Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value ".". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 27 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Reducing waste in the temple after performing the ceremony  + (0m swastyastu Mengurangi sampah setelah melaksanakan upacara, langkah yang dapat diambil sesuai dengan konteks budaya dan kearifan lokal. Dengan penerapan filosofi Tri Hita Karana melalui filosofi ini yang menekankan)
  • how we reduce waste  + (1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Membe1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya peserta upacara adat atau upacara keagamaan mengenai dampak limbah amal yang dimanfaatkan terhadap lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye, seminar, atau sosialisasi yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama.</br></br>2. Pengolahan Sampah Tradisional: Mengembangkan pengelolaan sampah tradisional yang digunakan oleh Banten. Misalnya, masyarakat dapat diajarkan untuk menggunakan bahan makanan yang ramah lingkungan atau dapat terbiodegradasi, seperti bahan organik, dibandingkan bahan non-organik seperti plastik.</br></br>3. Menyediakan tempat sampah khusus: Menyediakan tempat sampah khusus di sekitar area pantai yang sering digunakan untuk upacara. Tempat sampah ini harus diberi tanda yang jelas, sehingga masyarakat mengetahui tempat yang tepat untuk membuang sumbangan bekas.</br></br>4. Program Pengelolaan Sampah Terpadu: Bermitra dengan pemerintah daerah untuk membuat program pengelolaan sampah terpadu, seperti sistem yang secara berkala mengangkut sampah dari tempat upacara ke tempat pengolahan sampah.</br></br>5. Pembersihan Reguler: Lakukan pembersihan pantai secara rutin yang melibatkan warga setempat, relawan, dan otoritas setempat. Kegiatan gotong royong ini tidak hanya membantu membersihkan pantai, namun juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.)
  • Several steps can be implemented to reduce waste in temples for every religious activity :  + (1. Hindari penggunaan kantong plastik untu1. Hindari penggunaan kantong plastik untuk membawa alat persembahyangan atau barang lainnya. Alih-alih menggunakan kantong plastik sekali pakai, pemedek dapat memilih wadah yang lebih ramah lingkungan, seperti tas anyaman maupun tas yang terbuat dari kain yang dapat digunakan kembali.</br>2. Melakukan pemilahan sampah. </br>Pura sebaiknya menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik dan non-organik, sehingga sisa-sisa persembahyangan organik seperti bunga, canang ataupun daun bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik didaur ulang untuk mengurangi pencemaran. </br>3. Mengedukasi para pemedek mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan memilah sampah bisa diberikan melalui ceramah ataupun media komunikasi seperti papan informasi di area Pura. </br>4. Mengadakan kegiatan gotong royong pasca upacara. Dengan melaksanakan gotong royong ini, sampah-sampah dapat dikumpulkan dan dipilah dengan baik, sehingga lingkungan Pura tetap bersih dan sakral.</br>Melalui penerapan langkah-langkah tersebut, aktivitas keagamaan di Pura dapat tetap berlangsung dengan penuh khusyuk, tanpa meninggalkan jejak negatif bagi alam sekitar.inggalkan jejak negatif bagi alam sekitar.)
  • Several STEPS can be implemented to reduce waste in temples for every religious activity :  + (1. Hindari penggunaan kantong plastik untu1. Hindari penggunaan kantong plastik untuk membawa alat persembahyangan atau barang lainnya. Alih-alih menggunakan kantong plastik sekali pakai, pemedek dapat memilih wadah yang lebih ramah lingkungan, seperti tas anyaman maupun tas yang terbuat dari kain yang dapat digunakan kembali.</br>2. Melakukan pemilahan sampah. </br>Pura sebaiknya menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik dan non-organik, sehingga sisa-sisa persembahyangan organik seperti bunga, canang ataupun daun bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik didaur ulang untuk mengurangi pencemaran. </br>3. Mengedukasi para pemedek mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan memilah sampah bisa diberikan melalui ceramah ataupun media komunikasi seperti papan informasi di area Pura. </br>4. Mengadakan kegiatan gotong royong pasca upacara. Dengan melaksanakan gotong royong ini, sampah-sampah dapat dikumpulkan dan dipilah dengan baik, sehingga lingkungan Pura tetap bersih dan sakral.</br>Melalui penerapan langkah-langkah tersebut, aktivitas keagamaan di Pura dapat tetap berlangsung dengan penuh khusyuk, tanpa meninggalkan jejak negatif bagi alam sekitar.inggalkan jejak negatif bagi alam sekitar.)
