Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Salah satu koresponden asing paling dihormati di Australia.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Putu Fajar Arcana  + (Putu Fajar Arcana, lahir di Negara, Bali bPutu Fajar Arcana, lahir di Negara, Bali barat, 10 Juli 1965. Kini bekerja sebagai editor Kompas Minggu, bagian dari Harian Kompas di Jakarta. Ia antara lain membidani lahirnya Workshop Cerpen Kompas yang kemudian menjelma menjadi Kelas Cerpen Kompas. Ia kini menjadi sedikit dari para jurnalis yang memiliki spesifikasi peliputan tentang seni dan gaya hidup. Bahkan tak jarang Putu menjadi nara sumber dan juri dalam berbagai peristiwa dan kompetisi seni di Tanah Air. </br></br>Selain menekuni dunia jurnalistik, ia juga bergelut langsung dalam dinamika dunia kesenian dengan menjadi penulis naskah teater monolog, sutradara, dan tim artistik pertunjukan teater. Naskah monolognya tergabung dalam buku Monolog Politik (2014). Ia kemudian menyutradarai pertunjukan monolog “Wakil Rakyat yang Terhormat” dengan aktris Sha Ine Febriyanti (2015) dan kemudian “Perempuan Dangdut”dengan aktris Happy Salma (2016). Sebelumnya ia pernah membuat Repertoar Garuda Wisnu Kencana yang dipentaskan saat ground breaking monument itu pada tahun 2013. Pertunjukan ini melibatkan 500 penari kecak serta penyanyi jazz Trie Utami, gitaris Dewa Budjana, dan seniman harpa Maya Hasan. </br></br>Novelnya Gandamayu (2012) dipentaskan oleh Teater Garasi Yogyakarta dengan melibatkan dua sutradara muda, Yudi Ahmad Tajuddin dan Gunawan Maryanto. Pentas itu berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, yang melibatkan aktor-aktor besar seperti Landung Simatupang, Whani Darmawan, Ayu Laksmi, dan Sha Ine Febriyanti. Petualangannya di dunia panggung dipertegas dengan pementasan “#3Perempuan, Bukan Bunga Bukan Lelaki” yang melibatkan aktris Happy Salma, Inayah Wahid, dan Olga Lydia. Putu juga menjadi tim artistik untuk seri pementasan Indonesia Kita, antara pada seri Roman Made in Bali (2016) dan Laskar Bayaran (2017). </br></br>Lelaki yang gemar membuat sketsa ini juga telah menerbitkan beberapa buku. Buku-buku tersebut antara lain, antologi cerpen Bunga Jepun (2002), Samsara (2005), dan Drupadi (2015). Kumpulan esainya tentang Bali tergabung dalam buku Surat Merah untuk Bali (2007) dan puisi-puisinya tergabung dalam Manusia Gilimanuk (2012). Sebelumnya ia juga menerbitkan buku puisi Bilik Cahaya (1997) di Denpasar, Bali. </br></br>Puisi-puisinya juga tersebar dalam antologi bersama seperti “Dari Negeri Poci III” (1994), “Kembang Rampai Puisi Bali” (1999), “Bali The Morning After” (2000), “Gelak Esai Ombak Sajak”(2000), “Amsal Sebuah Patung”(1996), “Bonsai’s Morning”(1996), “Malaikat Biru Kota Hobart” (2004), “Teh Ginseng” (1993), “Mahaduka Aceh”(2004), “Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan “Managerie IV” (2000). Cerpen-cerpennya juga termuat dalam kumpulan “Para Penari”(2002), “Waktu Nayla”(2003), dan “Sepi pun Menari di Tepi Hari” (2004).</br></br>Bersama istrinya Joan Arcana, tahun 2011 Putu mendirikan Arcana Foundation, sebuah lembaga non-profit yang mewadahi konservasi dan advokasi di bidang kebudayaan, menggalang pertunjukan, menulis buku, dan melakukan muhibah ke berbagai sentra budaya di Tanah Air. Arcana Foundation juga menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga donor untuk menggerakkan dunia kebudayaan.donor untuk menggerakkan dunia kebudayaan.)
  • Putu Herry Hermawan Priantara  + (Putu Herry Hermawan Priantara adalah mahasPutu Herry Hermawan Priantara adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Herry aktif menulis dan meneliti mengenai berbagai topik terkait Bali dan Hindu termasuk karyanya mengenai Arak Bali yang berjudul "Hidden Potential of Arak Bali to be the World's Seventh Spirit, from Religious Purpose to Negative Investment List."ious Purpose to Negative Investment List.")
  • Putu Indrawan  + (Putu Indrawan lahir di Denpasar, 18 SeptemPutu Indrawan lahir di Denpasar, 18 September 1960. Setelah lulus dari SLUA 1 Saraswati, ia kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Sejak remaja ia telah menekuni seni musik. Pada awal 1980-an, Indrawan bersama kawan-kawannya membentuk grup band dan sering tampil di bar Kayu Api, Legian, Kuta. Grup band yang kemudian bernama Harley Angels tersebut tampil sebagai juara pertama dalam Festival Musik Rock se-Indonesia yang digelar Log Zhelebour di Surabaya pada 1984. Saat itu, Indrawan dinobatkan sebagai pemain bass terbaik. Pada pertengahan 1990-an, Indrawan membuka dan merintis Warung Tresni di Jalan Drupadi, Denpasar. Warung itu menjadi tempat kongkow dan pementasan seni para seniman lintas seni dan lintas generasi. Indrawan juga ikut menggagas kelahiran beberapa komunitas seni, seperti Dapur Olah Kreatif (DOK), Bali Classic Rock Community, Bali Blues Island, dan Bali PuisiMusik. Dalam dunia seni musik di Bali, Indrawan adalah sosok legendaris yang sangat dihormati dan disegani. Indrawan meninggal pada tanggal 8 November 2022.an meninggal pada tanggal 8 November 2022.)
  • Putu Kusuma Wijaya  + (Putu Kusuma Wijaya lahir di Singaraja, BalPutu Kusuma Wijaya lahir di Singaraja, Bali. Ia adalah sutradara film yang diperhitungkan. Ia belajar film dan televi di Amsterdam Hogeschool voor de Kunsten. Ia pernah lama bekerja pada salah satu televisi swasta. Kemudian ia membantu sutradara Garin Nugroho dalam menggarap film “Under The Tree” dan “Tjokroaminoto”. Film-film buatannya pernah diputar dalam berbagai festival film internasional, di antaranya film “Langkah Kecil Pagi” diputar di Rotterdam Film Festival, “The North Wind” diputar di Festival Film Dokumenter Amsterdam, “On Mother’ Head” diputar di Shanghai dan Taiwan Film Festival.utar di Shanghai dan Taiwan Film Festival.)
  • Putu Oka Sukanta  + (Putu Oka Sukanta lahir di Singaraja, Bali,Putu Oka Sukanta lahir di Singaraja, Bali, 29 Juli 1939. Dia adalah seorang sastrawan, penulis, wartawan dan aktivis kesehatan dan kemanusiaan. Dia mulai menulis sejak di bangku SMP. Pernah menjadi guru SMA di Yogyakarta dan Jakarta. Karena terlibat dalam organisasi Lekra, dia pernah ditahan pemerintah Orde Baru tahun 1966 – 1976 di Jakarta dan Tangerang tanpa pernah diadili.</br></br>Buku-bukunya yang telah terbit antara lain I Belog (Cerita Anak-Anak Bali, 1980), Selat Bali (kumpulan puisi, 1982), Salam atau Greetings (kumpulan Puisi Dwi Bahasa, 1986), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1987), Tas atau Die Tasche (Kumpulan Cerpen, 1987), Luh Galuh (Kumpulan Cerpen, 1988), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 1991), Matahari, Tembok Berlin (Kumpulan Puisi, 1992), Kelakar Air, Air Berkelakar (novel, 1999), Merajut Harkat (novel, 1999), Kerlap Kerlip Mozaik (Novel, 2000), Di Atas Siang Di Bawah Malam (Novel, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2004), Rindu Terluka (Kumpulan Cerpen, 2005), Keringat Mutiara (Kumpulan Cerpen, 2006), Lobakan (Cerita Seputar Tragedi 1965/1966 di Bali, 2009), Istana Jiwa (Novel, 2012). Beberapa karyanya juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Prancis.</br></br>Karya-karyanya juga dimuat dalam beberapa antologi internasional: Indonesian Contemporary Poetry (Indonesia 1963), This Prison Where I Live (London 1966), Voice of Cosciences (USA 1955), Bali Behind the Scene (Australia 1997), Silences Voices (Hawaii 2000), Menagerie IV (Indonesia 1998), Another Kinds of Paradise (Boston 2008).</br></br>Selain itu, dia membuat film dokumenter bertema "Dampak Sosial Tragedi Kemanusiaan 1965/66". Dia juga menulis buku kesehatan dan menjadi aktivis Program Penanggulangan HIV/AIDS.</br></br>Dia tinggal di Jakarta, membuka praktik akupuntur. Bersama istrinya dia mengelola "Taman Sringanis", sebuah gerakan kebudayaan dalam bidang kesehatan. Dia beberapa kali diundang ke negara-negara di Eropa, Asia, Australia, dan Amerika sebagai sastrawan maupun aktivis kemanusiaan.agai sastrawan maupun aktivis kemanusiaan.)
