Made Gunawan adalah pelukis kelahiran Apuan, Tabanan, Bali, 14 Juli 1973. Dia adalah lulusan seni rupa ISI Denpasar. Karya-karya mutakhirnya yang bercorak dekoratif banyak berbicara tentang ekologi yang dikaitkan dengan konsep Tri Hita Karana, hubungan harmoni manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam (hewan dan tumbuhan).
Sejak 1995, Gunawan aktif terlibat dalam pameran bersama, baik di dalam maupun luar negeri. Sementara itu, sejak 1999, dia telah menggelar pameran tunggal. Antara lain Pameran Sketsa dan Lukisan “Nungkalik” di rumah kos, pameran di Galery Hadiprana Jakarta (2002), “Perempuan” di Jenggala Keramik Jimbaran Bali, “Melody & Beauty From the Paradise Island di Galery Hadiprana Jakarta (2004), pameran di Montiq Galery Jakarta (2007), pameran “ Third Solo Exhibition” di Galery Hadiprana Jakarta (2008), pameran di Art Village Gallery Malaysia (2009), Tree Of Life di Hadiprana Gallery Jakarta (2014), “Garis Bali “ di AMBIENTE Jakarta (2015), Tree of Life at Hadiprana Gallery Jakarta (2018).
Gunawan juga membuat beberapa karya performing art. Antara lain, “Kursi Emas” yang dipentaskan di Taman Budaya Bali (1997). Tahun 2000, Wayang Seni Rupa Ngaben Budaya Kekerasan Kembali Ke Kosong di lapangan parker Universitas Udayana. Wayang Seni Rupa Ngaben Budaya Kekerasan Kembali Ke Kosong di Mal Ciputra Semarang Indonesia. Tahun 2001, pementasan Siluet Perempuan Kolaborasi di STSI Denpasar.
Penghargaan yang telah diraih Gunawan dalam seni rupa adalah Sketsa Terbaik dari STSI Dps (1997), Sepuluh Besar Karya Seni Terbaik dari STSI Dps (2001), Sebagai pemrakarsa Lukisan 1000 kotak ( Perempuan & Bunga) dari Museum Rekor Indonesia (2003).
Enable comment auto-refresher