  • how to handle coconut waste in traditional caremonies  + (1. kelapa yang sudah selesai dipakai upaca1. kelapa yang sudah selesai dipakai upacara bisa kita daur ulang. </br></br> daging dari buah kelapa yang sudah dipakai untuk acara keagamaan bisa kita daur ulang menjadi minyak kelapa dan santan sebagai pelengkap masakan.</br> selain itu sampah dari batok kelapa juga meninggalkan permasalahan yang besar bagi lingkungan. bagaimana tidak, ukuran kelapa yang lumayan besar dan susah terurai menjadikan kelapa sebagai salah satu sampah yang harus ditangani dengan benar. cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan jiwa kewirausahaan kita yaitu dengan mengolah sampah batok kelapa menjadi produk yang memiliki nilai guna, seperti mangkok dari tempurung kelapa, celengan, gantungan kunci, teko air, pot bunga dan masih banyak lagi yang bisa kita buat dari batok kelapa tersebut.</br> batok dan serabut kelapa yang sudah tidak dipakai juga bisa kita manfaatkan menjadi sumber bahan bakar untuk keperluan masak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. </br></br>dengan kita memanfaatkan sampah dari kelapa tersebut dengan benar, kita dapat menyelesaikan permasalahan dari kasus sampah kelapa yang meningkat di bsli, indonesia. kelapa yang meningkat di bsli, indonesia.)
  • reduce rubbish  + (1. Meminimalisir Penggunaan Plastik Plas1. Meminimalisir Penggunaan Plastik</br> </br>Plastik merupakan salah satu sumber sampah utama di acara keagamaan. Penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan wadah makanan sebaiknya diminimalisir. Sebagai alternatif, kita dapat menggunakan:</br> </br>- Wadah tradisional: Wadah makanan dari bahan alami seperti daun pisang, bambu, atau kayu dapat menjadi pilihan yang ramah lingkungan.</br>- Botol minum reusable: Penggunaan botol minum yang dapat digunakan kembali dapat mengurangi sampah botol plastik.</br>- Kantong belanja ramah lingkungan: Kantong belanja dari kain atau kertas dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik.</br> </br>2. Memilah Sampah</br> </br>Memilah sampah di sumbernya merupakan langkah penting dalam mengurangi sampah. Sampah organik seperti sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang.rti plastik dan kertas dapat didaur ulang.)
  • Managing Religious Activity Waste Into Goods That Contain Use Value  + (1. mengganti plastik sekali pakai menjadi 1. mengganti plastik sekali pakai menjadi botol, untuk wadah tirta, saat meminta tirta. </br>2. mengolah sisa sisa dekorasi menjadi barang yang lebih bermutu, seperti: lidi-lidi pada canang dan bahan banten pada setengah menjadi sapu lidi. </br>3. Sampah plastik dikumpulkan dan digunakan sebagai ecobrick, ecobrick ini dapat digunakan sebagai meja, kursi, dan lain-lain. </br>4. Membuat teba modern pada Nista Manda, teba modern ini digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan sampah organik (selain lidi atau kayu) serta kegiatan keagamaan, seperti bunga, daun, dan lain-lain yang tidak keras.nga, daun, dan lain-lain yang tidak keras.)
