RANGGA REPANSA
SMP KUNTUM WIJAYAKUSUMA
Kedatangan Pengungsi Ukraina di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki tradisi untuk menerima pengungsi yang harus terpaksa keluar dari negara asalnya karena disebabkan oleh suatu permasalahan. Sikap terbuka Indonesia terhadap pengungsi, karena Indonesia menjunjung tinggi kemanusiaan sehingga pihak Indonesia memilih untuk menerima pengungsi dan tidak mengusirnya, hal inilah yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai destinasi tujuan pengungsi atau bahkan hanya sebatas tempat transit sebelum melanjutkan perjalan ke negara tujuan pengungsian. Menurut data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, setidaknya terdapat 400 kelompok pengungsi internasional di Indonesia, dan jumlah tersebut berpotensi meningkat seiring dengan adanya konflik perang antara Ukraina dan Rusia. Terjadinya perang antara Ukraina dan Rusia dipicu oleh permasalahan geopolitik antar kedua negara, yang tidak dapat diselesaikan melalui cara damai sehingga kemudian menyebabkan terjadinya perang antar kedua negara. Lokasi terjadinya perang adalah pada berbagai daerah di negara Ukraina, agresi militer yang disebabkan oleh pihak militer Rusia kemudian menyebabkan kehancuran dan menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk diantaranya adalah korban dari pihak sipil yang merupakan non kombatan yang dilindungi oleh hukum humaniter.
Dengan situasi yang tidak kondusif, hal ini kemudian mendorong Warga Negara Ukraina untuk mengungsi keluar negaranya untuk mendapatkan perlindungan, serta dapat melanjutkan kehidupannya dengan aman. Warga Negara Ukraina dapat mengungsi ke berbagai negara yang dapat menerima kehadiran mereka sebagai pengungsi, tidak menutup kemungkinan mereka akan mengungsi ke Indonesia dikarenakan adanya tradisi menerima pengungsi yang datang ke Indonesia. Pengungsi memiliki hak asasi manusia yang melekat pada mereka sebagaimana manusia lainnya yang memiliki hak asasi manusia sejak dilahirkan, hak asasi tersebut dibangun dengan dasar prinsip universalitas, persamaan, anti diskriminasi, dan dapat diterapkan pada setiap individu termasuk inidividu yang masuk kedalam mandat United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) seperti kalangan pengungsi. Menjadi penting untuk dapat memberikan perlindungan, serta melakukan penanganan berbagai bentuk permasalahan yang dihadapi oleh pengungsi di Indonesia, sebagai upaya memenuhi hak asasi manusia yang juga dimiliki oleh kalangan pengungsi.
Kontribusi Pemuda Dalam Membantu Penanganan Pengungsi di Indonesia
Meskipun Indonesia merupakan negara yang terbuka terhadap kedatangan pengungsi, namun pihak pemerintah Indonesia tidak dapat melakukan penanganan pengungsi yang datang ke Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, dan belum memiliki sistem penentuan status pengungsi. Pemerintah Indonesia kemudian memberikan wewenang kepada UNHCR untuk menjalankan mandat perlindungan dan penanganan permasalahan pengungsi di Indonesia. Meskipun mandat penanganan pengungsi internasional di Indonesia berada pada UNHCR, namun kita sebagai pemuda dapat turut serta berkontribusi dalam membantu penanganan pengungsi melalui berbagai aksi atau tindakan nyata. Penulis berpedapat bahwa, terdapat beberapa bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh kalangan pemuda untuk membantu pengungsi internasional yang berada di Indonesia seperti melalui dialog lintas komunitas, dan lokakarya keterampilan.
Salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan kalangan pemuda bagi pengungsi internasional yang berada di Indonesia adalah melalui dialog lintas komunitas, yang dapat difasilitasi oleh kalangan pemuda. Adanya dialog lintas komunitas dapat membantu masyarakat untuk memahami situasi dan kondisi yang dialami oleh setiap pengungsi, sehingga dapat membentuk keterbukaan masyarakat terhadap pengungsi. Bagi pengungsi, adanya dialog lintas komunitas dapat membantu pengungsi dalam beradaptasi dengan situasi, kondisi, adat, dab norma yang ada dalam lingkungan masyarakat, sehingga kemudian pengungsi dapat beraktivitas dalam lingkungan masyarakat dengan baik.
Bantuan lain yang dapat diberikan oleh kalangan pemuda kepada pengungsi adalah pembentukkan keterampilan melalui lokakarya keterampilan yang diadakan oleh kalangan pemuda. Melalui acara lokakarya yang diselenggarakan oleh kalangan pemuda, kalangan pemuda dapat membantu membentuk berbagai bentuk keterampilan yang bermanfaat bagi pengungsi. Adanya pembentukkan berbagai bentuk keterampilan, kemudian akan mendorong peningkatan produktivitas para pengungsi khususnya dalam perjuangan untuk bertahan hidup di luar negara asalnya. Beberapa bantuan yang diberikan oleh kalangan pemuda tersebut, merupakan bentuk empati dan sikap solidaritas sosial yang ditunjukkan oleh kalangan pemuda terhadap para pengungsi yang harus keluar dari negaranya secara paksa akibat adanya konflik yang ada di negara asalnya. Melalui pemberian beberapa bantuan tersebut, diharapkan dapat membantu para pengungsi untuk dapat menjalani kehidupannya.
Melalui tulisan ini, penulis memberikan saran bagi setiap pihak untuk tidak apatis terhadap berbagai bentuk permasalahan seperti diantaranya adalah permasalahan pengungsi seperti pengungsi Ukraina yang harus terpaksa keluar dari negaranya akibat adanya konflik. Hadirnya pengungsi yang datang di sekitar kita dapat kita tanggapi dengan bijaksana, dengan turut serta membantu para pengungsi tersebut untuk dapat tetap menjalani kehidupannya, meskipun hidup di luar negara asalnya. Para pengungsi, termasuk diantaranya adalah pengungsi Ukraina dan pengungsi dari negara lainnya, memiliki hak asasi sebagai manusia yang harus kita lindungi. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kita wajib untuk membantu para pengungsi tersebut melalui berbagai upaya yang dapat dilakukan.
Enable comment auto-refresher
Dea Rindiani1
Permalink |
Dheva Permata Aurel
Permalink |