  • Putu Satria Kusuma  + (Putu Satria Kusuma, lahir di Singaraja, 2Putu Satria Kusuma, lahir di Singaraja, 28 Maret 1963. Pendidikan terakhir Sarjana Hukum. Sejak remaja dia menekuni dunia seni, terutama teater, film, dan sastra. Pernah bergabung dalam Sanggar Minum Kopi. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain Juara I Lomba Cipta Naskah Drama Modern UNUD 1986, penulis naskah cerita drama terbaik nasional 1995 Menpen RI, Penulis naskah cerita drama terbaik nasional 1997 Menpen RI, Harapan I Lomba naskah drama nasional di Dewan Kesenian Jakarta 1998, Harapan I Lomba Skenario Film Kemenpar RI tahun 2005, penghargaan dari Gubernur Bali Widya Pataka 2015, penghargaan Bali Jani Nugraha dari Pemerintah Provinsi Bali. Karya-karyanya antara lain: Kidung Klasik Tanah Bali (Sandiwara radio siar di RRI Singaraja 20 episode), Cupak Tanah, Watu Gunung, Sukreni Gadis Bali (adaptasi novel dengan judul sama karya AA Panji Tisna), Revolusi di Nusa Damai (adaptasi novel dengan judul serupa karya Ktut Tantri), Sinetron Adi dan Ayu (10 episode tayang Bali tv), Sinetron Memedi(10 episode tayang Bali Tv), Sinetron seri komedi Wayan Katel (10 episode tayang Bali tv), Sinetron anak Ketut Koran(TVRI Bali), Budak dari Bali Untung Surapati, Seri drama pendek rakyat tentang Bung Karno ( 10 judul), Menulis sejumlah cerpen dimuat di Bali Post, dan antologi cerpen Lobakan, Tower, dan Komunitas Sastra Indonesia, dll.ower, dan Komunitas Sastra Indonesia, dll.)
  • Putu Sedana  + (Putu Sedana terlahir di Pengastulan, tanggPutu Sedana terlahir di Pengastulan, tanggal 17 Desember 1932. Beliau menyelesaikan pendidikannya pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Wirabhakti Denpasar. Pernah menjadi Staf Pengajar di Universitas Panji Sakti Singaraja. Beliau menulis berbagai macam puisi, prosa, drama, serta sandiwara radio berbahasa Bali atau Indonesia. Selain itu, beliau juga membuat lagu berbahasa Bali dan lagu berbahasa Indonesia. Karya-karya beliau tersebut pernah dimuat pada surat kabar dan juga disiarkan pada TVRI acara pusat, RRI (Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Singaraja). Karya beliau yang pernah di terbitkan dan disebar yaitu “ Bali Suar Tanah Dumilah” berupa kumpulan puisi berbahasa Bali.</br>Dari hasil karyanya, beliau mendapatkan berbagai penghargaan dan juga hadiah, seperti: </br>1. Tahun 1945 mendapatkan juara II di tingkat II Buleleng, ketika sayembara menggambar anak-anak Sekolah Rakyat (kini SD) yang berjudul “Perang”.</br>2. Tahun 1964 mendapatkan juara III di daerah tingkat II Buleleng, ketika sayembara Desain Patung Tugu Singa Ambara Raja.</br>3. Tahun 1969 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis puisi Bali modern yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa Nasional Cabang I Singaraja dengan judul “Mati Nguda”.</br>4. Tahun 1980 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis prosa Bali modern yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa Nasional Cabang I Singaraja, dengan judul “Mirah”.</br>5. Tahun 1980 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara menulis puisi keindahan alam Batur uang di selenggarakan oleh Gubernur Kepala Daerah tingkat I Bali, dengan judul “Damai Dikedirikan”.</br>6. Tahun 1984 mendapatkan juara I di daerah tingkat I Bali, sayembara cipta lagu Festival Sandya Gita daerah Bali saat Pesta Kesenian Bali 1984 yang diselenggarakan oleh gubernur kepala daerah tingkat I Bali, dengan judul “ Teja Guling”.</br>7. Tahun 1985 mendapatkan juara I mencipta lagu daerah Bali pada Pesta Kesenian Bali dengan judul “ Gumin Titiangé Bali”.</br>8. Tahun 1985 mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali menciptakan lagu dengan judul “Pulaki”.</br>9. Tahun 1990 mendapatkan juara I sayembara cipta lagu pada Pesta Kesenian Bali dengan judul “Hyang Laksmi”</br>10. Tahun 1997 mendapatkan anugrah Seni Wija Kusuma Jurusan Seni Teater dari Pemerintah Daerah Tingkat II Buleleng.ari Pemerintah Daerah Tingkat II Buleleng.)
  • Putu Suasta  + (Putu Suasta lahir di Denpasar, 1960. Dia mPutu Suasta lahir di Denpasar, 1960. Dia menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya. Kemudian dia melanjutkan studi di Universitas Gajah Mada (UGM), jurusan Hubungan Internasional (HI), tamat tahun 1985. Dia kemudian mengikuti kuliah pasca-sarjana di Cornell University. Dia juga sempat mengajar di Asian Studies/Dept. Modern Language and Linguistics, Cornell University, tahun 1988.</br></br></br>Di Bali, Putu dikenal sebagai aktivis yang kritis. Dia membentuk sejumlah forum diskusi seperti forum “Merah-Putih” dan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat akan hak-hak mereka sebagai warga negara. Melalui lembaga-lembaga sipil tersebut, dia mengorganisir massa untuk mengkritik pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Melalui tulisan-tulisannya, dia rajin menyampaikan berbagai ide serta kritik konstruktif bagi pemerintah dan juga masyarakat.</br></br></br>Perjuangan panjang Putu Suasta dalam pergerakan sipil, akhirnya bermuara pada kesadaran bahwa jalan paling efektif untuk mendorong perubahan adalah politik. Dia semakin menyadari keterkaitan erat antara pemerintahan dengan politik. Maka untuk bisa menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara lebih efektif, jalur politik harus dimasuki. Dia kemudian bergabung dengan Partai Demokrat.</br></br></br>Karya-karya Putu Suasta telah diterbitkan dalam sejumlah buku, baik yang bertema politik, sosial-budaya, maupun kesenian. Buku-buku tersebut, antara lain: “Idiologi, Pembangunan dan Demokrasi” (1986), “Made Wianta: His Art and Balinese Culture“(1990), “Bali Living in Two Wold” (Schweben Basel, 2001), “Kembara Budaya” (Bali Mangsi Foundation, 2001), “Menegakkan Demokrasi, Mengawal Perubahan” (Lestari Kiranatama, 2013), “Gung Rai, Sang Mumpuni” (2017), “Sanur: Merawat Tradisi di Tengah Modernisasi” (2018).wat Tradisi di Tengah Modernisasi” (2018).)