  • how to reduce plastic waste in temples  + (1. Para pemedek dihimbau untuk tidak mengg1. Para pemedek dihimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik pada saat nangkil ke pura.</br>2. Menyiapkan tempat sampah sesuai jenisnya di lingkungan Pura.</br>3. Memberikan edukasi kepada para pemedek agar setelah sembahyang sampahnya dibawa pulang atau dapat mencari tempat sampah</br>4. Menggunakan sarana persembahyangan yang dapat dipakai kembali seperti keben dan tas belanja kain</br>5. Membuat program biopori di lingkungan pura dengan memanfaatkan sampah organik sisa persembahyangan yang nantinya akan menjadi pupuk kompos.n yang nantinya akan menjadi pupuk kompos.)
  • Preserving the cleanliness of balinese culture  + (Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah : 1. Kurangi penggunaan plastik 2. Gunakan bahan ramah lingkungan 3. Kurangi pemborosan makanan 4. Daur ulang dan kompos)
  • how to recycling waste left over fromthe offerings after do the religious activity?  + (Ada beberapa contoh cara memanfaatkan sampAda beberapa contoh cara memanfaatkan sampah sisa sesajen menurut saya:</br>1. Memakai bahan yang 'non diposable' atau bahan upakara yang bisa dipakai selanjutnya, misalnya ceper canang yang berbahan lontar, BusungIbung dan daun kelapa tua.</br>2. Memilah sampah, menurut sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat dipilah lagi menjadi sampah organik yang bisa dibuat Kompos ataupun tidak. Sampah organik bisa diolah menjadi Kompos dan Eco-enzym. Sampah-sampah itu diolah menjadi Kompos dahulu. Hasilnya akan menjadi dua bentuk bernama Eco-enzym yang berupa cairan, dan Kompos yang berbentuk padat. Kompos itu juga bisa dipakai sebagai pupuk dan campuran kompos yang selanjutnya.</br>3. Sampah sisa upakara yang tidak bisa digunakan sebagai Kompos atau Eco-enzym, bisa dibakar di halaman belakang atau di luar areal Pura. Abu sisa pembakaran bisa digunakan sebagai campuran pembuatan Kompos selanjutnya.</br>4. Jika ada sampah plastik dan sampah anorganik pada sisa upacara yadnya. dipilah dan dikumpulkan untuk dibawa di TPST terdekat.dikumpulkan untuk dibawa di TPST terdekat.)
  • how to deal with waste during religious ceremonies  + (ada dua(2) jenis sampah sampah organik danada dua(2) jenis sampah sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik bisa terurai dan sampah anorganik itu sampah yang tidak bisa terurai</br></br>di bali ada upacara agama, ada 2 jenis sampah, banyak masyarakat yang membuang sembarangan sampah tersebut, contoh banyak yang membawa pemuspan dan canang canang menggunakan palstik, plastik itu sering di buang sembarangan, apa yang menyebabkan seperti itu?, karena sampah itu dianggap tidak berguna lagi</br></br>menurut saya, sampah sampah itu bisa kita tanggulang</br></br>sampah anorganik seperti plastik supaya jangan lagi di pakai untuk membawa pemuspan dan canang, supaya kita menggunakan tas belanja yang bisa sering kita gunakan</br></br>sampah organik seperti canang dan pemuspan yang sudah di gunakan, supaya bisa di gunakan sebagai pupuk kompos, apa yang menyebabkan seperti itu? sampah sampah itu bisa terurai oleh Mikrogsnisma</br></br>ya itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga keinginan saya ini bisa di laksanakanmoga keinginan saya ini bisa di laksanakan)
