Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value "Membuang sampah pada tempatnya". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • "TIRTA: The Solution to Protect Beloved Bali from Overtourism"  + (Kita tahu, perekonomian Bali bertumpu padaKita tahu, perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata. Namun, overtourism bukan sekadar persoalan kepadatan turis, melainkan juga ancaman terhadap budaya dan lingkungan. Budaya asing semakin meresap, menggusur tradisi lokal, sementara transportasi tradisional seperti cikar dan dokar mulai terpinggirkan oleh kendaraan bermotor yang mencemari alam.</br>Untuk menjaga budaya Bali yang adi luhur, diperlukan komitmen kuat dari masyarakat, pemerintah, dan wisatawan melalui TIRTA:</br></br>1. Tata kelola wisata yang tegas agar jumlah wisatawan tetap terkendali dan berkualitas.</br>2. Integrasi budaya &lingkungan agar pariwisata tidak menggerus identitas lokal.</br>3. Revitalisasi tradisi dengan memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap adat istiadatnya.</br>4. Tanggung jawab bersama antara pemerintah,masyarakat, dan wisatawan dalam menjaga kelestarian budaya.</br>5. Arahkan ke wisata berkelanjutan yang berbasis komunitas tanpa merusak lingkungan.</br></br>Festival budaya pun harus diperkuat dengan regulasi nyata, bukan sekadar seremonial belaka. Jika komitmen ini diabaikan, konsekuensinya bisa mengikis identitas Bali sebagai warisan budaya adi luhur. Dengan TIRTA, Bali dapat tetap bersinar di tengah arus globalisasi tanpa kehilangan jati dirinya.rus globalisasi tanpa kehilangan jati dirinya.)
  • rubbish publick  + (kita tidak boleh membuang Sampah sembarangan)
  • Scumbag  + (kita tidak boleh membuang sampah sembarangan di pura)
  • Learn to sort and process waste  + (kita umat hindu memang sering sekali melakkita umat hindu memang sering sekali melaksanakan upacara agama ,karena itu merupakan wujud bakti kita kepada Tuhan yang dimana sudah memberikan kita anugrah yang melimpah,akan tetapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah sampah sehabis kita sembahyang dan sisa perlengkapan upacara yang menyebabkan pura yang seharusnya menjadi tempat suci menjadi tempat yang kotor.</br>Oleh karena itu mari kita belajar mengolah sampah seperti, memilah sampah plastik dengan sampah lainnya dan tempatkan di tempat sampah yang berbeda supaya sehabis upacara itu kita lebih mudah apabila sampah daun dan sejenisnya bisa kita olah menjadi pupuk organik,untuk sampah plastik bisa kita jual agar bisa di daur ulang.</br>Kita juga apabila hendak sembahyang ke pura jangan menggunakan tempat bunga atau banten yang berbahan plastik.gunakanlah tempat yang bisa di pakai terus menerus tetapi harus bersih dan jangan di gunakan untuk keperluan lain diluar sembahyang.</br>Kita harus melaksanakan itu dan saling mengingatkan satu sama lain,karena walaupun sebesar apapun upacara yang kita persembahkan jika setelah upacara itu kita belum bisa mengatasin sampah tersebut maka upacara tersebut akan kurang baik maknanyaupacara tersebut akan kurang baik maknanya)
  • Carrying Out Traditions Without Destroying Nature According To The Teachings Of Tri Hita Karana and Using Modern Innovation  + (Konsep ajaran Hindu, terutama yang berasalKonsep ajaran Hindu, terutama yang berasal dari konsep Tri Hita Karana, keharmonisan antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi, harus selalu diingat. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dalam pelaksanaan upacara agama, merupakan salah satu cara masyarakat berkontribusi menjaga keseimbangan ini, menjaga lingkungan (Palemahan), serta mengelola sampah dengan perilaku modern agar kita tetap bisa beribadah tanpa merusak kebersihan alam. Misalnya, saat masyarakat bersama-sama mempersembahkan banten, lebih baik jika tidak menggunakan plastik sekali pakai. Sebaiknya menggunakan sarana yang dapat digunakan kembali atau bahan organik. Ketika berada di pura, buanglah sampah sisa persembahyangan di tempat yang sudah disediakan sesuai kategorinya. Melaksanakan gotong royong (Ngayah) setelah acara yajna untuk membersihkan lingkungan pura, mengembangkan inovasi modern seperti memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos, mengikuti inovasi tebe modern, yaitu lubang di dalam tanah untuk menampung sampah organik agar tidak berserakan. Untuk sampah non-organik, diserahkan kepada bank sampah agar diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.lah menjadi barang yang bernilai ekonomis.)
  • Implementation teaches Tri Hita Karana: in managing religious ceremony waste  + (Konsep Tri Hita Karana mengajarkan kita unKonsep Tri Hita Karana mengajarkan kita untuk menjaga hubungan dengan Parahyangan,Pawongan dan Palemahan.Kita bisa menggunakan konsep ini dalam mengelola sampah upacara keagamaan.</br>1.Parahyangan:Mengatur upacara secara sederhana,mengurangi pemakaian barang sekali pakai.</br>2.Pawongan:Mengajak masyarakat semua membersihkan pura dan lingkungan.</br>3.Palemahan:Mengolah sampah organik menjadi pupuk,dan sampah non organik menjadi barang daur ulang.</br>Dari diskusi ini,dapat disimpulkan bahwa kita semua harus aktif melakukan upaya untuk menanggulangi sampah dari upacara keagamaan.Oleh karena itu,kita dapat membentuk kelompok kerja atau komunitas yang menangani masalah ini,melakukan sosialisasi ke masyarakat,dan mengajak masyarakat untuk menggunakan barang-barang yang dapat didaur ulang.Kita harus mengingat konsep Tri Hita Karana dalam mengelola sampah upacara keagamaan.Karena jika bukan kita yang memulai menanggulangi sampah siapa lagi?g memulai menanggulangi sampah siapa lagi?)
  • Joint steps towards an environmentally friendly society  + (Langkah untuk menuju ramah lingkungan tidaLangkah untuk menuju ramah lingkungan tidaklah mudah untuk dilakukan bersama. Salah satu hal yang sering terjadi yaitu sampah yang menumpuk saat upacara keagamaan terutama pada tempat persembahyangan atau pura besar dibali. Cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah yang menumpuk di pura yaitu dengan adanya progam edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk lebih bertanggung jawab atas sampah yang mereka tinggalkan di pura tersebut. Edukasi bisa dilakukan dengan cara membuat konten konten kreatif mengenai isu lingkungan dan membagikan artikel-artikel yang mungkin bisa dijadikan sebagai panduan untuk masyarakat. Selain itu, perhatian masyarakat terhadap lingkungan sekitar sangatlah diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan agar tetap bersih, nyaman dan asri.kungan agar tetap bersih, nyaman dan asri.)