  • Putu Sudjana  + (Putu Sudjana mulai menulis puisi sejak 19Putu Sudjana mulai menulis puisi sejak 1970-an dan baru dipublikasikannya di Bali Post tahun 1980-an. Selain itu dia juga menulis cerpen, cerbung, esai, naskah drama/sandiwara. Sering menjuarai lomba penulisan puisi dan naskah drama. Dia banyak mementaskan naskah dramanya di balai banjar dan TVRI Denpasar. Dia pernah bekerja di Kanwil Transmigrasi Bali. Buku puisi tunggalnya berjudul “Sajak-sajak Kecil dari Langit” (1985). Puisinya juga terangkum dalam buku Lukisan Magis Tanah Bali (2000)dalam buku Lukisan Magis Tanah Bali (2000))
  • I Putu Sutawijaya  + (Putu Sutawijaya (lahir 1970) disebut-sebutPutu Sutawijaya (lahir 1970) disebut-sebut sebagai salah satu seniman muda yang patut diwaspadai. Kanvas-kanvasnya sangat sarat dengan energi, atau qi, yang menunjukkan para master kaligrafi Tiongkok. Sementara kaligrafi Cina mempengaruhi tekniknya, materi pelajarannya menangkap esensi dari ritual keagamaan dan suku Bali. Dampak visual dari kanvasnya eksplosif namun kontemplatif. Mereka mencerminkan keinginan bersama untuk harmoni dalam keteraturan dan kekacauan, kesatuan dengan alam semesta. Manusia sebagai figur sentrifugal dalam lukisan adalah khas Sutawijaya dan terus menonjol dalam karya-karyanya. Putu Sutawijaya mengambil inspirasi dari berbagai ritual keagamaan Bali. Dia sangat terpesona dengan cara persekutuan terjadi, di mana pencerahan spiritual dicapai melalui trans, mabuk dan bahkan kekerasan. Gerakan, energi, dan trans adalah tiga rangsangan paling kuat dalam kanvasnya. Gerakan dan jurus tari kecak merupakan simbol Dewa Agung (sanghyang). Tarian kecak adalah tarian spiritual yang intens oleh sekelompok besar orang. Sebuah klimaks mental dan spiritual tercapai ketika jiwa tiba-tiba naik ke tingkat pengalaman yang jauh lebih mendalam daripada kesadaran sehari-hari. Saat itulah muncul puncak rasa percaya diri dan kebahagiaan luar biasa seperti kesurupan, diikuti pencerahan. Dari lukisan-lukisan ini lahir lukisan-lukisan dengan ekspresi yang sedemikian intens sehingga mencapai batas-batas terjauh dari konsep-konsep universal.atas terjauh dari konsep-konsep universal.)
  • I Putu Tangkas Adi Hiranmayena  + (Putu Tangkas Adi Hiranmayena adalah senimaPutu Tangkas Adi Hiranmayena adalah seniman-cendekiawan yang saat ini memegang posisi sebagai staf pengajar di Metropolitan State University of Denver dan University of Colorado, Colorado Springs. Penelitiannya menginterogasi konsepsi diskursif tentang “noise” di Bali dan Amerika Serikat yang bersinggungan dengan Kosmologi, Pribumi, dan Pertunjukan. Dia berfokus pada bagaimana orang-orang di tempat-tempat dengan sejarah kolonial yang panjang merebut kembali identitas Pribumi melalui idiom populer. Sebagai praktisi musik dan komposer, Hiranmayena terus tampil dalam improvisasi/ansambel noise dan menciptakan karya kontemporer untuk Gamelan dan Heavy Metal. Dia adalah salah satu pendiri proyek eksperimental Bali, ghOstMiSt dan direktur artistik Denver, organisasi nirlaba Colorado, Gamelan Tunas Mekar.asi nirlaba Colorado, Gamelan Tunas Mekar.)
  • Putu Vivi Lestari  + (Putu Vivi Lestari lahir di Tabanan, 14 NovPutu Vivi Lestari lahir di Tabanan, 14 November 1981. Pendidikan terakhirnya adalah Magister Manajemen. Dia bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Vivi menikah dengan pelukis Ketut Endrawan dan melahirkan dua anak: Made Kinandita Radharani dan Nyoman Akira Bodhi Pawitra. Pada tanggal 8 April 2017 Vivi meninggal karena penyakit kanker darah (leukemia) yang dideritanya.</br></br>Puisi-puisi Vivi pernah dimuat di Bali Post, Bali Echo, Kompas, Suara Merdeka, Jurnal Kebudayaan Kalam, Jurnal PUISI, Majalah Coast Lines, Pikiran Rakyat, Majalah Sastra Horison, Media Indonesia, dan Jurnal Kebudayaan CAK. </br></br>Puisi-puisinya juga bisa dijumpai dalam sejumlah antologi bersama, antara lain Angin (Teater Angin, Denpasar, 1997), Catatan Kepedulian (Jukut Ares, Tabanan, 1999), Ginanti Pelangi (Jineng Smasta, Tabanan, 1999), Art and Peace (Buratwangi, Denpasar, 2000), Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001 (Kompas, 2001), Hijau Kelon & Puisi 2002 (Kompas, 2002), Ning: Antologi Puisi 16 Penyair Indonesia (Sanggar Purbacaraka, Denpasar, 2002), Malaikat Biru Kota Hobart (Logung Pustaka, 2004), Roh: Kumpulan Puisi Penyair Bali-Jawa Barat (bukupop, Jakarta, 2005), Karena Namaku Perempuan (FKY, 2005), Selendang Pelangi (Indonesia Tera, 2006), Herbarium: Antologi Puisi 4 Kota (Pustaka Pujangga, Lamongan, 2007), Rainbow (Indonesia Tera, 2008), Couleur Femme (Forum Jakarta-Paris & AF Denpasar, 2010).</br></br>Vivi pernah meraih sejumlah penghargaan sastra, antara lain “Lima Terbaik” lomba catatan kecil yang digelar Komunitas Jukut Ares Tabanan (1999), “Sepuluh Terbaik” lomba cipta puisi pelajar SLTA tingkat nasional yang diadakan Jineng Smasta-Tabanan (1999), Juara II lomba cipta puisi dalam pekan orientasi kelautan yang diadakan Fakultas Sastra Unud (1999), “Sembilan Puisi Terbaik” Art & Peace 1999, Juara II lomba cipta puisi dengan tema “Bali pasca tragedi Kuta” (2003).</br></br>Vivi juga pernah diundang ke sejumlah acara sastra tingkat nasional, antara lain Pesta Sastra Internasional Utan Kayu 2003 di Denpasar, Cakrawala Sastra Indonesia 2004 di TIM Jakarta, Ubud Writers and Readers Festival 2004, Festival Kesenian Yogyakarta XVII 2005, Printemps de Poetes 2006 di Denpasar, Temu Sastra Mitra Praja Utama VIII di Banten (2013).</br></br>Buku puisi tunggalnya yang berjudul “Ovulasi yang Gagal” diterbitkan secara anumerta oleh Pustaka Ekspresi, 2017.” diterbitkan secara anumerta oleh Pustaka Ekspresi, 2017.)
  • Ni Ketut Sri Rahayuni  + (Rahayuni adalah dosen pada Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas Udayana. Rahayuni memperoleh geral Magister Humaniora pada tahun 2014 dari Universitas Udayana.)
  • Ramanda Dimas Surya Dinata  + (Ramanda Dimas Surya Dinata adalah seorang dosen di Sekolah Tinggi Desain Bali yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di Program Doktor Bidang Kajian Budaya Universitas Udayana.)
  • Reina Caesilia  + (Reina Caesilia adalah nama pena Caesilia NReina Caesilia adalah nama pena Caesilia Nina Yanuariani. Penyair pendiam ini lahir di Surakarta, 29 Januari 1965. Dia dibesarkan di Singaraja dan bersekolah di SMAN 1 Singaraja, Bali. Dia kemudian kuliah di Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Pernah menjadi wartawan Bali Post dan Nusa. Dia menulis puisi sejak remaja dan banyak dimuat di Bali Post, selain itu juga terhimpun dalam sejumlah buku bersama, seperti Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016), Saron (2018). Dia meninggal pada 2 April 2019 di Denpasar.a meninggal pada 2 April 2019 di Denpasar.)
  • Tombak Perjuangan Rakyat Indonesia  + (Remaja adalah satu-satunya harapan bangsa)
  • Fitri Amalia Rhamadani  + (Rhamadani menamatkan studi S1 pada program studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Saat ini, Rhamadani berprofesi sebagai marketer pada sebuah perusahaan jasa pariwisata sejalan dengan pengalamannya terdahulu.)
