Ni Nyoman Pollok was a Balinese dancing legend from Kelandis.
In the 1930s, Belgian artist, Adrien Jean Le Mayeur, saw Ni Pollok dance the Legong Keraton. He asked her to become a model for his paintings. Le Mayeur eventually married Ni Pollok and together they build a house in Sanur which later became a museum.
Ni Nyoman Pollok adalah seorang penari yang lahir di Banjar Kelandis, Denpasar, Bali, Maret 1917. Sejak kanak dia berlatih tari dan tumbuh menjadi seorang penari legong terkenal. Sekitar tahun 1932, Ni Pollok berkenalan dengan pelukis Belgia, Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (1880 – 1958), yang menyewa rumah di Banjar Kelandis dan sering menyaksikannya menari. Le Mayeur terpesona pada kecantikan, keanggunan, kemolekan, dan gemulai gerak tari Ni Pollok. Le Mayeur kemudian menjadikan Ni Pollok sebagai model untuk lukisan-lukisannya. Pada tahun 1935, Le Mayeur melamar Ni Pollok dan mereka menikah. Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dijadikannya sebagai rumah dan studio melukis. Selain sebagai istri, Ni Pollok adalah model tetap untuk lukisan-lukisan Le Mayeur. Ketika Le Mayeur meninggal sekitar tahun 1958, rumah dan seluruh isinya termasuk lukisan, dihibahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dijadikan museum yang kini dikenal sebagai Museum Le Mayeur. Ni Pollok meninggal tahun 1985.
Nothing was added yet.
Enable comment auto-refresher