Nur Wahida Idris, lahir di Ketugtug, Loloan Timur, Negara, 28 April 1976. Pernah berproses kreatif di Denpasar, termasuk di Tensut Bedahulu. Menyelesaikan studinya di Jurusan Kriya/Tekstil Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Selain di Bali Post, puisinya dipublikasikan di Kompas, Koran Tempo, Suara Merdeka, Jawa Pos, Bernas, Minggu Pagi, Prince Claus Fund Journal dan Majalah Sastra Horison, serta dalam antologi bersama, di antaranya Kidung Kawijayan, Filantropi, Pedas Lada Pasir Kuarsa, Percakapan Lingua Franca dan Living Together. Puisinya mendapat penghargaan dari Kemendikbud RI, Dewan Kesenian Lampung dan Balai Bahasa Yogyakarta. Buku puisi tunggalnya, Mata Air Akar Pohon (2008). Ia diundang membacakan puisinya dalam Festival Kesenian Yogyakarta XVII/2005, International Literary Biennale 2005 di Bandung dan Dewan Kesenian Jakarta, 2006. Direktur Akar Indonesia ini, juga mengelola Komunitas Rumahlebah Yogyakarta.
Enable comment auto-refresher