  • concern for organic and non-organic waste in religious activities, especially melasti  + (limbah organik dan non organik pada saat ulimbah organik dan non organik pada saat upacara adat khusus nya di bali belum semua masyarakat peduli terhadap hal tersebut</br>contohnya pada penggunaan sampau plastik dan sampah bekas bunga disaat ada upacara melasti di pantai,banyak sekali masyarakat yang belum mengerti dan peduli pada hal tersebut,oleh sebab itu sampah plastik yang ada disekitar berterbangan dibawa angin dan sampah plastik tersebut hanyut terbawa ombak ke dalam air dan menyebabkan ikan yang ada di dalam tercemar karena sampah tersebut sama seperti makanan atau mangsa"pada ikan tersebut hal itulah yang menyebabkan ikan yang memakan sampah tersebut menjadi mati. </br>oleh sebab itu masyarakat khususnya dibali agar peduli dan sadar terhadap kebersihan dan keselamatan lingkungan seperti ambil sampah plastik atau sampah bekas bunga yang dipakai sehabis sembahyang dan buang pada tempat sampah yang ada disekitar,dan sebaiknya masyarakat dibali agar semuanya memakai tempat atau wadah bunga untuk dibawa pada saat ada upacara agama untuk mengurangi sampah plastik </br>dari situlah masyarakat sudah menjunkkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar dan sudah mengurangi penggunaan sampah plastik,tidak hanya itu dampak dari hal tersebut,masyarakat dibali juga sudah melaksanakan kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan jika sudah melakukan hal tersebut selain menjaga lingkungan agar tetap bersih masyarakat juga pasti akan lebih nyaman dalam melakukan upacara agamalebih nyaman dalam melakukan upacara agama)
  • reducing plastic waste at religious ceremonies  + (Limbah telah menjadi masalah lingkungan yaLimbah telah menjadi masalah lingkungan yang serius, termasuk dalam upacara keagamaan. Sebagai contoh, penggunaan sampah plastik dalam upacara keagamaan menjadi masalah serius, karena tradisi yang ada sering kali melibatkan ritual dan dekorasi yang rumit menggunakan plastik.</br>Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah sampah plastik ini adalah dengan menggunakan bahan alami seperti don pisang, janur, atau bahan lainnya yang ramah lingkungan. dan memberikan contoh kepada masyarakat yang menghadiri acara untuk membawa botol minuman dan wadah makanan agar tidak menggunakan plastik sekali pakai. Dengan kesadaran masyarakat dan peran pemerintah desa adat dapat mengurangi penggunaan sampah plastik yang merusak lingkungan. Dengan partisipasi aktif dari semua pihak, pengelolaan sampah yang efektif dapat dicapai, dan lingkungan dapat menjadi bersih dan sehat untuk generasi mendatang.bersih dan sehat untuk generasi mendatang.)
  • Tourist Density in Several Areas  + (Macet dimana-mana wisatawan manca negara mMacet dimana-mana wisatawan manca negara menumpuk. Daerah pariwisata yang berpusat hanya dibeberapa daerah menjadi penyebabnya. Meratakan pembangunan tempat pariwisata di berbagai tempat bisa menjadi solusi, bisa juga melakukan promosi terhadap tempat pariwisata di daerah lain yang kurang sorotan sehingga pilihan destinasi wisatawan lebih bermacam dan tidak berpusat pada satu daerah. Data mengatakan hanya daerah Bali selatan yang banyak didatangi wisatawan, khususnya canggu, ubud, Kuta, Seminyak. Sedangkan daerah lainya tidak mendapatkan perhatian dari wisatawan. Jika wisatawan hanya ingin pusat pariwisata di daerah itu itu saja, itu malah akan berdampak kepada kenyamanan wisatawan yang sedang berlibur, karena terlalu ramai dan tidak nyaman. Pemerintah bisa membangun tempat tempat pariwisata di daerah yang sepi pengunjung dan juga mengarahkan wisatawan ke tempat pariwisata yang kurang dapat perhatian. Sehingga wisatawan bisa memilih berbagai macam destinasi dan tidak ada lagi kepadatan wisatawan di satu daerah . lagi kepadatan wisatawan di satu daerah .)
  • Trash Will Not Disappear As Long As There Are Humans  + (Manusia adalah pencipta sampah terbesar, sManusia adalah pencipta sampah terbesar, selama masih ada manusia pasti akan selalu ada sampah. Manusia bisa membuat berbagai jenis sampah mulai dari yang organik, non organik, residu, sampah pabrik, sampah upacara keagamaan, dan yang lainnya. Sebab kita semua yang membuat, kita juga yang harus menanggulangi sampah sampah ini. Oleh karena itu saya akan memberikan sedikit pendapat saya mengenai cara menanggulangi sampah upacara keagamaan. Disetiap upacara keagamaan pasti akan selalu ada sampah. Contoh nya di Bali, di sini ada yang namanya upacara dimana setiap upacara ini memerlukan yang namanya banten. Ketika hanya upacara persembahyangan yang kecil, seperti sembahyang dirumah kita bisa menggunakan bokor untuk tempat bunga dan Banten nya. Ketika upacara nya mulai besar sudah pasti kita tidak akan menggunakan bokor untuk tempat Banten nya, dan dari situ muncullah yang namanya sampah. sekarang bagaimana sih cara menanggulangi nya? pertama kita bisa membedakan mana sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti bunga kita bisa buat untuk wewangian seperti parfum, sampah buah bisa kita jadikan ekoenzim dimana ekoenzim ini memiliki banyak sekali manfaat seperti untuk sabun cuci piring, dapat menurunkan efek rumah kaca, bisa juga dijadikan pupuk tanaman. Sampah canang juga bisa kita jadikan pupuk dengan cara mengeringkannya terlebih dahulu. Sampah anorganik seperti sampah botol bisa kita jadikan pot , tutup botolnya bisa kita jadikan sebagai tas dengan berbagai bentuk , warna, dan corak. Demi mengurangi penggunaan plastik, sebaiknya saat upacara keagamaan kita menggunakan plastik yang terbuat dari singkong yang dimana ini lebih ramah lingkungan. untuk bungkus nasi bisa kita kumpulkan lalu dijual, diharapkan disetiap pura ini disediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya agar masyarakat juga bisa membedakan jenis jenis sampahnya. karena sekarang sudah ada media sosial, kita juga bisa membuat video video edukasi untuk masyarakat, agar mereka tau yang mana itu sampah organik, anorganik, dan residu. bisa juga video cara menanggulanginya, cara memilahnya, dan video edukasi yang bermanfaat lainnya. mulai sekarang ayo jaga kebersihan lingkungan, bijak dalam penggunaan sampah sudah pasti Bali ini akan lestari. sampah sudah pasti Bali ini akan lestari.)
