita lihat adalah bagaimana keadaan WNI yang saat itu terpuruk dan tidak tahu kepastian keamanan jiwa mereka, tetapi kita harus bersyukur karena mereka dapat kembali dengan selamat kepada pelukan keluarga tercinta. Perlu juga bantuan tersebut kita ulurkan kepada WNA yang menjadi pengungsi akibat invasi yang terjadi. Bantuan dan cinta kasih harus kita bagikan secara netral tanpa memandang dari manakah orang yang membutuhkan tersebut berasal.
Enable comment auto-refresher
Wikithon Denpasar40 Witari
Permalink |
Dewa Ananda
Permalink |