  • Iseng Bali Sane Kuna  + (RINDU BALI YANG DULU Pandemi Covid-19 yangRINDU BALI YANG DULU</br>Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat Pemerintah terpaksa membatasi kunjungan dari para turis lokal ataupun asing, hal ini menyebabkan hingga saat ini Bali masih sepi kunjungan, situasi ini dikarenakan dari berbagai sebab, mulai dari sempat meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga perizinan yang dianggap memberatkan bagi pengunjung.</br>Berbicara tentang pariwisata Bali berarti kita fokus pada sektor budaya dan alam yang menjadi nilai jual utama. Melihat dari problema dan situasi yang terjadi saat ini, diharapkan agar pemerintah memanfaatkan kondisi Bali yang masih sepi dari turis dengan fokus pada pemeliharaan alam dan memperkuat nilai budaya yang dimiliki. Bagaimana caranya, yaitu dengan mengambil langkah besar dalam pembatasan pembangunan instruktur yang tidak perlu dan tidak memiliki dampak dalam menarik minat turis asing. Kita semua tau Bali bahkan lebih dikenal didunia Internasional dari pada negara kita sendiri, kita dikenal dengan uniknya budaya dan asrinya alam yang ditawarkan.</br>Saya sempat mencari beberapa informasi disekitar, baik dari pemandu wisata ataupun dari turis yang sudah menetap di Bali, saya memberikan beberapa pertanyaan mengenai apa yang biasanya para turis asing sukai dan membuat mereka nyaman berada di Bali, jawaban mereka hampir sama pada intinya yaitu budaya dan alam yang ditawarkan, bukan dari segi teknologi maupun kemegahan bangunan modern yang ada disini. beberapa hal menarik yang saya temukan dalam jawaban yang diberikan oleh para narasumber yang saya berikan pertanyaan, yaitu mereka rindu akan suasana Bali yang dulu, mereka rindu akan budaya dan alam tradisonal Bali saat mereka baru pertamakali datang ke Bali.</br>Harapan terbesar saya sebagai generasi milenial yang belum pernah merasakan apa itu “Bali Yang Dulu”, yang hanya tahu dari cerita orang tua, gambar dari Google dan video dari Youtube, semoga Pemerintah bisa memprioritaskan dan membuat program yang mampu membentuk Bali Tradisonal yang dirindukan, karena yang dicari wisatawan bukan Bali dengan teknologi maju ataupun infrastruktur megah, melainkan Bali yang asri dengan lingkungan yang ramah.li yang asri dengan lingkungan yang ramah.)
  • RITME DEMOKRASI: bonus demografi nuju Indonesia maju 2045  + (RITME DEMOKRASI : bonus demografi menuju IRITME DEMOKRASI : bonus demografi menuju Indonesia maju 2045</br></br>“Om swastyastu para hadirin yang terhomat.</br>Indonesia, sebagai negara dengan bonus demografi yang melimpah, kini berada pada puncak peluang besar untuk mencapai kemajuan yang luar biasa. Bonus demografi tidak hanya sekadar jumlah penduduk yang banyak, tetapi penting nya ritme masyarakat yang membawa Indonesia maju pada tahun 2045. Karena bangsa perlu rakyat yang berani menyuarakan pilihan Inilah saatnya bagi kita sebagai bangsa untuk merangkul peluang ini dengan tekad dan kebijakan yang bijak."</br></br></br>“Dalam merangkul bonus demografi, penting bagi kita untuk fokus pada pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. namun selain itu kita tidak bisa melupakan ritme masyarakat yang harus di hargai, Pemilu adalah panggung di mana kita sebagai warga negara tampil sebagai bintang utama, dan hak kita untuk memilih adalah instrumen utama yang menciptakan keindahan melodi demokrasi. Hal ini dapat dicapai dengan memfokuskan upaya pada pembangunan sumber daya manusia, terutama generasi muda. Edukasi yang berkualitas, pelatihan keterampilan, dan pembinaan karakter menjadi notasi penting dalam melengkapi melodi keberhasilan. Maka dari itu Mari kita bersama-sama mengejar keadilan, keterbukaan, dan keberlanjutan, sebagai bagian dari orkestra demokrasi yang mampu menciptakan karya besar untuk tahun 2045 mendatang. </br></br></br>Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama menyelaraskan ritme demokrasi dengan bonus demografi menuju Indonesia maju 2045. Ini adalah panggung besar bagi kita semua, di mana peran setiap individu, tanpa memandang usia atau latar belakang, adalah kunci utama dalam menjalani orkestra kemajuan. Dengan melibatkan semua elemen dalam ritme demokrasi ini, kita akan mampu mencapai prestasi besar sebagai bangsa, mengukir masa depan yang cemerlang dan sejahtera. Terima kasih."ng cemerlang dan sejahtera. Terima kasih.")
  • Robert Kiyosaki  + (Robert Kiyosaki benar-benar kepribadian yaRobert Kiyosaki benar-benar kepribadian yang multi talenta. Ia adalah seorang pengusaha, investor, pembicara motivasi, penulis dan juga aktivis pengetahuan keuangan. Dia sangat populer untuk seri bukunya yang berjudul 'Rich Dad Poor Dad'.</br></br>Seri bukunya 'Rich Dad Poor Dad' adalah buku terlaris internasional. Ini pada dasarnya adalah perbandingan antara kedua 'ayah'-nya; yang satu adalah ayah kandungnya yang malang dan yang lainnya adalah ayah kaya 'fiktif'. Ayah miskin sebenarnya sangat berpendidikan tetapi tidak punya uang tetapi ayah kaya adalah seorang putus sekolah menengah tetapi sebenarnya adalah 'orang terkaya di Hawaii'. Robert Kiyosaki telah muncul di televisi beberapa kali termasuk di Public Broadcasting Service (PBS), KOCE, California, WLIW wilayah New York dan New Jersey dan penggalangan dana.York dan New Jersey dan penggalangan dana.)
  • Rosvita Flaviana Osin  + (Rosvita adalah staf dosen di Akademi KomunRosvita adalah staf dosen di Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia, Triatma Mapindo Badung, Bali. Rosvita menamatkan studi sarjana dan masternya dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Triatma Mulya, Denpasar Bali dengan kualifikasi manajemen perhotelan dan pariwisata untuk masing-masing strata. Sebagai penulis di bidang pariwisata/perhotelan, beragam topik yang menjadi fokus tulisan Rosvita meliputi strategi pengembangan desa wisata, serta peran peremuan dan milenial di bidang pariwisata.eremuan dan milenial di bidang pariwisata.)
  • Rucina Ballinger  + (Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Rucina Ballinger adalah seniman kelahiran Amerika. Dia menamatkan program masternya di bidang Asian Studies/Dance Ethnology di Universitas Hawaii. Pada tahun 1974, dia datang ke Bali untuk mengadakan penelitian mengenai studi komparatif tentang agama, tarian dan folklore. Dia kemudian jatuh cinta dengan Bali. Dia belajar menari Bali pada maestro tari topeng dan gambuh, I Nyoman Kakul, Legong Kraton dengan Sang Ayu Ketut Muklin dan Legong Kraton, Taruna Jaya dan tarian yang lain oleh Ni Ketut Arini Alit. </br></br>Di Amerika, pada 1979, dia turut mendirikan grup kesenian Bali bernama “Gamelan Sekar Jaya”. Tiap tahun menggelar pentas seni di California, lalu kerap mengundang guru tari dari Bali dan dia sendiri menjadi salah satu penarinya di acara itu. </br></br>Pada kunjungan berikutnya ke Bali, dia bertemu dengan Anak Agung Gede Putra Rangki dari Kapal, Mengwi, yang kemudian menjadi suaminya. Sesuai dengan kepandaiannya menari, Rucina mengajar tari Bali dasar kepada anak muda di Abianbase dan Desa Les. Bersama sang suami, ia mendirikan Dhyana Putri Adventures, sebuah perusahaan kecil yang mengajar budaya Indonesia dan khususnya Bali, para siswa, wisatawan dan mahasiswa asing. Pada tahun 2013, dia menjadi orang asing pertama yang pegang judul KLIAN ADAT ISTERI di Desa Abianbase, Kapal.</br></br>Selain dikenal sebagai penari, Rucina juga mendirikan Grup Lawak “Gedebong Goyang” yang beranggotakan empat perempuan bule yang sudah berumur. Pada mulanya, ada empat anggota tapi pada tahun 2019 mulai ada dua anggota saja, yaitu Rucina dan Antonella de Sanctis (Italia). Pementasan disajikan dengan menggabungkan adegan kecil dan lagu dalam bahasa Bali dan Indonesia, diselingi komedi dan kritikan. Indonesia, diselingi komedi dan kritikan.)
  • Rudi Waisnawa  + (Rudi Waisnawa lahir di Singaraja, Bali, 19Rudi Waisnawa lahir di Singaraja, Bali, 1976. Dia lulusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Dia adalah seorang fotografer yang peduli terhadap masalah-masalah sosial. Foto-foto dan film dokumenternya yang menarik perhatian adalah tentang orang-orang dengan gangguan jiwa yang terpasung di Bali. Karya-karya tersebut sempat dipamerkan di beberapa tempat termasuk di Bentara Budaya Bali (2014). Pada tahun yang sama karya tersebut dibukukan sebagai foto buku berjudul “Pasung” dan dipamerkan kembali di Rafles Hotel Galery Singapore 2015. Pada Oktober 2017 Rudi diundang berpameran pada Anti Stigma International Conference Copenhagen, Denmark dan lanjut bepameran di Die Erste Etage,Hamburg dengan pameran bertajuk “Approach”. Karya Rudi yang juga menarik perhatian khalayak adalah foto-fotonya tentang masyarakat bekas penderita kusta di sebuah desa di Bali. Selain aktif di komunitas Lingkara Photography Community, Rudi juga aktif di Suryani Institute for Mental Health (SIMH), yayasan yang mendampingi orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Bali.dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Bali.)
