'Dance is an ancient art that is intrinsic to Balis’ creative spirit. One of the many forms of worship its people offer to the Creator. This is something we have in common with many cultures across the world. Forms of traditional dance are a natural and perhaps inevitable manifestation of human creativity. Modelled and tempered to embody our thoughts and philosophies.'
Looking at the rich heritage in traditional Balinese dance whilst discussing the impacts caused by a primarily commercial audience. Writing an article is one part, but it would not be possible without the full-hearted contributions of those who give fully to a collaboration for this type of project. Sri Apriani shares her experiences and performs the Tari Condong in Sawidji Studio whilst being a muse for a series of portraits by Dewi Dian Reich Exploring faces behind the dance.
'Tari adalah seni dari dulu yang melekat pada jiwa kreatif Bali. Salah satu dari banyak bentuk ibadah yang dipersembahkan umatnya kepada Sang Pencipta. Ini adalah kesamaan yang kita miliki dengan banyak budaya di seluruh dunia. Bentuk-bentuk tarian tradisional adalah manifestasi kreativitas manusia yang wajar dan mungkin tak terhindarkan. Dimodelkan dan ditempa untuk mewujudkan pemikiran dan filosofi kami.'
Melihat warisan yang kaya dalam tarian tradisional Bali sambil membahas dampak yang disebabkan oleh khalayak komersial. Menulis artikel adalah satu bagian, tetapi tidak akan mungkin tanpa kontribusi sepenuh hati dari mereka yang memberikan sepenuhnya kolaborasi untuk jenis proyek ini. Sri Apriani berbagi pengalamannya dan mementaskan Tari Condong di Sanggar Sawidji sekaligus menjadi muse rangkaian potret Dewi Dian Reich Menjelajahi wajah-wajah di balik tarian.
Enable comment auto-refresher