Where did this ceremony take place:
In English
Nyekjek api means 'to step on the fire'. This ritual is also known as 'nyekjek buta'. This unique ritual is performed by the people of Pundukaha Kaja Village, Nusa Penida on the day of Pangrupukan or Tawur Agung Kesanga (see entry “Tawur Agung”).
Although at first glance it looks similar to the tradition of fire rituals in other parts of Bali, this tradition has several differences.
In the nyekjek api tradition, the youth collect danyuh (dried coconut leaves) and other materials to light. When the flames breaks out, they take turns kicking and jumping over the flames. The youths also carry a long stick with a tip similar to the axis of a torch in this ceremony.
This tradition is not always done right on the day of Tawur Agung, but can be done a few days before Nyepi. This unique tradition is also accompanied by the traditional Nusa Penida gambelan and preceded by a prayer ceremony at Kahyangan Tiga.
In Balinese
In Indonesian
Nyejek api berarti ‘menginjak api’. Ritual ini juga dikenal dengan nama ‘nyejek buta’. Ritual unik ini dilakukan oleh masyarakat Desa Pundukaha Kaja, Nusa Penida pada hari Pangrupukan atau Tawur Agung Kesanga (lihat entri “Tawur Agung”).
Walaupun sekilas tampak mirip dengan tradisi perang api di daerah-daerah lain di Bali, tradisi ini memiliki beberapa perbedaan.
Dalam tradisi nyejek api, para pemuda mengumpulkan danyuh (daun kelapa yang telah kering) serta bahan-bahan lain untuk disulut. Tatkala api berkobar, mereka bergiliran menendang dan melompati kobaran api ini. Para pemuda juga membawa tongkat panjang dengan ujung mirip sumbu obor dalam upacara ini.
Tradisi ini tidak selalu dilakukan tepat pada hari Tawur Agung, namun bisa dilakukan beberapa hari sebelum Nyepi. Tradisi unik ini juga diiringi oleh gambelan tradisional Nusa Penida dan didahului dengan upacara persembahyangan di Kahyangan Tiga.
Dex Lem
https://www.youtube.com/channel/UCwIUGWgUew8U58kJRKZw46w
Enable comment auto-refresher