Search by property
From BASAbaliWiki
This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.
List of results
- Ngaskara + (upacara penyucian atma pitra menjadi pitar … upacara penyucian atma pitra menjadi pitara; upacara ini dilakukan untuk mengembalikan unsur Panca Maha Buta secara sempurna, sehingga kesucian dari Sang Petra terus ditingkatkan, dari Petra menjadi Pitra, pitra menjadi Dewa Pitara, kemudian dari status Dewa Pitara menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.ra menjadi Hyang Pitara atau Betara Hyang.)
- Pepada + (upacara penyucian hewan sebelum disembelih, dagingnya akan dipergunakan dl upacara)
- Recedana + (upacara pitra yadnya yg mengganti jenazah dg simbol air suci (tirta), biasanya dilakukan bila jenazah yg sudah dikuburkan tidak ada lagi bekas-bekasnya krn telah lama diku-burkan, atau letak kuburannya terlalu jauh;)
- Pawintenan + (upacara untuk penyucian diri; biasanya dilakukan seseorang yang hendak mempelajari sebuah ilmu atau tingkatan tertentu)
- Uat + (urat; bagian dalam tubuh yang menyerupai benang atau tali)
- Mamirat + (utang yang tidak mau dibayar)
- Jebeng + (utuh (tumbuh-tumbuhan yang berdaun rimbun atau berumpun))
- Virus + (virus; mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, rabies, dan COVID 19)
- Bebeg + (wadah atau benda lain dengan sisi paralel (berbeda dengan yang memiliki sisi runcing = lonjong))
- Grebiag + (wadah bundar besar yang digunakan untuk mencampur atau memegang sesuatu)
- Nalika + (waktu (menurut ukuran kesatuan waktu di Bali, satu hari, siang atau malam) dibagi delapan bagian))
- Libur + (waktu orang tidak bekerja atau masuk sekolah)
- Ri kala + (waktu tertentu yang sangat singkat; saat)
- Prabali + (wanita kebanyakan yang menikah dengan golongan bangsawan dalam masyarakat Bali, biasa dipanggil jero atau pemekel)
- Blau + (warna dasar yang serupa dengan warna langit yang terang (tidak berawan dan sebagainya) serta merupakan warna asli (bukan hasil campuran beberapa warna))
- Wayang + (wayang (kulit atau orang atau semacam wayang lain))
- Royod + (weak; not powered up)
- Lelaburan + (white base paint results; whitewash result)
- Ngemadin + (yang menyebabkan malu atau segan)
- Ubuh + (yatim atau piatu)
- Jaman + (zaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu)
- Lengih + (zat cair berlemak, biasanya kental, tidak … zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya, dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada sifatnya terhadap pemanasan dapat dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.at dikelompokkan sebagai asiri atau tetap.)
- Angas + ({angasan} anyaman daun kelapa, duri, dsb yg dipasang pd pohon (agar pohon tidak dipanjat orang))
- Bentet + ({ben.tét} 1 tarik (tt gelambir ayam); 2 lontar; lempar dg memakai katapel)
- Engkol + (éngkol; bor tangan)
- Bale bengong + ("bale bengong" yang dalam bahasa Bali berarti "balai santai" yaitu sejenis bangunan yang bertiang empat terbuat dari kayu dengan ornamen-ornamen khas Bali dan biasanya digunakan untuk tempat bersantai)
- Onong + ('onong' ('ngonong') berarti renang, tapi kata ini khusus dipakai di daerah Karangasem. Kata lumrah di bagian Bali lain adalah, 'langi' ('nglangi') Bahasa Jawa juga, 'nglangi'! Kata ini tidak tergolong halus, kasar dsb.)
- Galang kangin + (('galang' berarti terang, dan 'kangin' berarti timur) waktu fajar; ketika matahari terbit dari timur dan menimbulkan cahaya merah kekuningan)
- Wak + ((1) wak - kata kata yang bernilai negatif ; wak capala bermakna kata-kata kasar ; wak parusya bermakna kata- kata pedas (keras))
- Saraswati + ((Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci … (Dewi) "Saraswati" adalah sebuah nama suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan. Kata Saraswati itu terdiri secara etimologi berasal dari kata 'saras' dan 'wati'. Kata "saras" yang juga berasal dari urat kata sansekerta "sr" memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir. Sedangkan Kata "wati" berarti yang memiliki. Arti lengkap kata "Saraswati" adalah sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus menerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.enerus air kehidupan dan ilmu pengetahuan.)
- Simbar layangan + ((Polypodaceae))
- Waja + ((baja) logam yang keras ; sesuatu yang kuat)
- Pagrendot + ((banyak orang) datang membawa (atau memikul) barang-barang untuk oleh-oleh.)
- Cedok + ((cé.dok) - gayung; alat untuk mengambil air terbuat dari tempurung kelapa dan diberi tangkai; sekarang suda ada yang terbuat dari plastik)
- Celeng + ((céléng) - babi)
- Ceeng + ((cééng) - takaran beras dari tempurung kelapa; ‘acééng’ artinya satu tempurung beras)
- Jeng + ((dalam keadaan) sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dan sebagainya))
- Geleng-geleng + ((geléng-geléng) - tidak membawa apa-apa)
- Lambe + ((lambé) - bibir)
- Leneng + ((léneng) - tembok rendah di samping kanan-kiri kori atau pintu masuk rumah untuk duduk-duduk)
- Kelik-kelik + ((mata) terbuka terus (tidak mau terpejam))
- Dua para + ((merasa) tidak tetap hati (kurang percaya); ragu-ragu; (merasa) khawatir; cemas)
- Bingbang + ((merasa) tidak tetap hati (kurang percaya); ragu-ragu)
- Neh + ((néh) - kata seru ketika memberikan sesuatu; betah)
- Pangerekan + ((pangérékan) - katrol; alat untuk menggulung atau menarik)
- Makedik + ((sama-sama) sedikit, tidak banyak)
- Bebuahan + ((sepasang) organ tubuh (berbentuk seperti biji kacang merah, terletak di dekat tulang belakang), berfungsi mengeluarkan atau memisahkan produk buangan metabolisme dari darah; buah pinggang)
- Matutuh + ((sudah) diberi obat tetes melalui hidung atau mata)
- Malablab + ((sudah) direbus)
- Makebiag + ((terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi (baik ketika masih dalam gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah dan sebagainya))