  • Oke  + (Agama Bali mengajarkan kita untuk hidup seAgama Bali mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam dan menghormati semua ciptaan Tuhan. Sampah merupakan bentuk ketidakharmonisan dengan alam dan dapat mencemari lingkungan. Berikut adalah cara mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan di Bali:</br>1. Upacara:</br>Sesaji Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti daun pisang, bambu, bunga, dan buah-buahan untuk sesaji. Hindari penggunaan plastik, styrofoam, dan bahan sintetis lainnya.</br>Pakai Wadah Tradisional: Gunakan wadah tradisional seperti besek, anyaman bambu, atau daun pisang untuk menyimpan sesaji.</br>Mengelola Sampah: Pisahkan sampah organik dan anorganik setelah upacara. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang.</br>Mengatur Sampah Sesaji: Gunakan tempat sampah khusus untuk sampah sesaji dan buang di tempat yang tepat, bukan di sungai atau laut.</br>2. Perayaan Keagamaan:</br>Dekorasi Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti bambu, daun pisang, dan bunga untuk dekorasi. Hindari penggunaan plastik, styrofoam, dan bahan sintetis lainnya.</br>Pakai Wadah Ramah Lingkungan: Gunakan wadah tradisional seperti besek, anyaman bambu, atau daun pisang untuk makanan dan minuman.</br>Pakai Alat Makan Ramah Lingkungan: Gunakan alat makan dari bahan alami seperti bambu atau daun pisang.</br>Mengelola Sampah: Pastikan tersedia tempat sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.</br>3. Kegiatan Keagamaan Lainnya:</br>Pakai Bahan Ramah Lingkungan: Gunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan daun pisang untuk membuat alat-alat keagamaan.</br>Pakai Energi Terbarukan: Gunakan energi terbarukan seperti tenaga surya untuk penerangan di tempat ibadah.</br>Kampanye Peduli Lingkungan: Adakan kampanye peduli lingkungan dalam kegiatan keagamaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.</br>4. Peran Pemangku dan Pandita:</br>Jadilah Teladan: Pemangku dan pandita dapat menjadi teladan dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.</br>Mengajarkan Ajaran Ramah Lingkungan: Mengajarkan ajaran agama yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam.</br>Mengelola Paké Bahan Ramah Lingkungan: Mengelola kegiatan keagamaan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan.</br>5. Peran Masyarakat:</br>Aktif: Masyarakat dapat aktif dalam mengelola sampah dengan memilah sampah, mendaur ulang, dan menggunakan bahan ramah lingkungan.</br>Jadilah Duta Lingkungan: Masyarakat dapat menjadi duta lingkungan dan menyebarkan pesan peduli lingkungan kepada masyarakat lainnya.</br>Dengan menerapkan cara-cara ini, kita dapat mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan di Bali dan menjaga kelestarian alam.</br>Catatan:</br>Ajakan untuk mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan harus disampaikan dengan bijaksana dan penuh hormat.</br>Penting untuk memahami bahwa setiap tradisi memiliki nilai dan makna yang berbeda.</br>Upayakan untuk menemukan solusi yang seimbang antara menjaga tradisi dan menjaga kelestarian alam.jaga tradisi dan menjaga kelestarian alam.)
  • Bali is advancing in a new era  + (Agama Hindu di Bali menerapkan ajaran Tri Agama Hindu di Bali menerapkan ajaran Tri Hita Karana yang dimana dalam ajaran tersebut sudah menerapkan bagaimana cara berbakti dan mengasihi antar manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi, manusia dengan sesama, dan manusia dengan seisi alam semesta atau lingkungan. Tidak dipungkiri bahwa pelaksanaan upacara agama Hindu di Bali memang banyak menghasilkan sampah baik organik maupun anorganik dalam pelaksanaannya, akan tetapi hal tersebut dapat di ditanggulangi dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk dengan ditanam di pekarangan rumah/kebun. Sederhananya, hal yang berasal dari alam kita kembalikan lagi untuk alam. Sedangkan sampah anorganik diperlukan kesadaran murni dari individu di Bali, dengan mengurangi penggunaan sampah plastik untuk diri sendiri, sesama dan alam semesta. Ayo saudaraku, kita bangun bali menjadi Bali Maju Era Baru, Lestarikan bumi Bali. Bali Maju Era Baru, Lestarikan bumi Bali.)