  • Let's Keep Our Temple Clean Together  + (mari kita bersama-sama mengurangi sampah dmari kita bersama-sama mengurangi sampah di pura , yaitu dengan cara : </br>1. stop menggunakan plastik untuk mewadahi canang , gunakanlah bokor atau keben. </br>2. saat sembahyang sebisa mungkin menggunakan bunga seperti bunga Jepun , sandat , cempaka , dll. </br>3. jika kalian sembahyang menggunakan canang , selesai sembahyang buanglah canang tersebut ke tempat sampah.</br>4. jika tempat sampah di pura itu full , bawa sampah kalian pulang dan buang sampah itu di rumah.</br></br>ayo Jaga kebersihan pura kita bersama!! </br>agar pura kita bersih dan nyaman saat digunakan.ura kita bersih dan nyaman saat digunakan.)
  • A Psuedo Appeal  + (Masalah sampah adalah yang sangat krusial,Masalah sampah adalah yang sangat krusial, apalagi tentang masalah sarana untuk bersembahyang, khususnya banten. Menurut saya, dari sosialisasi tentang masalah lingkungan, tidak hanya bisa diwacanakan belaka, tetapi harus ada aksi yang mendukung wacana tersebut. Kadangkala jika kita menghimbau masyarakat, kita mungkin akan dianggap sok peduli terhadap lingkungan, jadi yang merupakan permasalahan yang paling krusial bukan hanya tentang sampah lingkungan, tetapi juga sampah masyarakat.</br>Dalam konteks ini, menurut opini saya pribadi, jika hanya menggunakan himbauan tanpa timbal balik dari masyarakat yang dihimbau, ya percuma himbauannya tersebut. Kalau menurut saya, untuk himbauannya bisa dilaksanakan oleh masyarakat, maka harus ada sedikit penekanan atau efek jera kepada masyarakat.enekanan atau efek jera kepada masyarakat.)
  • STER(high spiritual low etitut)  + (Masalah sampah di Bali tidak bisa di anggaMasalah sampah di Bali tidak bisa di anggap remeh,mengapa demikian?saya akan memberikan pendapat saya mengenai hal ini.dari dulu, Masyarakat Bali di kenal sangat sederhana namun memiliki jiwa spiritual tinggi.hal ini menyebabkan masyarakat Bali kuno(tempo dulu) Sangat menjaga kebersihan,</br>Kususnya di areal suci atau pura.karna masyarakat Bali Tempo dulu sangat mempercayai Tuhan,beda dengan sekarang, masyarakat Sekarang bisa saya sebut dengan (STER) Spiritual tinggi Etitut rendah.</br>"Mengapademikian"</br>Bisa kita lihat sekarang,di berbagai pura yang ada di Bali,pasti ada sampah khususnya di pojok pojok pura,ini karna, mayoritas masyarakat kita tidak peduli akan kebersihan pura, Mereka hanya fokus berdoa ke pada tuhan tanpa memperhatikan lingkungan.tentu ini salah,karna dalam konsep Hindu,kita harus menyetarakan antara manusia dengan,tuhan,dan lingkungan,atau di kenal dengan Trikayaparisudha.lalu"bagaimana cara kita mengurangi sampah dalam setiap aktivitas ke Agamaan? sebenarnya,hanya ada satu cara,yaitu dari kita sendiri, introspeksi diri, sadarkan diri bahwa apa yang kamu lakukan itu salah,membuang sampah itu salah.</br>Sekian dari saya, terima kasih,om Santi santi santi om.aya, terima kasih,om Santi santi santi om.)
  • Waste problem during religious ceremonies  + (Masalah sampah di pura dan upacara sering Masalah sampah di pura dan upacara sering disebabkan oleh kekurangan fasilitas pengelolaan sampah dan kurangnya kesadaran pengunjung. Upacara yang melibatkan banyak orang seringkali menghasilkan sampah yang mencemari lingkungan suci. Solusi awal meliputi penyediaan tempat sampah yang memadai, edukasi masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, serta penerapan aturan pengelolaan sampah yang ketat. Dengan langkah-langkah ini, upacara dapat berlangsung khidmat tanpa merusak kebersihan dan keindahan pura.npa merusak kebersihan dan keindahan pura.)
  • Garbage issues during religious ceremonies  + (Masalah sampah di pura dan upacara sering Masalah sampah di pura dan upacara sering kali disebabkan oleh kekurangan fasilitas pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran pengunjung. Upacara yang melibatkan banyak orang seringkali menghasilkan sampah yang dapat mencemari lingkungan suci. Solusi pertama adalah menyediakan tempat sampah yang memadai, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, serta menerapkan aturan pengelolaan sampah yang ketat. Dengan demikian, upacara dapat berlangsung dengan khidmat tanpa merusak kebersihan dan keindahan puraanpa merusak kebersihan dan keindahan pura)
  • Starting from the community  + (Masalah sampah ketika upacara adat sudah sMasalah sampah ketika upacara adat sudah sering menjadi permasalahan yang menyebabkan lingkungan kita menjadi cemar. Usaha untuk mengurangi sampah sisa upacara adat harus mendapat dukungan dari masyarakat di daerah masing-masing. Beberapa usaha yang bisa dilakukan yaitu:</br>1. Sosialisasi terkait mengapa menjaga kebersihan dan kelestarian itu sangat penting. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan acara dharma wacana (ceramah agama)</br>2. Mengganti plastik dan sarana lainnya yang tidak gampang rusak, plastik dapat diganti dengan daun, kain untuk membungkus sesajen, atau tas yang tidak digunakan hanya sekali. </br>3. Bekerja sama dengan pemuda atau STT di linkungan desa. Pemuda bisa menjadi relawan kebersihan ketika ada upacara adat. </br>Mengatur sampah memang menjadi permasalahan yang berkelanjutan sampai saat ini. Kita sebagai pemuda harus memberikan contoh yang baik agar orang lain ingat atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?ngan. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?)
