- Name of Place
- Badung
- Location
- Reference
- https://bit.ly/2K1aYBR
- Lontar
- Folktales
- Biographies
- Children's Books
- Books
- Holidays and Ceremonies
Information about place
In English
Badung regency was named as Nambangan before I Gusti Ngurah Made Pamecutan became a Badung in the last 18th century who changed it. I Gusti Pamecutan Ngurah Made Pamecutan Sakti was the first king of the Badung Kingdom since 1779. In earlier time the capital city of the Badung regency was Denpasar. But after the division occurred in 1992, Denpasar changed the status to become a municipality and the capital city of the Badung regency move to Mengwi. Based on PP no. 67 in 2009 about the transfer of the capital of the Badung regency from Denpasar to Mengwi, another city was born, it is Mangupura which includes 4 villages and 5 kelurahan. In November 16 is the date of the Badung regency anniversary. The anniversary is actually held to celebrate the anniversary of Mangupura city which was inaugurated in November 16th 2009 by the ex-president Susilo Bambang Yudhoyono.
There was a historical moments in Badung, it was the Puputan War which happened in September 20th 1906. This war triggered by the Chinese ship with Netherland's flag named Sri Komala which aground in Sanur Beach in 1904, Sanur itself under the power of Badung Kingdom. The Hindia Dutch Government demanded that the King must be responsible for the damages by pay compensation for 3000 silver dollars and punished the people who damaged the ship. However he refused to give them the compensation. Because of his refusing, the government of Hindia and Dutch military expand to Bali in September 20th 1906. They brought ashore 3 infantry battalions and 2 artillery battalions to attacked Badung. In the end when the Dutch military entered the city gate, they were stopped by the people who wear white clothes and ready to attacked. Then the war blown up between the two and it was called Puputan War which means war till the endIn Balinese
In Indonesian
Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan menjadi Badung pada akhir abad ke-18. I Gusti Ngurah Made Pemecutan Sakti merupakan raja pertama dari Kerajaan Badung sejak tahun 1779. Awalnya ibu kota dari Kabupaten Badung adalah Denpasar. Namun setelah terjadi pemekaran pada 1992, Denpasar beralih status menjadi Kota Madya dan ibu kota Kabupaten Badung berpindah ke Mengwi. Berdasarkan PP 67 tahun 2009 tentang pemindahan ibu kota Kabupaten Badung dari wilayah Denpasar ke Kecamatan Mengwi, lahirlah Kota Mangupura yang meliputi empat desa dan lima keluruhan. Tanggal 16 November ditetapkan sebagai hari ulang tahun Kabupaten Badung. HUT Kabupaten Badung ini sebenarnya diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Mangupura yang diresmikan pada 16 November 2009 oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di Badung ada peristiwa sejarah yang terkenal, yaitu Perang Puputan Badung yang terjadi pada 20 September 1906. Perang ini dipicu ketika kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di pantai Sanur pada tahun 1904, yang menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan Badung. Pemerintah Hindia Belanda menuduh masyarakat setempat telah melucuti, merusak dan merampas isi kapal Sri Komala. Sehingga pemerintah Hindia Belanda menuntut agar Raja Badung bertanggung jawab atas segala kerusakan dengan membayar ganti rugi sebesar 3000 dolar perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Akan tetapi Raja Badung menolak untuk membayar ganti rugi. Karena penolakan Raja Badung tersebut, pemerintah Hindia Belanda melakukan ekspedisi militer ke Bali pada 20 September 1906. Mereka mendaratkan tiga batalyon infantry dan dua batalyon arteleri untuk menyerang Badung. Pada akhirnya ketika militer Belanda memasuki pintu gerbang kota, mereka dihadang oleh segerombolan orang berpakaian serba putih yang siap menyerang. Maka meletuslah perang antara masyarakat Badung yang dipimpin oleh Raja Badung dengan militer Hindia Belanda yang disebut Perang Puputan yang berarti perang sampai titik darah penghabisan.
I Kadek
Enable comment auto-refresher