  • trikaya parisudha concept Reducing Waste for Prayer Flowers when Finished Praying  + (ajaran tri kaya parisudha adalah tiga perbajaran tri kaya parisudha adalah tiga perbuatan yang baik dan suci</br>1. berpikir baik (manacika)</br>2. berbicara yang baik (wacika)</br>3. awan yang baik (kayika)</br>dari tiga kategori tersebut kita bisa berfikir untuk tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan benda atau sarana yang bisa digunakan kembali , melakukannya dan mengundang teman untuk berbagi rekreasi di tempat yang benarntuk berbagi rekreasi di tempat yang benar)
  • i know  + (Aktivitas keagamaan di Bali sering kali meAktivitas keagamaan di Bali sering kali menghasilkan banyak sampah, baik organik maupun anorganik. Hal ini berpotensi mencemari lingkungan sekitar pura dan menyebabkan lingkungan tersebut terkontaminasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengelola sampah dengan lebih baik guna menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar. salah satu cara untuk mengurangi penggunaan sampah dalam setiap upacara keagamaan di Bali adalah dengan menerapkan upacara yang ramah lingkungan. Kita dapat mulai dengan mengurangi penggunaan Styrofoam dan plastik sekali pakai, menggantinya dengan bahan-bahan alami seperti daun dan bambu. Selain itu, penting juga untuk mengajak seluruh masyarakat memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan langkah-langkah ini, kita tidak hanya menjaga keindahan alam Bali, tetapi juga memberikan teladan yang baik bagi generasi mendatang.teladan yang baik bagi generasi mendatang.)
  • Optimizing Biopores for Organic Waste Management in Religious Ceremonies in Bali  + (Aktivitas keagamaan Hindu di Bali, sepertiAktivitas keagamaan Hindu di Bali, seperti upacara persembahyangan, menghasilkan banyak sampah organik, seperti sisa bunga, daun, dupa, dan canang. Meski mengurangi penggunaan bahan-bahan ini masih sulit, kita bisa mengelola sampahnya dengan memisahkan sampah organik dan nonorganik serta memanfaatkan lubang biopori. Biopori adalah teknologi berupa lubang silinder vertikal dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm yang berfungsi sebagai resapan air sekaligus penghasil kompos dari sampah organik seperti sisa bunga dan daun (Baguna dkk., 2021, hlm. 132). Sejak 2021, Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PCKMHDI) Denpasar menjalankan program GEMPAR (Gerakan Pemasangan Biopori untuk Pura di Denpasar), yang bertujuan untuk menyediakan lubang biopori di seluruh pura di Denpasar (Satya Widya: Jurnal Studi Agama, 2024, Vol. 7, No. 1). Cara ini bisa menjadi contoh untuk seluruh pura di Bali, agar ke depannya kelestarian dan kebersihan pura tetap terjaga, sekaligus menghasilkan kompos yang bermanfaat bagi tanaman.ilkan kompos yang bermanfaat bagi tanaman.)