  • remember with garbage  + (masalah sampah memang tidak bisa lepas darmasalah sampah memang tidak bisa lepas dari kegiatan sehari - hari kita. termasuk di kegiatan keagamaan, masalah ini akan sering terjadi kalau yang sembahyang itu tidak ingat.</br>ada cara agar tidak terus/sering masalah sampah ini berkaitan dengan kegiatan keagamaan ini.</br>yang pertama, kalau akan ke pura jangan menempatkan canang atau sarana dan prasarana memakai plastik, bisa diganti dengan tempat (bokor, sokasi kecil, dan tempat lainnya). selesai sembahyang bunga - bunga dan alat persembahyangan langsung diambil bawa pulang atau dibuang di tempatnya. sampah yang sudah bertumpuk harus segera di eksekusi (olah/ke TPA). jangan tetap terpaku dengan kata "memang begitu"</br>rasa peduli dan sadar itu harus ditumbuhkan karena itu jalan yang utama meminimalisir sampah itu jalan yang utama meminimalisir sampah)
  • Trash is eternal  + (Masalah tentang sampah tidak/belum selesaiMasalah tentang sampah tidak/belum selesai ya. Sebenarnya sampah ini dapat membahayakan manusia. Oleh karena itu masyarakat bali harus sigap tanggap untuk mengatasi adanya sampah yang berasal dari upacara agama dengan cepat bisa membuat lingkungan ini kotor. Nah untuk masalah tersebut saya mempunyai sedikit solusi, seperti : </br>Pada saat melakukan yadnya jangan menggunakan perlengkapan-perlengkapan seperti plastik,kaleng,stereofoam dll</br>Sebelum upacara dimulai para pemerintah bisa melakukan penyuluhan tentang 3R.</br>Kalau ada sampah organik seperti buah-buahan, itu bisa dijadikan ecoenzim, bisa juga dijadikan pupuk komposecoenzim, bisa juga dijadikan pupuk kompos)
  • Solusi Bali KemBali?  + (Masyarakat Bali pasti sudah tau berita yanMasyarakat Bali pasti sudah tau berita yang sedang viral di media sosial. Contohnya wisatawan yang menyewa dan membawa sepeda motor di jalan tetapi cara nya membawa motor itu ugal-ugalan, membuat masyarakat resah dan membahayakan orang lain. Banyak juga wisatawan yang menetap dan membuat usaha di Bali, seperti membuat Villa atau bangunan yang lain nya.</br></br>Solusi permasalahan di dunia pariwisata yang sering kita dengar dan temui yaitu. Pemerintah membawa peran penting dan tegas dalam masalah ini, tindak tegas secara hukum wisatawan yang membuat usaha di tanah kelahiran kita sendiri, Bali. Selain itu, pastikan atau adakan pengecekan wisatawan yang datang dari luar Bali sudah membeli tiket pulang atau kembali ke tempat asal nya, solusi yang sekiranya bisa meminimalisir banyak na wisatawan yang malah menetap di Bali. Dan, solusi yang terakhir, agar budaya, tanah, dan tradisi Bali tetap lestari, wisatawan yang berkunjung ke Bali sepatutnya mengajak tourguide atau pemandu wisata, ada nya pemandu wisata guna memberikan informasi yang baik.isata guna memberikan informasi yang baik.)
  • Reducing the use of plastic waste to carry prayer facilities  + (Masyarakat Bali sering kali menggunakan plastik untuk membawa sarana persembahyangan.)
  • Preserving Nature with Tri Hita Karana  + (Masyarakat Hindu Bali adalah manusia yang Masyarakat Hindu Bali adalah manusia yang berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan kewajiban selalu memelihara alam. Keberadaan alam agar senantiasa damai dan harmonis dipelihara dengan konsep Tri Hita Karana. Masyarakat Hindu Bali menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, hubungan harmonis dengan sesama manusia dan hubungan harmonis alam lingkungan.</br>Sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan, diharapkan Masyarakat Hindu Bali menjaga kesucian Pura. Menguatkan rasa persaudaraan, saling menghargai dengan semangat gotong royong membersihkan areal Pura. Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Tidak menggunakan tas kresek saat membawa sarana upakara ke Pura. Mengolah sampah organik seperti daun, kayu, bunga, buah-buahan dan segalanya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan menjadi pupuk organik dan eco enzim. </br>Sangat mulia sekali jika pikiran dan tindakan memilihara alam didasari Tri Hita Karana. Semua Masyarakat Hindu Bali sadar akan kemuliaan memelihara bhuana agung dan bhuana Alit. Sehingga tujuan utama dapat dicapai yaitu moksartam jagadhita ya ca iti dharma.aitu moksartam jagadhita ya ca iti dharma.)
  • Menjaga Bali Tetap Bersih Dan Berkelanjutan  + (Melestarikan pulau Bali yang sakral dan beMelestarikan pulau Bali yang sakral dan berkelanjutan telah dipupuk melalui tempat wisata dan budaya yang indah. Pulau Bali telah diakui karena situs budaya dan pariwisatanya yang indah yang sangat menarik bagi pengunjung. Akibatnya, banyak wisatawan yang suka berkunjung ke Bali. Kehadiran pariwisata di Bali sangat bermanfaat bagi masyarakat Bali. Namun, ada juga indikasi bahwa tidak baik bagi tempat-tempat suci, yaitu pura. Situasi ini menyebabkan wisatawan berperilaku buruk terhadap adat istiadat Bali dimana ada turis yang berjalan menuju tempat suci di Bali tanpa menggunakan pakaian atau telanjang. Indikasi tersebut harus dicegah, karena pemerintah provinsi Bali di sektor pariwisata akan memberlakukan regulasi yang ditujukan kepada wisatawan, didukung oleh keamanan desa adat (pecalang) untuk menjaga keselamatan mereka. Bali memang pulau yang sangat indah dengan budaya yang sangat baik, itulah sebabnya banyak wisatawan yang datang, namun kita harus mengingatkan diri sendiri bahwa sebagai masyarakat Bali, kita tidak boleh mengabaikan adat istiadat yang dihormati oleh nenek moyang kita.dat yang dihormati oleh nenek moyang kita.)
  • Overtourism: Solusi membludaknya wisatawan yang menyebabkan pembangunan dan kemacetan yang tidak terkendali.  + (Membludaknya wisatawan di Bali yang semakiMembludaknya wisatawan di Bali yang semakin parah akan menyebabkan kemacetan dan pembangunan yang tidak terarah. Banyaknya keluhan masyarakat lokal, menjadi permasalahan utama untuk mendorong pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali tercatat pada bulan April tahun 2024, wisatawan yang datang ke Bali naik sebesar 7,24%. Hal tersebut dapat menyebabkan tempat penginapan di Bali penuh dan pembangunan infrastruktur akan semakin meningkat. Serta menurut kompas.id kedatangan wisatawan yang datang ke Bali dapat menyebabkan kemacetan sehingga mengganggu sektor pariwisata. Solusi yang dapat kami berikan sebagai generasi muda adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, yaitu pemerintah dapat membuat suatu aplikasi yang bertujuan mendata wisatawan yang datang ke Bali serta segala data pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan, dan dapat mendeteksi tingkat kemacetan yang terjadi di Provinsi Bali. Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat Bali untuk mengetahui kondisi kapadatan dan pembangunan yang sedang berjalan.atan dan pembangunan yang sedang berjalan.)