  • Pariwisata  + (Saat ini pariwisata di Bali masih terbilanSaat ini pariwisata di Bali masih terbilang belum pulih walaupun beberapa tempat wisata sudah dibuka atau beberapa kegiatan sudah boleh dilakukan kembali. </br></br>Untuk meningkatkan kembali pariwisata Bali kita harus mencari lagi hal-hal baru dalam pariwisata yang dapat menarik minat wisatawan domestik atau mancanegara, setiap desa/daerah pasti memiliki hal-hal unik yang dapat dikembangkan. Contohnya seperti tradisi Omed-omedan yang ada di Sesetan, hal-hal unik seperti itu dapat kita kembangkan melalui video-video, di share ke media sosial, dll</br></br>Selanjutnya kita dapat mempromosikan pariwisata dengan lebih baik. Caranya adalah dengan memperbaiki beberapa tempat pariwisata yang mungkin sudah agak tidak baik, lebih meningkatkan fasilitas-fasilitas dalam tempat wisata agar wisatawan juga nyaman dan terjamin untuk berlibur atau berwisata ke Bali. Setelah hal itu dilakukan kita dapat membuat dokumentasi dan mebagikannya di media sosial atau dalam bentuk brosur untuk dibagikan. atau dalam bentuk brosur untuk dibagikan.)
  • Mengubah Target Pasar Wisatawan  + (Saat ini, Bali memiliki tanggung jawab yanSaat ini, Bali memiliki tanggung jawab yang berat dalam memulihkan pariwisata akibat pandemic COVID-19. Sebagai salah satu daerah dengan sumber PAD terbesarnya dari pariwisata, Bali mengalami keterpurukan dengan penurunan pendapatan tahunan yang krusial. Maka dari itu, para stakeholder baik dari kalangan swasta maupun pemerintah bahkan masyarakat harus mencari solusi atas permasalahan ini. </br></br>Jika melakukan analisis target pasar, Bali sendiri cenderung menargetkan wisatawan mancanegara. Hal ini terlihat dari segi penawaran atau supply yang disediakan oleh Bali, perbedaan harga dan special treatment untuk wisatawan mancanegara. Hal ini juga dapat dirasakan dari segi kualitas akomodasi dan atraksi yang tersedia yang menyesuaikan dengan standar atau segmentasi pasar wisatawan mencanegara. Hal ini mempengaruhi tingginya cost atau spending of money yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk menikmati pariwisata di Bali. Sedangkan, kekuatan pasar wisatawan asing saat ini masih sangat rendah mengingat adanya situasi-situasi yang mempersulit kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, seperti pembatasan pintu masuk penerbangan luar negeri, kebijakan karantina di Jakarta dan perkembangan kasus COVID-19 yang masih belum dapat dikatakan aman. </br>Maka dari itu, pariwisata saat ini dapat menghandalkan wisatawan domestik untuk target pasar pariwisata Bali. Hal ini kemudian membutuhkan kebijakan-kebijakan yang menyesuaikan dengan segmentasi wisatawan domestik. Hal ini juga harus mendapat dukungan dari sektor swasta dan masyarakat luas yang cenderung mengabaikan pasar domestik karena spending moneynya cenderung lebih rendah. Hal ini dapat berakibat pada rendahnya tingkat kepuasan dan engagement wisatawan dengan destinasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk melakukan revisitasi ke Bali. </br>Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah perlu untuk memberikan kebijakan yang lebih spesifik untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan domestic ke Bali. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing wisata di Bali dengan 5 destinasi super prioritas yang tengah menjadi focus pemerintah pusat, seperti Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo dan Lingkupang. Pengoptimalan pasar domestic untuk pemulihan pariwisata di Bali akan mampu menjadi stimulus ekonomi yang baik selama masa pandemic COVID-19 yang masih belum tau kapan berakhir.ID-19 yang masih belum tau kapan berakhir.)
  • Cameron Forbes  + (Salah satu koresponden asing paling dihormati di Australia.)
  • I Dewa Ngakan Gede Keramas  + (Salah satu sastrawan Bali yang berasal darSalah satu sastrawan Bali yang berasal dari Bangli yaitu di Guliang Kangin - Taman Bali adalah I Dewa Ngakan Gede Keramas . Telah melahirkan sebuah karya sastra gaguritan yang berjudul TIRTHA HARUM pada tahun 2000. Dalam gaguritan Tirtha Harum menggunakan beberapa pupuh diantaranya , Pupuh Sinom , Pupuh Durma , Pupuh Ginada , Pupuh Kumambang . Dan didalamnya menceritakan atau mengisahkan bagaimana penamaan Tirtha Harum serta tonggak awal dari kerajaan Taman Bali .ta tonggak awal dari kerajaan Taman Bali .)
  • Pikobet luu lan kresikan pelemahan Bali  + (Sampah dan masalah kebersihan di Bali sudaSampah dan masalah kebersihan di Bali sudah sering kali menjadi keluhan utama para wisatawan di Pulau Dewata kita. Hal yang sama yang berkesan di Bali adalah banyaknya sampah di tempat-tempat pariwisata terkenal di Bali, seperti daerah di sekitaran Pantai Dreamland, jalan-jalan disekitaran wisata bedugul, maupun di kawasan-kawasan wisata pura di Bali.</br></br>Sangat menarik bahwa selain sampah plastik yang masih banyak berserakan di Bali, banyak juga sampah yang terdapat-sampah sisa hasil persembahyangan, yang saat saya berada di Bali para krama Bali sedang dalam kegiatan menyambut Galungan dan Kuningan. Bagi para krama Bali, hal ini mungkin merupakan hal yang lumrah, karena selesai upacara biasanya akan diadakan pembersihan oleh staf-staf dari pemerintah daerah.</br></br>Namun perlu diingat bahwa para wisatawan baik asing maupun domestik masih banyak yang belum terbiasa melihat kebiasaan kita dalam 'mengotori' tempat-tempat wisata sehabis melakukan upacara persembahyangan dan upacara adat. Berbeda dengan di Indonesia, di luar negeri tidak ada petugas khusus yang membersihkan jalan-jalan dan tempat umum. Alangkah baiknya apabila kita tetap menjaga kebersihan lingkungan tanpa harus bergantung kepada para petugas pembersih jalan.</br></br>Penanggulangan masalah sampah dan kebersihan lingkungan bisa dilakukan dengan cara membiasakan kita untuk membersihkan lingkungan rumah sekitar. Jangan malu untuk mengajak teman-teman kita bersama-sama membersihkan area wisata di Bali. Semakin bersih Bali, kepercayaan diri kita akan semakin meningkat untuk mempromosikan Bali sebagai tempat wisata terbaik di dunia yang tentu saja hal ini dapat meningkatkan perekonomian rakyat Bali.</br></br>Selain itu, masyarakat Bali harus bisa menekan jumlah sampah yang berserakan mulai dari individu, baik berupa sampah plastik, lingkungan, maupun sampah hasil persembahyangan.</br></br>Mengurangi jumlah sampah yang berserakan bukan berarti membatasi kerja kita yang menghasilkan sampah. Langkah nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan selalu membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori area pura dengan membiasakan diri membuang canang dan dupa sisa persembahyangan kita di tempat sampah, dan membiasakan diri memungut sampah yang ada di depan kita. Jika perlu, jangan ragu-ragu untuk membuat kegiatan amal bersama teman-teman SMP, SMU, dan teman perkuliahan kita untuk melakukan gotong-royong membersihkan tempat-tempat wisata di Bali.</br></br>Ada contoh yang sangat baik yang dapat kita tiru dari pulau Okinawa – Jepang yang notabene merupakan tempat wisata yang kondisinya mirip dengan Bali. Contoh kecil tersebut adalah membiasakan kita berbelanja menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali, dengan demikian kita akan mengurangi jumlah sampah plastik di Bali.</br></br>Coba pikir baik-baik, jika bukan kita sebagai krama Bali, siapa lagi yang mau menjaga kebersihan dan peduli masalah sampah di Bali?ersihan dan peduli masalah sampah di Bali?)