  • Opening people's eyes regarding wise waste management in religious activities  + (aktivitas keagamaan sering kali melibatkanaktivitas keagamaan sering kali melibatkan penggunaan barang barang seperti pernak pernik, kertas, plastik yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber sampah. selain itu, kesadaran masyarakat juga masih sangat rendah dalam permasalahan sampah di lingkungan dan penyebab adanya dan terjadinya pencemaran sampah juga dari manusia atau masyarakat itu sendiri.</br>dan dengan adanya masalah pencemaran sampah pasti ada cara cara dalam menanggulangi permasalahan pencemaran tersebut, yaitu </br>pertama, menggunakan tas kain sebagai pengganti tas plastik untuk kegiatan sehari hari maupun dalam kegiatan keagamaan seperti untuk membawa banten,wadah canang dan bisa digunakan sebagai wadah untuk mengumpulkan sampah agar menjadi satu lalu dibuang di tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya yang bersifat organik atau nonorganik tanpa membuang tas kainnya karena itu bisa digunakan kembali. hal ini juga dapat menghemat biaya dalam pembelian plastik dan tentunya dapat mengurangi sampah plastik pada lingkungan keagamaan dan juga pada lingkungan sosial.</br>kedua, yaitu penyediaan tempat sampah yang terpisah jenisnya antara organik dan non organik, agar memudahkan dalam kegiatan proses pendaur ulangan dan juga menempatkan tempat sampah yang tidak jauh dengan pemukiman masyarakat karena kalau tempat sampah tersebut jauh sudah dipastikan orang orang akan malas berjalan dan memilih untuk membuang sampah sembarangan karena berpikiran bahwa sudah ada yang bertugas untuk membersihakan sampah di pura maupun tempat lainnya.</br>ketiga, yaitu mengurangi penggunaan kertas dan plastik sekali pakai pada kegiatan perkonsumsian di pura karena hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran sampah terus menerus dan pada penggunaan barang yang berbahan kertas yang berlebihan dan kertas itu terbuat dari pohon kita secara tidak langsung membunuh alam kita sendiri dan membuat terjadinya kelangkaan.</br>yang terakhir yaitu memberi edukasi kepada masyarakat bahwa sangat penting menjaga kebersihan lingkungan terutama pada lingkungan keagamaan atau tempat suci, karena kalau kita sembahyang dengan keadaan lingkungan yang kotor dengan banyaknya sampah yang berserakan akan membuat kita tidak nyaman dalam kegiatan persembahyangan dan hal tersebut dapat mengganggu kesehatan kita, jadi marilah kita bersama sama menjaga kebersihan lingkungan kita dan marilah mulai meningkatkan kesadaran kita mengenai masalah pencemaran sampah pada lingkungan sosial maupun keagamaan.</br>terlepas pada dampak negatif sampah juga dapat berdampak positif bagi lingkungan jika di olah dengan baik. sampah dapat diubah menjadi barang kreatif yang bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi lingkungan maupun masyarakat, sampah organik yang bisa dijadikan sebagai kompos untuk membantu penyuburan tanah di lingkungan.</br>sekian dari saya semoga dengan ini masyarakat menjadi sadar untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga lingkungannya. marilah kita manjadi masyarakat yang kreatif dan menjaga bumi beserta lingkungan bersama samanjaga bumi beserta lingkungan bersama sama)
  • TONGPOS (TONG SAMPAH KOMPOS)  + (Aktivitas keagamaan terutama agama Hindu tAktivitas keagamaan terutama agama Hindu tentunya memerlukan banyak sarana dan prasarana untuk beryadnya. Dari yadnya yang paling sederhana saja tentunya memerlukan beberapa sarana seperti dupa, canang, ataupun bunga. Sarana prasarana tersebut pasti akan berakhir menjadi sampah dan kita tidak bisa menghindari hal tersebut namun bisa menguranginya. Dari permasalahan yang ada, kami menawarkan solusi yakni merealisasikan tong sampah yang sekaligus menghasilkan kompos organik. Mekanisme dari solusi kami yaitu, kami akan memfasilitasi beberapa pura sebuah tong sampah dan mengisinya dengan cairan activator EM 4 (Cairan pembuatan kompos). Sehingga saat pemedek membuang sampah ke tong tersebut, akan langsung terproses menjadi kompos organik oleh cairan tersebut dan setiap 3 minggu kompos akan diambil dan dimanfaatkan untuk menjaga kelestarian tanaman di Pura. Ini juga memberikan dampak yang baik bagi lingkungan karena dapat meminimalisir permasalahan sampah canang dan dupa dengan lebih cepat karena diolah menjadi bentuk kompos. Generasi muda dapat turut berkontribusi dalam pengolahan sampah ini.berkontribusi dalam pengolahan sampah ini.)