  • Starting Cleanliness in Ceremonies : Efforts to Reduce Waste  + (Membuang sampah dalam acara keagamaan ini Membuang sampah dalam acara keagamaan ini menjadi tanggung jawab kita semua. Salah satu cara agar kita menjaga kebersihan serta mendukung lingkungan yang bersih, sebagai upaya mengurangi jumlah sampah, adalah dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti wadah bambu atau daun. Selain itu, mendukung perkembangan pemilahan sampah di tempat upacara, dengan menggunakan tempat sampah terpisah untuk plastik, organik, dan anorganik. Dalam acara keagamaan, sebaiknya kita mengajak teman-teman dan masyarakat yang hadir di upacara untuk menyempurnakan pemilahan sampah serta menjaga kebersihan. Yang paling penting, kita bersama-sama menjaga kelestarian adat dan budaya dengan melibatkan sesama umat Bali yang terus merawat lingkungan dan menghormati alam.s merawat lingkungan dan menghormati alam.)
  • Invites pemedek to reduce plastik waste from traditional ceremonies at temples  + (Membuang sampah plastik sembarangan dan meMembuang sampah plastik sembarangan dan menggunakan barang sekali pakai berlebihan bisa menjadi permasalahan , dalam upacara adat di pura.terutama sampah plastik sulit terurai bisa mencemari lingkungan dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya . Bagaimana cara untuk menangani sampah plastik di pura!!! </br>1.panitia harus menyediakan tempat sampah organik dan anorganik di sekitar pura supaya pemedek membuang sampah pada tempatnya</br>2.pemedek dilarang menggunakan plastik kresek untuk membungkus canang dan bunga .pemedek bisa menggunakan daun pisang untuk membungkus canang dan bunga untuk sembahyang ,biar cepet membusuk</br>3.pemedek bisa membawa tempat tirta yang bisa dipakai kembali, supaya tidak menggunakan plastik </br>4.mengajak pemedek untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik dan tempat sekali pakek</br>5.Mengajak masyarakat untuk mendaur ulang sampah organik dan anorganik. sampah organik seperti sisa makanan dan daun dapat diolah menjadi pupuk sedangkan sampah anorganik ada yang masih bernilai jual dan ada tidak dapat dimanfaatkan.ai jual dan ada tidak dapat dimanfaatkan.)
  • Free Bali from plastic waste  + (Menanggulangi sampah adalah masalah yang sMenanggulangi sampah adalah masalah yang sangat penting yang membutuhkan upaya bernama dari semua pihak.</br>Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi sampah:</br>Yang pertama adalah membuat bak sampah di acara keagamaan, sampah-sampah yang ada di acara tersebut di buang ke bank sampah lalu di bakar.</br>Yang kedua adalah menyediakan tempat sampah di sudut-sudut tertentu yaitu berupa tempat sampah organik dan anorganik.</br>Yang ketiga adalah tidak membeli alat persembahyangan di luar , sebaiknya membawa alat persembahyangan dari rumah agar bisa mengurangi penggunaan sampah plastik.</br>Yang ke empat adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya agar mudah di daur ulang.</br>Yang kelima adalah membangun kesadaran di dalam masyarakat tentang betapa penting ya pengelolan sampah.</br>Itu tadi beberapa cara untuk menanggulangi sampah plastik.a cara untuk menanggulangi sampah plastik.)
  • Dealing with waste in traditional ceremonies  + (Menanggulangi sampah dalam upacara adat UMenanggulangi sampah dalam upacara adat</br></br>Upacara adat merupakan bagian penting dari kebudayaan dan tradisi. Namun seringkali upacara adat menghasilkan banyak limbah yang dapat mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:</br>1. Pengurangan Limbah</br>Pilih bahan ramah lingkungan: Gunakan bahan seperti daun pisang bambu dan kertas daur ulang untuk dekorasi dan peralatan upacara.</br>Kurangi penggunaan plastik: Hindari penggunaan plastik sekali pakai seperti plastik pembungkus makanan, sedotan, dan botol minuman.</br>2. Pengelolaan limbah:</br>Pisahkan sampah: Sediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik, sampah anorganik, dan sampah daur ulang.</br>Membuat kompos: Memanfaatkan sampah organik seperti sisa makanan dan daun-daun kering untuk membuat kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk.</br> 3. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan:</br>Berkolaborasi dengan organisasi lingkungan: Berkolaborasi dengan organisasi lingkungan untuk bantuan dalam pengelolaan limbah dan pendidikan.</br> Kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan melestarikan budaya dan tradisi.ungan dan melestarikan budaya dan tradisi.)
  • How to Detoxify Overtourism in Bali?  + (Mendetoksifikasi racun *overtourism* di BaMendetoksifikasi racun *overtourism* di Bali memerlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat lokal, dan wisatawan. Pemerintah dapat menerapkan regulasi ketat dengan membatasi kuota wisatawan di tempat-tempat populer dan mempromosikan destinasi wisata alternatif untuk mengurangi tekanan pada area tertentu. Pengelolaan pariwisata berkelanjutan, seperti mendukung bisnis lokal yang ramah lingkungan dan mengurangi limbah, juga penting untuk menjaga keseimbangan alam. Selain itu, edukasi kepada wisatawan tentang tata krama dan pelestarian budaya serta lingkungan sangat penting. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan kolaborasi dengan industri pariwisata untuk mengalihkan fokus ke pariwisata yang lebih berbasis pengalaman dan pribadi dapat menciptakan manfaat ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan.onomi yang lebih merata dan berkelanjutan.)
