I Wayan Karta atau yang akrab disapa Cover merupakan seorang seniman sekaligus pengerajin suling yang berasal dari Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud. Kecintaannya terhadap suling besar disebabkan karena beliau terlahir dari keluarga yang menggemari suling. Selain itu berkat ajakan seorang teman yang bernama I Nyoman Dayuh serta pengalamannya dicaci oleh sorang tak dikenal dimasa silam membuatnya semakin termotivasi menjadi seorang pemain suling handal hingga saat ini. Dalam proses belajar bermain suling terdapat beberapa orang guru yang mengajari Wayan Karta bermain suling diantaranya Pak Mangku Regig (Abian Nangka, Denpasar), Pak Rangsi (Kerta Payangan), I Made Sadra (Pinda, Blahbatuh), Cokorda Bagus (Peliatan, Ubud) dan seniman lainnya.
Terhitung sejak Wayan Karta berusia belasan tahun tepatnya pada tahun 1998, saat itulah beliau mulai mendalami mengenai cara pembuatan suling. I Made Sadra yang berasal dari Banjar Pinda, Kecamatan Blahbatuh merupakan gurunya dalam membuat suling khususnya dalam mencari keselarasan nada. Setelah itu, Wayan Karta melanjutkan proses belajarnya di rumah Bapak Rangsi untuk mendalami teknik pembuatan siwer suling. Setelah berselang berapa lama, Wayan Karta akhirnya memutuskan untuk menjadi pengerajin suling hingga saat ini. Suling buatannya banyak diminati oleh konsumen di Bali sekaligus di luar Bali bahkan hingga ke luar negeri diantaranya Jepang, Amerika, Jerman, Italia, Australia, dan Spanyol. Beberapa suling hasil karyanya bernama suling jungket dan suling sunari.
Sebagai seniman suling dan pengerajin suling Wayan Karta juga mendirikan sebuah sekaa atau sanggar suling yang bernama “Sanggar Suling Semeton Nika Manu” pada tahun 2012 serta mendapatkan ijin resmi pada tahun 2017. Selain itu dalam perjalanan karirnya, Wayan Karta juga pernah pentas di sembilan kota di Amerika bersama Sanggar Cudamani Pengosekan dalam rangka Tour Balinesse Gamelan tahun 2010, Pentas di Taman Ismail Marzuki ( Jakarta ) dalam rangka Pementasan Music Baru bersama Group Pendro Made Arnawa tahun 2010, kerap mendukung Pentas di ISI Denpasar, kerap pentas di Pesta Kesenian Bali ataupun di pura – pura yang ada di Bali serta aktif melakukan pelatihan bermain suling di beberapa tempat di Bali.
Enable comment auto-refresher