Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Amerika. Dia menamatkan program masternya di bidang Asian Studies/Dance Ethnology di Universitas Hawaii. Pada tahun 1974, dia datang ke Bali untuk penelitian. Dia melakukan studi komparatif tentang agama, tarian dan drama tradisional masyarakat Bali. Dia kemudian jatuh cinta dengan Bali. Dia belajar menari Bali pada maestro tari topeng dan gambuh, I Nyoman Kakul. Dia juga belajar adat istiadat Bali dan upacara keagamaan pada Sang Ayu Ketut Muklin dan Ni Ketut Arini Alit.
Di Amerika, pada 1979, dia turut mendirikan grup kesenian Bali bernama “Gamelan Sekar Jaya”. Tiap tahun menggelar pentas seni di California, lalu kerap mengundang guru tari dari Bali dan dia sendiri menjadi penari utamanya di acara itu.
Pada kunjungan berikutnya ke Bali, dia bertemu dengan Anak Agung Gede Putera Rangki dari Puri Peliatan Ubud, yang kemudian menjadi suaminya. Sesuai dengan kepandaiannya menari, Rucina mendirikan sanggar tari untuk melahirkan penari-penari yang kelak mampu mengusung kesenian dan budaya Bali. Bersama sang suami, ia mengajar para siswa, wisatawan dan mahasiswa asing.
Selain dikenal sebagai penari topeng, Rucina juga mendirikan Grup Seni Tari dan Lawak “Gedebong Goyang” yang beranggotakan, antara lain Kerry Pendergrast (Swiss), Suzan Kohlik (Australia), dan Antonella de Sanctis (Italia). Pementasan disajikan dengan menggabungkan tari dan lagu dalam bahasa Bali dan Indonesia, diselingi komedi dan kritikan.
Enable comment auto-refresher