  • Sampah ring Bali  + (Sampah di Bali Sampah di bali sudah banyaSampah di Bali</br></br>Sampah di bali sudah banyak berserakan dan mengganggu kenyamanan bersama. Walapun sudah banyak mempermasalahkan hal ini, tapi saya ingin menekankan kembali bahwa permasalahan ini harus ditindak lanjuti dan mulai mengelolanya.</br></br>Menurut riset liputan6.com Gunung Sampah Ilegal Setinggi 50 Meter Ditemukan di Bali, Sampai Disorot Media Australia tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara, pada 5 Juli 2023. Hal itu membangkitkan rasa miris akan Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata populer di mancanegara karena keindahan alamnya.</br></br>Media Australia itu juga menyangkutkan masalah sampah dengan rencana penerapan pajak turis asing yang datang ke Bali. Pada awal Juli 2023, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para wisatawan akan diharuskan membayar Rp150 ribu mulai 2024. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk 'lingkungan, budaya, dan membangun infrastruktur yang lebih berkualitas. </br></br>Ini sangat berdampak pada wilayah dekat dengan tumpukan sampah karena menggangu polusi udara, apabila sampah itu dibakar itu juga akan mengakibatkan polisi udara yang sangat buruk serta juga berpengaruh pada wisata yang ada di bali. </br></br>Jadi saya ingin menyatakan mari bersama sama untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah dengan inovatif agar mencegah penumpukan sampah dan tidak menggangu kenyamanan bersama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik, serta demi wisata bali yang lebih maju.k, serta demi wisata bali yang lebih maju.)
  • Ngilangin leluu antuk nguangin ngangge tas kresek.  + (Sampah upacara keagamaan di bali biasnaya Sampah upacara keagamaan di bali biasnaya akan langsung di buang ke tempat pembungan akhir namun masih banyak yang tidak tahu sampah tersebut bercampur sampah organik dan sampah organik terlebih lagi sekarang saat melaksanakan upacara keaagaman masih banyak yang menggunakan plastik sebagai alat untuk membawa sarana persembahyangan seperti kantong kresek untuk mewadahi kwangen, canang, dan sarana persembahyangan lainnya. memang setelahnya di buang di tempat sampah namun apakah setelah itu akan di buang dengan baik sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai jadi dari sana kita bisa mengurangi sampah plastik karena, untuk menghilangkan sampah plastik akan menjadi tantangan yang besar maka dari itu kita bisa mengurangi sampah plastik dengan beberapa cara yaitu mengganti wadah canang atau sarana persembahyangan dengan menggunakan bokoran sokasi atau tas yang bisa di gunakan berulang ulangau tas yang bisa di gunakan berulang ulang)
  • Tukang akut sampah  + (Sampah ²di desa senganan banyak orang yg buang sampah sembarangan saya mengusulkan yang akan jadi pemimpin bali memberikan tukang akut sampah Pengusulan tityang tyang tutup Om shanti shanti shanti om)
  • Sang Ayu Putu Eny Parwati  + (Sang Ayu Eny Parwati adalah peneliti, penulis, dan salah satu staf Balai Bahasa Provinsi Bali. Parwati banyak mengakaji dan mempublikasikan karya tulisnya yang bertopik bahasa, bahasa Bali, pendidikan, dan kebudayaan.)
  • Luh Gede Saraswati Putri  + (Saras Dewi bernama lengkap Luh Gede SaraswSaras Dewi bernama lengkap Luh Gede Saraswati Putri, lahir di Denpasar, Bali, 16 September 1983. Sejak remaja Saras sudah menyukai kegiatan menyanyi dan menulis puisi. Pada 2002, dia meluncurkan album lagu bertajuk “Chrysan” dengan single "Lembayung Bali".Album ini masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award dalam kategori Best Ballad dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.</br></br>Saras juga telah menerbitkan sejumlah buku. Buku puisi pertamanya berjudul “Jiwa Putih” terbit tahun 2004. Buku yang kedua merupakan buku nonfiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga berjudul “Cinta Bukan Coklat” terbit pada tahun 2010, buku keempat terbit pada tahun 2015 berjudul “Ekofenomenologi”, dan buku kelima berupa antologi puisi berjudul “Kekasih Teluk” (2017). Tulisan-tulisannya berupa esai/artikel dengan tema sosial, budaya, ekologi, politik dimuat di berbagai media massa, antara lain Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post.</br></br>Saras adalah seorang aktivis lingkungan yang sangat konsen dalam Gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Dia juga terlibat dalam gerakan feminisme dan pembelaan hak-hak perempuan. Saras berhasil menyelesaikan program doctoral di Universitas Indonesia saat usia 29 tahun pada bulan Juli 2013. Selain terus menulis dan menjadi aktivis, Saras mengajar filsafat dan menjadi Ketua Program Studi Ilmu Filsafat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.akultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.)
  • Satya Cipta  + (Satya Cipta, lahir 1988. Dia menamatkan peSatya Cipta, lahir 1988. Dia menamatkan pendidikan seni teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pengalaman pameran seni rupanya, antara lain “Déjà Vu” di La Salle College of Arts Singapore (2017), “Vidyadiva” di Taman Budaya Bali (2018), “Celebration of The Future” di AB.BC Building, Nusa Dua (2018), “Bali Megarupa” (2019). Tahun 2018 dia menggelar pameran tunggal bertajuk “A Budding Talent” di Museum Puri Lukisan-Ubud. Karya-karyanya banyak mengangkat persoalan perempuan yang dikemas dalam teknik seni lukis tradisional Bali. Dia menetap di Bali.kis tradisional Bali. Dia menetap di Bali.)
  • Salam Tempel Pemilu 2024  + (Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,</br></br>Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan.</br></br>Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan.</br></br>Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain.</br></br>Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi.</br></br>Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan.</br></br>Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih. kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.)
  • SalamTempelPemilu2024.  + (Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,</br></br>Pemilu adalah pilar demokrasi, fondasi dari keadilan dan perwakilan rakyat. Namun, sayangnya, ada bayang-bayang kelam yang mengancam integritas proses ini: praktik menyogok. Menyogok dalam pemilu adalah tindakan yang merusak jiwa demokrasi kita, menggoyahkan kepercayaan masyarakat, dan membawa kita ke jurang ketidakadilan.</br></br>Saudara-saudara, kita harus menyadari bahwa menyogok bukanlah tindakan yang membanggakan, melainkan celaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi. Saat kita merayakan hak suara sebagai hak istimewa, menyogok adalah pengkhianatan terhadap hak itu sendiri. Ini bukanlah cara untuk membangun masa depan yang adil dan berkeadilan.</br></br>Pemilu seharusnya menjadi panggung di mana gagasan dan visi untuk kemajuan bersaing secara sehat. Menyogok hanya akan menciptakan ketidaksetaraan dan memperkaya sedikit orang, sementara merampas hak demokrasi dari banyak yang lain.</br></br>Marilah kita bersama-sama menolak praktik menyogok ini. Kita harus bersatu dalam semangat kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Ingatlah bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada kebersamaan dan kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi.</br></br>Saudara-saudara, mari kita jadikan pemilu sebagai refleksi nilai-nilai luhur bangsa ini. Pilihlah pemimpin berdasarkan kapasitas, integritas, dan dedikasi mereka untuk melayani rakyat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa setiap suara dihormati dan setiap warga negara merasakan dampak positif dari hasil pemilihan.</br></br>Bersama, kita bangun masa depan yang adil, bebas dari bayang-bayang menyogok. Mari kita jadikan setiap pemilu sebagai tonggak kemajuan menuju keadilan dan kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih. kemakmuran bagi kita semua. Terima kasih.)