  • Detoxifying The Toxins of Overtourism in Bali  + (Mendetoksifikasi Racun Overtourism di BaliMendetoksifikasi Racun Overtourism di Bali</br></br>Bali adalah salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Keindahan alamnya, budaya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali daya tarik bagi jutaan wisatawan setiap tahun. Namun, tingginya kunjungan wisatawan juga membawa dampak negatif, seperti kemacetan, pencemaran lingkungan, eksploitasi sumber daya, dan perubahan budaya akibat komersialisasi berlebihan. </br></br>Untuk mendetoksifikasi racun overtourism ini, beberapa langkah harus dilakukan. Pertama, menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan dengan membatasi jumlah wisatawan di tempat tertentu serta memberlakukan pajak lingkungan. Kedua, mengembangkan destinasi wisata baru di luar Bali Selatan agar kunjungan lebih merata. Ketiga, memperkuat regulasi terkait limbah, air, dan penggunaan lahan untuk menjaga keseimbangan ekologi. </br></br>Jika langkah-langkah ini diterapkan, Bali bisa tetap menjadi destinasi wisata unggulan tanpa kehilangan jati dirinya. Overtourism harus dikendalikan agar keindahan dan budaya Bali tetap lestari bagi generasi mendatang.ali tetap lestari bagi generasi mendatang.)
  • overtourism  + (menerapkan kebijakan baru dan meningkatkan infrastruktur)
  • Overcoming the Poison of Overtourism in Bali  + (Mengatasi Racun Overtourism di Bali: SaatnMengatasi Racun Overtourism di Bali: Saatnya Bertindak!</br></br>Bali, pulau surga dengan keindahan alam dan budaya yang memikat, kini menghadapi tantangan besar: overtourism. Jumlah wisatawan yang berlebihan menyebabkan kemacetan, pencemaran lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan erosi budaya lokal. Jika ini terus dibiarkan, Bali yang kita cintai bisa kehilangan pesonanya. Lalu, bagaimana cara mendetoksifikasi racun overtourism ini?</br></br>Pertama, mendorong pariwisata berkelanjutan. Wisatawan perlu diedukasi untuk menghormati adat dan lingkungan Bali. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata harus membatasi jumlah pengunjung di destinasi tertentu serta menerapkan regulasi ketat terkait sampah dan emisi karbon.</br></br>Kedua, mengembangkan wisata alternatif. Tidak semua wisatawan harus berkunjung ke tempat yang sudah terlalu padat seperti Ubud atau Kuta. Wilayah lain di Bali seperti Jembrana dan Bangli bisa dikembangkan sebagai destinasi baru, sehingga distribusi wisatawan lebih merata.</br></br>Ketiga, membatasi pembangunan tak terkendali. Pertumbuhan hotel, vila, dan restoran yang tidak terkendali merusak alam dan memicu krisis air bersih. Perlu ada kebijakan yang lebih tegas dalam mengontrol izin pembangunan dan memastikan bisnis pariwisata tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat setempat.</br></br>Keempat, mengutamakan kesejahteraan masyarakat lokal. Pariwisata harus memberikan manfaat bagi warga Bali, bukan hanya bagi investor besar. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya dan lingkungan bisa menjadi solusi agar masyarakat tetap mendapat keuntungan tanpa harus mengorbankan tanah dan tradisi mereka.</br></br>Bali adalah rumah bagi jutaan orang dan destinasi impian bagi wisatawan. Namun, jika kita tidak segera bertindak, Bali bisa kehilangan jati dirinya. Saatnya kita semua, baik pemerintah, pelaku bisnis, wisatawan, maupun masyarakat lokal, bersama-sama mendetoksifikasi racun overtourism demi masa depan Bali yang lebih baik!</br></br>Mari cintai Bali dengan bertanggung jawab!Mari cintai Bali dengan bertanggung jawab!)
  • "Responsible Waste Management in Religious Events for Environmental Preservation"  + (Mengelola sampah saat melakukan kegiatan kMengelola sampah saat melakukan kegiatan keagamaan adalah salah satu hal yang baik untuk kita perhatikan. Sampah yang berasal dari banten, sesajen, dan bahan-bahan upacara lainnya dapat diatasi dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan. Saya memohon agar kita mulai mengurangi penggunaan banten yang terbuat dari plastik sekali pakai dan menggantinya dengan bahan-bahan alami yang dapat terurai atau kembali ke alam. Dengan begitu, sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk atau kembali ke tanah dengan baik. Sedangkan untuk plastik atau sampah non-organik, kita harus mengumpulkannya dan mengolahnya di tempat pengolahan sampah yang benar. Cara ini akan membantu kita menjalankan kegiatan keagamaan dengan baik sekaligus menjaga kelestarian alam. Semoga setiap orang lebih memperhatikan cara-cara yang tidak hanya mendukung kepercayaan dan budaya, tapi juga mendukung kelestarian lingkungan.api juga mendukung kelestarian lingkungan.)
  • manage waste properly  + (mengelola sampah yang baik itu sangat pentmengelola sampah yang baik itu sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan lingkungan disekitar kita. Jika kita tidak mengelola sampah dengan baik,seperti membuang sampah sembarangan itu akan membuat kerusakan lingkungan , penyebaran penyakit, banjir Dlll</br>Maka dari itulah kita wajib mengelola sampah yang baik. Manfaat pengelolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat sumber daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan baik,seperti bahan alam dapat terawat dengan baik.Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang kemudia berpengaruh terhadap ekosistem yang didalamnya.ngaruh terhadap ekosistem yang didalamnya.)
  • materials for reducing waste from religious offerings at temples such as Pura Batur and Besakih  + (mengurangi jumlah sampah sisa sarana persemengurangi jumlah sampah sisa sarana persembahyangan di pura seperti Pura Batur dan Besakih adalah sebagai berikut:</br></br>1. Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran umat Hindu tentang pentingnya pengurangan sampah selama aktivitas persembahyangan.</br></br></br>2. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Memanfaatkan bahan-bahan organik dan mudah terurai, seperti daun pisang, janur, dan bunga lokal, untuk sarana persembahyangan.</br></br></br>3. Pemisahan Sampah: Menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik, sehingga memudahkan pengelolaan sampah.</br></br></br>4. Pengurangan Penggunaan Plastik: Mengurangi atau melarang penggunaan plastik sekali pakai dalam kegiatan keagamaan.</br></br></br>5. Pengelolaan Sampah Terpadu: Membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien, termasuk fasilitas daur ulang dan pembuatan kompos.</br></br></br>6. Pelatihan dan Pendampingan: Memberikan pelatihan kepada pemangku, pedagang, dan umat mengenai pengelolaan sarana persembahyangan yang minim sampah.</br></br></br>7. Kerjasama dengan Pemerintah dan LSM: Berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan organisasi terkait untuk mendukung upaya pengurangan sampah di kawasan pura. upaya pengurangan sampah di kawasan pura.)