  • eco brick  + (aku tahuu)
  • Homeless Trash  + (Alexander Parkes menciptakan plastik untukAlexander Parkes menciptakan plastik untuk memudahkan manusia dalam membawa barang. Namun, siapa sangka bahwa sahabat ini berubah menjadi musuh utama. Indonesia, yang kaya akan rempah, kini terperangkap dalam tumpukan sampah. Dahulu kita berjuang melawan penjajah, kini berperang melawan limbah. Apakah kita akan menyerah? Tidak! Ingatlah, bumi rusak ulah manusia. Ketidakpedulian kita menjadi akar masalah. Meski pemerintah meluncurkan berbagai program, namun perubahan yang diharap tak kunjung datang.</br></br>Wahai saudaraku,kurangilah sampah dengan PANTAU 3R :</br></br>- Perencanaan program pemerintah.</br></br>- Pencarian Alternatif ramah lingkungan yang mudah terurai.</br></br>- Tanamkan Niat dalam diri melalui edukasi orang lain.</br></br>- Cantumkan “Sampahku, Tanggung jawabku.”</br></br>- Lakukan Aksi Nyata yang tidak merugikan.</br></br>- Beri *Ulasan* pada upaya yang dilakukan,dan</br></br>. ✓ Reuse (menggunakan kembali)</br>. ✓ Reduce (mengurangi)</br>. ✓ Recycle (mendaur ulang)e (mengurangi) . ✓ Recycle (mendaur ulang))
  • Let's sort waste and utilize religious ceremony waste  + (Apa itu upacara keagamaan? upacara keagamaApa itu upacara keagamaan? upacara keagamaan adalah ritual yang dilakukan oleh suatu agama untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang dianut oleh agama tersebut. Apakah setelah terjadi nya upacara keagamaan akan membuat sampah berserakan? Iyaa tentu, sampah" Dalam upacara keagamaan berbeda" Tergantung agama yang di anut, seperti agama hindu, dalam upacara keagamaan agama Hindu sampah yang akan di hasilkan adalah sampah" Organik seperti canang atau bunga, daun kelapa, kulit buah, dan lain". Selain sampah organik terdapat juga sampah anorganik seperti plastik, dan juga botol air. Di mana sampah" Tersebut akan di bawa? Biasanya sampah tersebut akan di bawa ke TPA atau tempat pembuangan akhir. Tetapi ada baik nya jika kita mendaur ulang sampah" Tersebut, seperti mengolahnya terlebih dahulu mana yang termasuk sampah organik dan mana yang termasuk sampah anorganik. Setelah itu kita bisa mengubur sampah organik tersebut, atau bisa juga di jadikan pupuk kompos untuk tanaman, dan sampah anorganik dapat di pilah menjadi barang baru yang lebih beguna, seperti pot hias, dan juga sampah anorganik seperti botol dapat di jual kembali. Dengan itu kita dapat mengurangi sampah yang berserakan di jalanan, dan mendapatkan manfaat yang baik bagi bumi ini serta dengan itu kita dapat menghemat uang. </br>Kesimpulan: kesimpulan dari teks di atas adalah kita harus pintar dalam memilah dan menanggulangi sampah sisa" Dari upacara keagamaan di bali.mpah sisa" Dari upacara keagamaan di bali.)
