Information about place
In English
Karangasem Regency was formed with a long history of an empire that experienced progress
to successfully expand out of its territory such as Buleleng, Jembrana, and Lombok.
Now it is a Regency with the cultural potential of the promised customs.
The forerunner of the existence of Karangasem was attributed to the area called Adri Karang by the "Sading C Inscription" (Goris, 1954).
The inscription explains that on the east of the island of Bali, a tall mountain rises upward reaching the sky called Adri Karang (Gunung Karang).
The capital of Karangasem Regency is Amlapura which is located ± 84 km from the capital city of Bali Province (Denpasar).
The name of the city of Amlapura was finally inaugurated as the Capital City of Karangasem Regency through the Decree of the Minister of Home Affairs Number 284, dated November 28, 1970.
The territory of Karangasem Regency is not much different from the territory of the Karangasem kingdom at first.
In the time of the kingdom of Karangasem until 1908 its territory included 21 parts, namely Karangasem, Seraya, Bugbug, Ababi, Abang, Culik,
Kubu, Tianyar, Pesedahan, Manggis, Antiga, Ulakan, Bebandem, Sibetan, Pesangkan, Selat, Muncan, Rendang, Besakih, Sidemen, and Talibeng.
Now Karangasem Regency has 8 sub-districts namely Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, Manggis, Rendang, Sidemen and Selat, with 78 villages / kelurahan (75 villages and 3 kelurahan), 532 official offices, 52 neighborhoods.
While traditionally, Karangasem Regency consists of 189 traditional villages with 605 indigenous banjar.
Boundary of Karangasem Regency, Java Sea (North), Indonesia Ocean (South), Klungkung Regency, Bangli, Buleleng (West), and Lombok Strait (East).
Some symbols that represent Karangasem Regency are Mount Agung and Pura Besakih.In Balinese
In Indonesian
hingga berhasil melakukan ekspansi keluar wilayahnya seperti Buleleng, Jembrana, dan Lombok. Kini menjadi Kabupaten dengan potensi budaya adat istiadat yang mejanjikan. Cikal bakal keberadaan Karangasem dikaitkan daerah yang disebut sebagai Adri Karang oleh “Prasasti Sading C” (Goris, 1954). Pada prasasti tersebut menjelaskan bahwa di sebelah timur pulau Bali berdiri tegak sebuah gunung yang tinggi menjulang menggapai angkasa yang disebut Adri Karang (Gunung Karang). Ibukota Kabupaten Karangasem adalah Amlapura yang terletak ± 84 km dari ibu kota Provinsi Bali (Denpasar). Nama kota Amlapura akhirnya diresmikan sebagai Ibu Kota Kabupaten Karangasem melalui Keputusan Mendagri Nomor 284, tanggal 28 Nopember 1970.
Wilayah Kabupaten Karangasem tidak jauh berbeda dengan wilayah kerajaan Karangasem pada awalnya. Pada jaman kerajaan Karangasem sampai tahun 1908 wilayahnya mencakup 21 bagian, yaitu Karangasem, Seraya, Bugbug, Ababi, Abang, Culik, Kubu, Tianyar, Pesedahan, Manggis, Antiga, Ulakan, Bebandem, Sibetan, Pesangkan, Selat, Muncan, Rendang, Besakih, Sidemen, dan Talibeng. Kini Kabupaten Karangasem memiliki 8 kecamatan yakni Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, Manggis, Rendang, Sidemen, dan Selat, dengan 78 desa/kelurahan (75 desa dan 3 kelurahan), 532 banjar dinas, 52 lingkungan. Sedangkan secara adat, Kabupaten Karangasem terdiri dari 189 desa adat dengan 605 banjar adat. Batas wilayah Kabupaten Karangasem Laut Jawa (Utara), Samudera Indonesia (Selatan), Kabupaten Klungkung, Bangli, Buleleng (Barat), dan Selat Lombok (Timur).
Beberapa simbol yang mewakili Kabupaten Karangasem yakni Gunung Agung dan Pura Besakih.
Enable comment auto-refresher