  • "Nyinggihang Masa Depan Bali sane Berkelanjutan: Pikobet lan Tugas Calon Pamimpin"  + (Saudara-saudara yang saya cintai, PemilihSaudara-saudara yang saya cintai,</br></br>Pemilihan umum adalah saat di mana kita sebagai warga negara memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kami. Bali, tanah air kita yang kita cintai, menghadapi sejumlah masalah yang memerlukan perhatian mendesak dari calon pemimpin kita.</br></br>Saat kita bersiap untuk memilih pemimpin baru, perlu bagi kita untuk mempertimbangkan masalah yang benar-benar mendesak dan memerlukan solusi yang tepat. Di antara berbagai masalah yang terjadi, beberapa hal yang menonjol dan perlu segera diatasi oleh calon pemimpin Bali adalah:</br></br>Pertama, lingkungan dan keberlanjutan. Bali, dengan keindahan alamnya, menghadapi tekanan besar akibat pertumbuhan yang cepat. Konservasi lingkungan dan perlindungan sumber daya alam sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pulau ini. Calon pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk mempertahankan keindahan alam Bali sambil juga mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan.</br></br>Kedua, infrastruktur yang memadai. Meskipun Bali telah menjadi destinasi wisata yang populer, namun masih ada kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Pemimpin yang efektif harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang memadai tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.</br></br>Ketiga, kesejahteraan sosial. Ada ketimpangan yang perlu diatasi di Bali. Peningkatan akses pendidikan, perhatian terhadap kesehatan masyarakat, serta peningkatan kesempatan kerja dan upah yang layak perlu menjadi fokus utama bagi calon pemimpin. Kesejahteraan sosial yang merata akan menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan Bali ke depan.</br></br>Keempat, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Penting bagi pemimpin untuk membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Masyarakat harus memiliki kepercayaan penuh pada pemimpin mereka dan merasa didengar dalam proses pengambilan keputusan.</br></br>Saudara-saudara, pemilu ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang memiliki visi yang jelas, komitmen yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak. Mari kita pilih pemimpin yang dapat memimpin Bali menuju masa depan yang lebih baik, yang adil dan berkelanjutan bagi kita semua.</br></br>Terima kasih.kelanjutan bagi kita semua. Terima kasih.)
  • Bali wikithon berorasi  + (Saya ingin membuat karya tentang pembagian sembako untuk masyarakat yang kurang mampu.)
  • Desak Yoni  + (Saya lahir pada tahun 1972—atau begitulah Saya lahir pada tahun 1972—atau begitulah yang diceritakan oleh salah satu orang tua teman saya yang berprofesi sebagai guru, karena tidak satu pun dari orang tua saya yang ingat tanggal pasti lahir saya—di sebuah desa kecil di utara Ubud di pulau Bali, salah satu dari sekian banyak desa yang ada di Bali. pulau-pulau di kepulauan Indonesia.</br>Ketika saya masih muda saya merasa tidak ada pilihan lain selain meninggalkan Bali untuk melepaskan diri dari beban kemiskinan dan tradisi. Saya sering bepergian ke luar negeri, menikah, membesarkan anak laki-laki, dan bekerja di Australia sambil terus mendidik diri saya sendiri di perguruan tinggi dan universitas—yang terakhir saya peroleh adalah gelar Master dalam Bisnis Internasional dari Newcastle University, New South Wales, Australia.</br>Saya kembali ke Bali pada tahun 2012 setelah hampir dua puluh tahun tinggal di luar negeri, dengan harapan dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik, membangun kembali keluarga saya dan menciptakan lapangan kerja bagi sesama warga Bali. Sejak kembali ke Bali, saya telah mengalami langsung tantangan yang dihadapi perempuan Bali dalam dunia paralel antara pariwisata modern dan kehidupan tradisional, di mana keluarga berjuang untuk menjaga keseimbangan antara kewajiban adat tradisional dan godaan dari taman bermain pariwisata, obat-obatan terlarang dan seks. pemandangan.</br>Pengalaman yang penuh gejolak, kehidupan yang penuh dengan drama, tragedi, dan saat-saat bahagia yang jarang terjadi dan sepertinya tidak akan bertahan lama, telah menginspirasi saya untuk menulis buku ini sebagai bagian dari perjalanan penemuan diri saya. Saat ini saya sedang mengerjakan buku kedua sambil melanjutkan proyek lain di Bali.ua sambil melanjutkan proyek lain di Bali.)
  • Sembrama Wacana Manggala Dinas Pariwisata Provinsi Bali  + (Saya selaku Kepala Dinas Pariwisata ProvinSaya selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengucapkan selamat dan terimakasih atas lomba Wikithon Partisipasi Publik keempat yang diselenggarakan oleh BASAbali Wiki. Lomba ini sangat tepat dan bermanfaat dilaksanakan di tengah-tengah pandemi covid-19. Apa yang menyebabkan hal tersebut? Pertama, berdasarkan lomba yang diselenggarakan, pemerintah bisa mendapatkan masukan ataupun saran dari masyarakat Bali saha-usaha apa yang bisa dilakukan untuk memulihkan Bali? Silakan, para generasi milenial membantu pemerintah. Berikan gagasan yang bermanfaat agar bisa membangkitkan kembali pariwisata Bali seperti sedia kala, bahkan semakin membaik ke depannya. Kedua, remaja atau generasi milenial tidak sungkan untuk bersuara mengenai permasalahan lingkungan dan budaya Bali. Pemerintah Bali memerlukan gagasan Anda, agar pariwisata Bali segera bangkit. Apabila para remaja atau generasi milenial bersinergi bersama pemerintah melalui lomba wikithon ini, maka nangun sat kerti loka Bali dapat terwujud dan tersebar luas.oka Bali dapat terwujud dan tersebar luas.)
  • "Pil KB yening engsap jek langsung jadi, Pilkada yen suba jadi jek langsung engsap"  + (Sebenarnya menjadi pemimpin di parlemen saSebenarnya menjadi pemimpin di parlemen sangatlah sulit, karena harus melindungi para budak dan selalu berpegang teguh pada janji-janji politik selama kampanye. Saat ini adalah. musim bagi para calon partai politik untuk bergelut dan berkampanye. Hal ini dilambangkan dengan para peziarah yang menjuntai spanduk di sepanjang trotoar dan catus pata, yang bertujuan agar semua orang dapat melihat diri mereka sebagai PEMILU. Dia sendiri juga mempertimbangkan semua hal ini dengan visi dan misi jika dia dipilih oleh partai rakyat. Jika dilihat maka sebenarnya hanya ada wakil rakyat yang menjalankan program dan memenuhi janji-janji politiknya dan ada juga yang lupa pada janjinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Sebagai bukti bahwa saya yang berada di Bali utara merasa menjadi korban janji politik, janji untuk membangun bandara agar perekonomian di Bali stabil tetapi sampai saat ini semua itu hanya wacana yang mengembara selama musim kampanye. Nah itu yang saya rasakan sendiri, mungkin para wakil rakyat memiliki pertimbangan lain yang mungkin bandara belum direalisasikan hingga saat ini, hanya saja menjadi wakil rakyat sangat sulit dalam mengambil keputusan karena banyak. pertimbangan dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kami sebagai rakyat hanya. meminta kepada bapak-bapak dan ibu- ibu yang sedang bersalin untuk tidak memutuskan janji yang kondisinya sulit untuk direalisasikan agar budak atau rakyat tidak tersinggung oleh janji. Hanya saja, jika ada kesalahan, maafkan aku. Memang menjadi pemimpin sebagai wakil rakyat memang sulit, karena sebagai wakil rakyat harus selalu melindungi rakyat dan harus ingat dengan janji-janji politiknya selama masa kampanye. Sekarang adalah musim pencalonan wakil rakyat dan masa kampanye. Hal ini ditandai dengan banyaknya para caleg yang memasang baliho menghadap trotoar dan catus kematian.liho menghadap trotoar dan catus kematian.)
  • Utsaha Ngadepin Parilaksana Wisatawan Sane Sayan Corah  + (Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwSeiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, kita tidak bisa menutup mata terhadap beberapa perilaku wisatawan yang sayangnya tidak selaras dengan budaya dan etika masyarakat Bali. Sebagai tuan rumah yang ramah, kita perlu bersama-sama merenung dan mengajak wisatawan untuk berperilaku dengan lebih baik.</br></br> Pertama-tama, Mari kita sadari bahwa Bali adalah pulau dengan kekayaan budaya dan spiritual yang luar biasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi wisatawan untuk menghormati tradisi dan kepercayaan setempat. Seringkali, kita menyaksikan perilaku yang kurang hormat terhadap pura, upacara, dan tempat suci lainnya. Seperti seorang bule yang mengunggah fotonya di media sosial dalam keadaan telanjang dan berpose menempel di pohon kayu putih sakral di Bali.</br></br> Mari kita ajak wisatawan untuk menghargai dan menghormati keberadaan tempat-tempat ini dengan hati yang lapang. Bersama DPD kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. DPD Mendengar aspirasi masyarakat dan bersedia berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai tujuan ini. Dengan memberikan sanksi pada wisatawan yang telah melecehkan adat dan budaya Bali. Menjaga keindahan dan keberlanjutan Bali adalah tugas kita bersama.erlanjutan Bali adalah tugas kita bersama.)