  • Preserving Ceremony Cleanliness: A Devotion to God and Nature  + (Apakah teman-teman pernah melihat sampah bApakah teman-teman pernah melihat sampah berserakan setelah selesai upacara? Bagaimana perasaan kalian saat melihat sampah itu? Itulah yang sering saya lihat setiap selesai sembahyang. Tidak hanya di bagian dalam, tapi juga di halaman tengah dan di sisi luar, semuanya dipenuhi sampah. Saya sering melihat sampah, terutama sampah plastik dari canang yang berserakan, dan rasanya tidak ada yang peduli. Meskipun saya tahu sejak lama sudah ada himbauan untuk tidak meninggalkan sampah di pura, saya tetap saja melihat sampah yang ditinggalkan begitu saja.</br></br>Saya penasaran, apakah himbauan itu masih berlaku? Jika kita perhatikan, saat ini banyak sekali canang dan perlengkapan upacara yang menggunakan plastik. Memang lebih mudah dan praktis, tetapi sampahnya, terutama yang plastik, sering kali tidak terurus di tempatnya. Saya belum pernah mendengar ada yang menganggap ini sebagai pencemaran.</br></br>Jika kalian perhatikan, demi menjaga kelestarian lingkungan, kita sebaiknya melakukan upacara dengan cara yang lebih baik dan mengurangi sampah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, menyediakan tempat sampah di pura, karena banyak orang membuang sampah sembarangan karena tidak ada tempat sampah. Kedua, membersihkan tempat upacara setelah selesai. Kita harus membersihkan tempat upacara dari sampah-sampah yang tersisa. Sampah organik bisa dijadikan pupuk, sementara sampah plastik harus dibuang di tempat yang sudah ditentukan. Ketiga, mengajak umat lain untuk turut menjaga kebersihan saat upacara.</br></br>Menjaga kebersihan saat upacara agama bukan hanya kewajiban, tapi juga bentuk bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alam semesta. Upacara yang baik bukan hanya tentang mempersembahkan sesajen yang banyak, tetapi juga tentang mempersembahkan bakti dari hati yang tulus.</br></br>Mari kita bersama-sama mengajak umat Hindu untuk melaksanakan upacara dengan cara yang baik dan berkelanjutan. Ini adalah wujud bakti kita kepada generasi saat ini dan yang akan datang.da generasi saat ini dan yang akan datang.)
  • Saling mengingatkan untuk kebersihan  + (Ayo jaga dan rawat lingkungan pura dimulaiAyo jaga dan rawat lingkungan pura dimulai dari berbuat yang baik seperti membuang sampah pada tempatnya. Dan tidak menggunakan plastik sekali pakai jika masuk ke pura. Jika bukan kita, siapa lagi?</br></br>Transkrip Video:</br>Masyarakat Hindu di Bali tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan upacara agama. Namun, upacara agama sering kali dibarengi dengan permasalahan sampah yang semakin meningkat. Jika ada piodalan di pura, sudah pasti akan terdapat sampah yang berasal dari sarana upakara dan sarana persembahyangan. Apakah kita bisa kusyuk bersembahyang ketika sampah berserakan dan berbau busuk?</br></br>"Miko, lebih cepat dikit, sudah mau ke pura nih."</br>"Tunggu, tunggu dulu, tunggu dulu Mbok!"</br>"Ayo dah yok jalan-jalan!"</br>"Weh kok pakai plastik? Kan sudah dikasi tahu kemarin, sudah ada pengumumannya."</br>"Pengumuman apa ituy, kok tidak tahu?"</br>"Ini baca, aturan saat memasuki pura. Yang pertama tidak boleh menggunakan plastik. Yang kedua, membawa tempat tirta. Yang ketiga, membuang sampah pada tempat yang disediakan. ."</br>"Iya kalau begitu buka saja dulu", "Iya buka saja dulu"</br>"Terus kalau nunas tirta apa yang harus digunakan?"</br>"Kan sudah ada diedaran, membawa sangku (tempat tirta) sendiri. Ini saya sudah menyiapkan sangku." </br>"Iya kalau begitu, ayo sekarang kita jalan!"</br></br>"Om swastyastu!"</br>"Om swastyastu!"</br>"Saya cek dulu ya"</br></br>Sarana persembahyangan yang akan dibawa masuk ke pura, wajib diperiksa agar benar-benar tidak ada plastik yang dibawa masuk ke pura. Agar para umat Hindu yang bersembahyang ke pura ingat dengan aturan yang melarang untuk membawa sampah plastik ke dalam pura, pengurus pura harus menyebarkan informasi melalui media sosial dan secara langsung baik lisan dan tulisan. Sarana yag sudah selesai digunakan agar dibuang di tempat sampah. Masyarakat yang sembahyang ke pura supaya ingat dan selalu melaksanakan aturan yang sudah diberikan. Agar lingkungan pura selalu bersih seprti air yang jernih.pura selalu bersih seprti air yang jernih.)