  • Reducing waste during religious ceremonies.  + (Mengurangi sampah dalam acara keagamaan deMengurangi sampah dalam acara keagamaan dengan menggunakan cara-cara sederhana sangatlah penting. Cara pertama, mengurangi sampah bisa dilakukan dengan menggunakan banten yang ramah lingkungan, seperti menggunakan banten dari bahan alami dan menghilangkan penggunaan plastik. Selain itu, baik juga jika jemaat menggunakan tas yang dapat dipakai berulang kali, sebelum mengambil tirtha atau sarana upacara. Sampah organik juga bisa dimanfaatkan dengan cara composting, jika terdapat sisa banten yang sudah membusuk. Pastikan juga disediakan tempat sampah yang dipisah antara sampah organik dan sampah non-organik. Mengedukasi umat tentang pentingnya mengurangi sampah sangatlah penting agar planet ini tidak kotor atau tercemar. Jika kita semua disiplin dan sadar, agama Hindu tetap akan lestari, acara keagamaan tetap suci, dan lingkungan tetap terjaga. Jika kita peduli dengan bahaya sampah plastik, kita bisa mengatasi masalah ini bersama-sama.a bisa mengatasi masalah ini bersama-sama.)
  • Reducing waste at transelite religious events  + (Mengurangi sampah dalam acara keagamaan deMengurangi sampah dalam acara keagamaan dengan menggunakan cara-cara sederhana sangatlah penting. Cara pertama, mengurangi sampah bisa dilakukan dengan menggunakan banten yang ramah lingkungan, seperti menggunakan banten dari bahan alami dan menghilangkan penggunaan plastik. Selain itu, baik juga jika jemaat menggunakan tas yang dapat dipakai berulang kali, sebelum mengambil tirtha atau sarana upacara. Sampah organik juga bisa dimanfaatkan dengan cara composting, jika terdapat sisa banten yang sudah membusuk. Pastikan juga disediakan tempat sampah yang dipisah antara sampah organik dan sampah non-organik. Mengedukasi umat tentang pentingnya mengurangi sampah sangatlah penting agar planet ini tidak kotor atau tercemar. Jika kita semua disiplin dan sadar, agama Hindu tetap akan lestari, acara keagamaan tetap suci, dan lingkungan tetap terjaga. Jika kita peduli dengan bahaya sampah plastik, kita bisa mengatasi masalah ini bersama-sama.a bisa mengatasi masalah ini bersama-sama.)
  • Caring for the Environment by Reducing Waste in Religious Activities.  + (Mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaaMengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan yaitu sebagai berikut. </br></br>1. Mengurangi penggunaan plastik dengan mengganti dengan bahan yang ramah lingkungan, seperti kantong kain atau wadah dari bahan daur ulang. </br>2. Memastikan bahwa setelah melakukan persembahyangan, sampah yang masih ada di area persembahyangan dibuang ke tempat sampah. </br>3. Melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah dan bagaimana cara-cara sederhana untuk menguranginya.</br>4. Terakhir, melibatkan komunitas dalam inisiatif kebersihan dan daur ulang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif.</br></br>Dengan 4 cara sederhana tersebut, kita bisa mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan. Mengurangi sampah dalam aktivitas beragama adalah langkah penting yang sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Dalam konteks beragama, banyak kegiatan seperti perayaan, upacara, dan kegiatan komunitas dapat menghasilkan banyak sampah, baik itu dari makanan, kemasan, atau produk sekali pakai.</br></br>"Beribadah dengan Bijak, Kurangi Sampah untuk Kebaikan Bersama."k, Kurangi Sampah untuk Kebaikan Bersama.")
  • Sacred Rituals, Waste-Free: Reducing Waste in Every Worship Activity  + (Mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaaMengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan bukan hal yang mudah. Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan upacara dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Upacara besar sering menghasilkan sampah plastik dan organik yang terbuang. Selain itu, makanan dari banten sering kali menjadi sampah.</br></br>Cara mengurangi sampah adalah dengan melaksanakan upacara menggunakan bahan-bahan alami yang dapat terurai, seperti daun janur, tipat, dan kelabang yang tidak menggunakan plastik. Menggunakan botol dan gelas yang dapat dipakai kembali juga membantu mengurangi sampah plastik saat piodalan dan upacara.</br></br>Yang baik, pengelolaan sampah dilakukan dengan memilah antara sampah organik dan non-organik, baik di pura maupun di rumah. Seperti mengolah sisa banten yang layak untuk dibuat menjadi pupuk organik. Selain itu, menyelenggarakan upacara yang sederhana juga merupakan bentuk bhakti tanpa menciptakan sampah yang berlebihan. tanpa menciptakan sampah yang berlebihan.)
  • How do we reduce waste in every religious activity?  + (Mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaaMengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, penggunaan bahan yang ramah lingkungan seperti kantong belanja dari kain atau bahan daur ulang saat membagikan sumbangan atau kebutuhan ibadah. Kedua, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan mengganti dengan barang-barang yang dapat dipakai ulang, seperti botol minum atau piring dan gelas yang dapat dicuci. Ketiga, mendukung penggunaan produk lokal dan organik dalam acara-acara keagamaan untuk mengurangi jejak karbon dari pengangkutan barang. Terakhir, mengedukasi jamaah tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menyediakan fasilitas daur ulang di lokasi-lokasi ibadah. Dengan langkah-langkah ini, aktivitas keagamaan tidak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga menjaga lingkungan sebagai amanah yang harus dipelihara.ngan sebagai amanah yang harus dipelihara.)
  • Steps to Reduce Waste in Religious Activities  + (Mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaanMengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, pilih bahan dekorasi dan perlengkapan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Misalnya, gunakan kain atau bahan alami daripada plastik sekali pakai. Kedua, kelola sampah dengan baik; sediakan tempat sampah terpisah untuk bahan organik dan non-organik. Ketiga,kurangi penggunaan plastik untuk wadah bunga atau sarana persembahyangan. Keempat selalu memberi himbauan kepada masyarakat untuk membuang sisa bunga setelah melaksanakan persembahyangan.Dengan langkah-langkah ini, kegiatan keagamaan dapat berlangsung lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.)
  • Reduce Waste in Religious Activities  + (Mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaanMengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. Pertama, pilih bahan dekorasi dan perlengkapan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Misalnya, gunakan kain atau bahan alami daripada plastik sekali pakai. Kedua, kelola sampah dengan baik; sediakan tempat sampah terpisah untuk bahan organik dan non-organik. Ketiga,kurangi penggunaan plastik untuk wadah bunga atau sarana persembahyangan. Keempat selalu memberi himbauan kepada masyarakat untuk membuang sisa bunga setelah melaksanakan persembahyangan.Dengan langkah-langkah ini, kegiatan keagamaan dapat berlangsung lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.)
