Literature Sikap Kemanusiaan Terhadap Konflik Internasional

From BASAbaliWiki
Revision as of 14:20, 18 May 2022 by Dananjaya (talk | contribs) (Edited automatically from page Literature Sikap Kemanusiaan Terhadap Konflik Internasional.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20220518T141750899Z655307.jpg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Author(s)
Reference for photograph
https://dunia.rmol.id/read/2022/02/28/524985/bantu-pengungsi-ukraina-belanda-alokasikan-dana-sebesar-rp-323-miliar
Subject(s)
    Reference
    Related Places
    Event
    Related scholarly work
    Reference
    Competition
    Pengungsi


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    What is your attitude and responsibility to refugees who come to your area because of a conflict such as what's happening in Ukraine?

    Description


    In English

    In Balinese

    In Indonesian

    Kita semua tahu terjadinya pengungsi adalah akibat adanya bencana alam atau perang. Baru-baru ini terjadi invasi Rusia ke Ukraina, Akibatnya terjadilah perang. Dampak Perang adalah adanya pengungsian besar-besaran dari negara yang diinvasi. bencana perang dan bencana alam seperti gunung meletus dan banjir adalah penyebab adanya pengungsi dua bencana ini perang dan bencana alam merupakan penyebab terjadinya pengungsi. Pengungsi akibat peperangan yang terjadi di Ukraina menjadikan negara itu tidak aman serta mengancam jiwa penduduk yang ada di sana. Menurut berit-berita yang ada di TV atau youtube, perang ini terjadi akibat politik yaitu Rusia tidak ingin negara tetangganya menjadi negara yang bergabung dengan NATO. Alasannya, negara Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet, tetapi masih memiliki perjanjian dengan Rusia dalam hal keamanan kedua negara. Nampaknya Ukraina ingkar pada perjanjian ini. Ukraina melirik negara barat untuk dapat menjadi bagian dari NATO. Letak Ukraina sangat strategis bagi negara barat dan Amerika dalam hal keamanan global. Dari keadaan ini tentu ada negara yang pro dan kontra yang menyebabkan berkembangnya isu mengenai perang dunia ketiga. Nampaknya negara Rusia bersikukuh dengan sikapnya menginvasi Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO.

    Perang pun tak terelakkan, Ukraina menjadi bulan-bulanan. Negara sudah tidak aman, bangunan hancur, penduduk menjadi korban perang. Kedua negara tidak menemukan kesepakatan, sama-sama bersikukuh dengan pemikirannya. Perdamaian sangat jauh panggang dari api. Suasana yang selalu mencekam, menjadikan penduduknya berpikir sejuta kali haruskah mereka tetap mempertahankan diri? Nyawa taruhannya.

    Maka pilihannya adalah pergi dari negara yang terkepung agar selamat dari peperangan.

    Mengungsi satu-satunya pilihan bagi penduduk Ukraina utamanya kaum lansia, wanita, dan anak. Sungguh sedih memang, sebab yang diijinkan mengungsi hanyalah kaum lansia, wanita dan anak-anak, sedangkan kaum laki-lakinya tetap tinggal untuk membela negara.

    Pengungsian tak terelakkan negara terdekat jadi sasaran untuk mendapatkan perlindungan dari ganasnya peperangan.

    Nah, bagaimana dampaknya pada negara yang menjadi tujuan pengungsian, pasti ada dampaknya. Dampak positif ataupun negatif jelas tak bisa dielakkan. Akibat adanya pengungsian ini akan muncul pemertahanan dalam hal keamanan maupun ekonomi, misal dalam bidang keamanan negara, negara yang menjadi tujuan pengungsian banyak yang tidak aman, pengungsi sering membuat keonaran hingga terjadi gesekan antara penduduk setempat dengan pengungsi. Bidang ekonomi yang menjadi masalah adalah beban yang harus ditanggung sebelum PBB turun tangan dalam hal keberlangsungan hidupnya pengungsi. Dampak positifnya tentu ada juga, tidak perlu dibahas.

    Sekarang apa sikap kita kalau pengungsi menjadikan negara Indonesia satu tujuan tempat mengungsi. Menurut saya sebagai warga negara Indonesia, pengungsi adalah masalah kemanusiaan. Kita sama-sama punya hak untuk hidup di bumi ini, sungguh tidak elok kalau ada negara yang menolak kedatangan pengungsi.

    Dalam hal penerimaan pengungsi, Indonesia telah menetapkan daerah-daerah yang menjadi tempat pengungsian antara lain Tanjung Pinang dan Batam. Indonesia sudah sering menjadi tujuan pengungsi selama ini tidak masalah walau gejolak kecil masih terjadi. Maklum pengungsi tidak betah berlama-lama di negeri orang.

    Kesimpulannya saya sangat menerima pengungsi dengan segala akibatnya karena ini merupakan masalah kemanusiaan.