  • Bali Virtual Explorer: Media Melancaran lan Metumbasan Produk Bali ring Era New Normal.  + (Sejak 2020, dunia dikabarkan pandemi. CoviSejak 2020, dunia dikabarkan pandemi. Covid-19 nama virus yang menyebabkan pandemi di dunia. Sakit ini tidak hanya menyerang fisik. Ekonomi, pendidikan, pariwisata, dan aspek lainnya turut mati. Bali terkenal dengan pariwisata yang bagus. Jika pariwisatanya mati, Bali juga disebut mati. Ini tidaklah bagus, apalagi sampai terus berlanjut. Oleh karena itu, di era new normal ada inovasi yang dapat dijalankan pemerintah supaya membangunkan kembali pariwisata di Bali. Inovasi itu bernama Bali Virtual Explorer yang berbasis website.</br>Bali Virtual Explorer adalah solusi yang dapat membangunkan Bali di era new normal. Di website ini, pelancong bisa melihat Bali layaknya berkunjung namun secara online. Ini karena website dilengkapi fitur video 360 derajat. Video 360 derajat sangat bagus sebagai sarana di era new normal karena penerapannya sesuai dengan protokol kesehatan dimana mobilitas manusia tidak seperti dahulu. Web ini dilengkapi dengan sarana belanja online produk asli Bali supaya produk tradisional terkenal seperti endek dan songket, anyaman, topeng, perhiasan perak, dan yang lainnya. Belanja online tidaklah susah, orang-orang bisa memiliki produk asli Bali walaupun tidak bisa ke Bali. Ini juga bagus untuk UMKM. Web ini juga dilengkapi tentang informasi lengkap seputar Bali seperti tempat wisata, tempat bersejarah, informasi Pura, dan informasi lainnya seputar bali supaya banyak orang yang mengetahui informasi menarik di Bali. Website Bali Virtual Explorer ini hanya satu web, tetapi fitur yang beragam seperti video 360, belanja online, dan informasi menarik membuat website ini menjadi sarana yang baik. Di zaman internet of things, promosi online sangat cepat terkenal di dunia. Itu sebabnya, Bali Virtual Explorer adalah website yang bagus untuk promosi pariwisata dan budaya supaya Bali bangkit.pariwisata dan budaya supaya Bali bangkit.)
  • BALI METANGI, NUNI BALI (TRUNA TRUNI) MANGGIHIN TRASI (TRADISI LAN MODERNISASI)  + (Sejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalamSejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalami penurunan bahkan hampir padam, karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan perekonomian di Bali semakin menurun dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, bahkan hal ini juga yang menyebabkan terjadinya perubahan tata cara dalam tradisi Bali. </br> Menjalani kehidupan new normal saat ini, tentu saja kita semua menginginkan pariwisata Bali kembali bersinar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita dapat mewujudkannya dengan mengangkat tema “Pariwisata Bali Metangi”. Dengan tema tersebut langkah kreatif yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan melihat kepada tradisi dan melakukan modernisasi pada tempat wisata tanpa menghilangkan ciri khas Bali. Tentunya dalam pelaksanannya pemerintah harus menggerakan peran NUNI (Truna Ttruni) utamanya para influencer, sebagai generasi muda Bali yang cakap akan teknologi dan arti penting sebuah tradisi.</br> Penggunaan teknologi ini tentunya mengacu pada modernisasi yang sangat diperlukan. Modernisasi tidak hanya melalui sikap, tetapi bagaimana cara pemerintah untuk membuat tatanan tempat wisata di Bali menjadi lebih nyaman dengan penyediaan protokol kesehatan dan melakukan penyegaran. Sehingga, suasana baru ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tanpa rasa khawatir. </br> Disini lah para Nuni harus bergerak untuk mempromosikan pariwisata Bali melalui media sosial dengan menunjukkan keindahan dan kenyamanan yang Bali berikan kepada semua orang, yang ditambah dengan pengenalan tradisi Bali yang kini mulai bangkit. Terutama peran Nuni sebagai influencer yang memiliki jangkauan lebih luas dalam menggalakkan aksi “Pariwisata Bali Metangi”. Melalui hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dengan influencer Bali yang kini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dan warga dunia. </br> Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ide kreatif yang sebaiknya dilaksanakan oleh pemerintah demi bangkitnya pariwisata Bali. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan dapat mewakili suara generasi muda untuk pariwisata Bali kedepannya menjadi lebih baik dan ekonomi Bali pulih kembali. Bersama generasi muda membangun Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni. Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni.)
  • Dampak Pandemi di Bali  + (sekarang ini, telah muncul virus covid varian baru yaitu omicron)
  • Komitmen antuk Bali Maju: Ngadegang Visi Pemimpin sane pinih becik sajeroning ngarepin pikobet Pilkada 2024  + (Selamat pagi, para hadirin yang terhormat,Selamat pagi, para hadirin yang terhormat, Pertama-tama, mari kita bersama-sama merenung tentang tantangan besar yang dihadapi Bali dalam menghadapi Pemilu 2024. Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, calon pemimpin Bali dihadapkan pada sejumlah masalah yang mendesak untuk diselesaikan guna memastikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.</br></br>Salah satu masalah yang patut diperhatikan adalah ketahanan ekonomi di tengah pandemi yang masih berkepanjangan. Calon pemimpin perlu menyusun strategi konkret untuk memulihkan sektor pariwisata, sebagai tulang punggung ekonomi Bali. Diperlukan langkah-langkah inovatif untuk menarik wisatawan dan mendukung pelaku usaha lokal. Selain itu, pendidikan menjadi fondasi bagi kemajuan suatu daerah. Calon pemimpin perlu meninjau ulang kebijakan pendidikan, memastikan akses pendidikan yang merata, peningkatan kualitas guru, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai.</br></br>Sebagai penutup, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk memilih calon pemimpin yang memiliki visi jelas, integritas tinggi, dan kemampuan untuk menangani permasalahan yang mendesak. Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi Bali untuk menapaki jalan baru menuju masa depan yang lebih baik. Mari kita bersatu demi Bali yang lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing. Terima kasih.lanjutan, dan berdaya saing. Terima kasih.)
  • I Made Pageh  + (Selesai mengikuti studi di S-3 Kajian BudaSelesai mengikuti studi di S-3 Kajian Budaya Unud angkatan 2012 dan selesai tahun 2015, di lahir di Baturiti Tabanan tanggal 31 Desember 1962. Lulus S-1 FKIP Jurusan Pendidikan Sejarah/Antropologi UNUD di Singaraja tahun 1986. Pada tahun 1988 diangkat menjadi staf edukatif di Almamaternya. Tahun 1994 I Wayan Pageh mendapat kesempatan melanjutkan studi ke UGM Yogyakarta, dengan perjuangan berat melalui ampulen selama setahun agar dapat diterima di S-2 Sastra Sejarah UGM, diselesaikan studi tahun 1988 dengan tesis “Dari Tengkulak Sampai Saudagar: Perdagangan Komoditas Lokal di Bali Utara Masa Kolonial Belanda, 1850-1942”. Tesis dibuat dalam kondisi politik sangat tidak menguntungkan, namun sangat beruntung karena tesisnya mendapat bantuan dari Toyota foundation sehingga dapat membantu penyelesaian lebih cepat. Langsung setelah selesai studi diangkat menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dua periode (1998-2002) jabatan belum berakhir ditinggalkannya untuk menduduki jabatan sebagai Pembantu Bidang Kemahasiswaan (PD III) Fakultas Ilmu Sosial, selama dua periode (tahun 2002-2010). Pageh mendapat penghargaan sebagai peneliti nasional termuda di Sawangan Bogor tahun 1991, sehingga mendapat penghargaan khusus dari Prof. Dr. Yayah Koeswara. I Wayan Pageh juga berpengalaman dalam menulis buku diantaranya Metodologi Pendidikan Sejarah: dalam Perspektif Pendidikan, Sejarah dan Kearifan Berbangsa : Bunga Rampai Perspektif Baru Pembelajaran Sejarah, Kepahlawanan dan Perjuangan Sejarah Sekitar Proklamasi Kemerdekaan NKRI: Konteks Lampah Mr. I Gusti Ketut Pudja.I: Konteks Lampah Mr. I Gusti Ketut Pudja.)
  • Rasa kepedulian terhadap masyarakat, dan menumbuhkan rasa empati  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • Rasa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus dan boleh di pakai masyarakat di sekitar jalan tersebut)
  • I putu Bram Pratama yoga  + (Semoga kedepannya Bali bisa lebih maju, dan jalan yang rusak agar bisa bagus)