  • free of garbage without any problem  + (Mengurangi sampah dalam kegiatan keagamaanMengurangi sampah dalam kegiatan keagamaan membutuhkan pendekatan yang holistik dan kolaboratif. </br>1. Gunakan Bahan Ramah Lingkungan: Ganti plastik sekali pakai dengan bahan yang dapat digunakan kembali atau yang secara alami dapat terurai, seperti kain, kertas, dan bahan organik. </br>2. Pengelolaan sampah yang efisien: Membangun sistem pengumpulan dan daur ulang sampah yang efisien di tempat ibadah. Hal ini memungkinkan penggunaan area daur ulang yang lebih luas untuk plastik, kertas, dan bahan organik. </br>3. Pendidikan dan Kesadaran: Mendidik orang-orang di komunitas mereka tentang manfaat pengurangan sampah dan cara praktis untuk melakukannya. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, atau kampanye kesadaran.minar, lokakarya, atau kampanye kesadaran.)
  • "Spreading Life Prayers: Wise Steps Towards Sustainable 'Pura Hijau'"  + (Mengurangi sampah dalam setiap upacara keaMengurangi sampah dalam setiap upacara keagamaan dapat diwujudkan melalui konsep "Pura Hijau", yaitu menjadikan pura sebagai tempat ibadah yang ramah lingkungan. Langkah awalnya adalah mengurangi bahan sekali pakai selama upacara. Misalnya, mengganti plastik dengan bahan alami seperti daun pisang atau anyaman bambu sebagai wadah sesajen. Konsep "Pura Hijau" juga dapat diimplementasikan dengan menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik, sehingga lebih mudah diolah. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu diberikan kepada umat, termasuk anjuran membawa peralatan ibadah ramah lingkungan. Dengan demikian, "Pura Hijau" tidak hanya sekadar konsep tetapi dapat diterapkan secara nyata dalam setiap upacara, sehingga menjaga kesucian tempat ibadah serta melestarikan lingkungan sekitar.dah serta melestarikan lingkungan sekitar.)
  • Reduce Waste Using 3R Method  + (MENGURANGI SAMPAH DENGAN CARA 3R AktivitMENGURANGI SAMPAH DENGAN CARA 3R</br></br></br>Aktivitas keagamaan khususnya agama Hindu pasti memunculkan sampah seperti sampah bunga, buah, plastik, daun dan lain lain. </br></br>Seperti di pura Batur setiap harinya ketika tidak ada acara besar saja sudah mencapai 100 kilo gram. Apalagi saat ada acara besar seperti odalan gede dan hari raya besar lainnya pasti meningkat berkali kali lipat.</br></br>Ada dua cara mengurangi sampah:</br>1.membawa tas ramah lingkungan untuk wadah sarana persembahyangan. </br>2.Menggunakan daun pisang sebagai alternatif untuk membungkus makanan. </br>Adapun cara lainnya, yaitu dengan 3R (Reuce, Reduce dan Recycle) </br></br>Kita dapat memanfaatkan sampah sampah yang ada di pura dengan cara menjadikan sampah (buah-buahan) sebagai makanan hewan dan pupuk hijau untuk tanaman disawah atau dilahan kebun. Dan juga dapat mengubah sampah bunga menjadi kompos dan pewangi. </br></br>Dan semua sampah organik seperti bunga dan daun di daur ulang menjadi pupuk.unga dan daun di daur ulang menjadi pupuk.)
  • "Preserving the Sacredness of Temples Through Waste Management Based on Tradition and Regulations"  + (Mengurangi sampah di pura dapat dimulai deMengurangi sampah di pura dapat dimulai dengan mengikuti *Peraturan Gubernur Bali No. 97 Tahun 2018* tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Sebagai contoh, pura dapat mengadopsi sistem *zero waste* dengan menyediakan wadah khusus bagi umat untuk menaruh sesajen tanpa plastik pembungkus. Ini akan mengurangi sampah plastik hingga 30% per upacara.</br></br>Selain itu, tempat sampah dapat disediakan sesuai jenisnya, yakni untuk sampah organik dan non-organik, sesuai *Perda No. 5 Tahun 2011* tentang Pengelolaan Sampah. Sampah organik, seperti daun bekas sesajen, dapat diolah menjadi kompos yang berguna bagi tanaman hias di area pura.</br></br>Upaya ini bisa dilengkapi dengan edukasi dan gotong royong rutin tiap bulan, sehingga umat tidak hanya menjalankan ritual, tetapi juga menjaga kesucian alam di sekitar tempat ibadah.ga kesucian alam di sekitar tempat ibadah.)
  • reduce waste in places of worship  + (Mengurangi sampah pada saat sembahyang adaMengurangi sampah pada saat sembahyang adalah hal yg sangat wajib dilakukan karena membuat area pura menjadi bersih selain itu juga membuat kita nyaman dalam melakukan persembahyangan. Berbagai cara yg bisa kita lakukan untuk menjaga tempat persembahyangan tetap bersih mulai dari membuah sampah pada saat selesai melakukan persembahyangan dan mengurangi penggunaan sampah yg lama terurai contohnya seperti plastik, kaca dan yg lainnya. Kita juga bisa menaruh pelang tulisan untuk mengingatkan kepada orang yg masih membuang sampah sembarang pada saat di pura. Kita juga bisa memberi sangsi pada orang yg tetap membuang sampah sembarangan.rang yg tetap membuang sampah sembarangan.)
  • Reduce waste after prayer  + (Mengurangi sampah saat sesudah sembahyang Mengurangi sampah saat sesudah sembahyang bisa dilakukan dengan cara, saat selesai sembahyang bunga dan sarana yang lain yang kita gunakan setelah persembahyangan sebaiknya di pungut kembali kemudian di buang pada tempatnya. Selain itu bunga dan serana yang lain yang kita gunakan saat selesai sembahyang bisa menjadi pupuk karna bunga adalah bahan organik.di pupuk karna bunga adalah bahan organik.)
  • Let's keep our place clean  + (Mengurangi sampah saat upacara keagamaan)
  • Reduce Waste Left Over From Religious Ceremonies  + (Mengurangi sampah sisa upacara agama adalaMengurangi sampah sisa upacara agama adalah langkah penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Salah satu cara efektif adalah dengan menerapkan prinsip 3R: Reduce, Reuse, dan Recycle. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai seperti plastik dan menggantinya dengan bahan alami yang mudah terurai, seperti daun pisang atau kelapa, dapat mengurangi jumlah sampah. Selain itu, sisa-sisa upacara seperti bunga dan daun dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman. Edukasi dan kesadaran masyarakat juga sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, kita dapat bersama-sama menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.)