Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value "Om Swastiastu". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 27 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • put it in the right place actually  + (Menurut saya, upaya dalam mengurangi sampaMenurut saya, upaya dalam mengurangi sampah saat dilaksanakannya upacara Yadnya di pura yaitu :</br></br>1. penyediaan tempat sampah pasti sudah tentu adanya</br>2. plang nama seperti "tidak membuang sampah sembarangan" atau "tetap jaga kebersihan" sudah pasti adanya</br>3. jika melakukan pembersihan setelah piodalan, tidak boleh pasti pembersihan dilakukan keesokan harinya setelah piodalan</br>4. kemungkinan besar kesadaran masyarakat masih kurang akan pemungutan sisa persembahyangan maka untuk itu menyediakan pengedar atau pemberitahuan melalu mic speaker untuk pemungutan sisa persembahyangan</br>5. menghimbau para masyarakat pemedek untuk tidak menggunakan plastik pembawaan sarana persembahyangan, zaman mulai modern untuk itu gunakan seperti bokor, tas anyaman khusus persembahyangan dan lain lainnya, selain itu juga untuk dihimbaukan membawa tempat untuk nunas Tirta khusus, bukan menggunakan plastik</br>6. menyediakan seorang pembersih khusus dipura atau dilakukannya tedun muda mudi untuk melakukan pembersihan setelah acara piodalanlakukan pembersihan setelah acara piodalan)
  • 3Rs in Balinese Spirituality  + (Menurut saya,cara yang digunakan untuk menMenurut saya,cara yang digunakan untuk mengurangi sampah yaitu dengan 3R, Reduce, Reuse,dan Recycle.</br></br>Reduce yaitu mengurangi kemasan sekali pakai, kalau biasanya kita menggunakan tas kresek untuk membawa sarana persembahyangan, sekarang kita ganti dengan bokor atau tas kain yang bisa dibawa dibawa pulang lagi dan tidak meninggalkan sampah di tempat persembahyangan.</br></br>Reuse yaitu menggunakan kembali , jika reduce sudah diterapkan kita bisa menggunakan kembali barang tersebut, misalnya bokor yang masih bisa dipakai lagi untuk tempat sarana persembahyangan, hal tersebut bisa mengurangi sampah di area pura.</br></br>Recycle yaitu mendaur ulang, karena tidak mungkin mengurangi sarana persembahyangan sebagai bagian dari budaya bali seperti sesajen berupa bunga, daun, buah, dan canang yang disajikan di setiap upacara adat. dari hal tersebut kita bisa memasang biopori di lingkungan pura yang memiliki karakteristik alam terbuka, sampah organik sisa sarana persembahyangan yang dimasukkan ke dalam lubang biopori bisa menjadi pupuk kompos yang tentunya memiliki fungsi sebagai penyubur tanah.ya memiliki fungsi sebagai penyubur tanah.)
  • Efforts to reduce waste caused by religious activities  + (Menurut sudut pandang saya, cara saya untuMenurut sudut pandang saya, cara saya untuk mengurangi sampah yang di sebabkan oleh aktivitas keagamaan yang ada di lingkungan saya. Saya ambil contoh pada pura uluwatu. Di pura uluwatu memiliki kebijakan yakni tidak boleh membawa masuk plastic sekali pakai ke dalam area pura. Dengan adanya kebijakan ini secara tidak langsung kita sudah mengurangi dan memisahkan sampah plastic dengan sampah organic. Perlu kita ketahui sampah yang digunakan untuk aktivitas keagamaan hindu kebanyakan merupakan sampah organik. Dengan adanya sampah organic tersebut kita bisa memngubahnya menjadi pupuk kompos, pupuk ini sangat bermanfaat bagi lingkungan dan dapat mengurangi sampah dari hasil kegiatan keagamaan. Saya harap seluruh pura di bali dan luar bali mengikuti untuk melaksanakan peraturan yang ada di pura Uluwatusanakan peraturan yang ada di pura Uluwatu)
  • waste reduction solution  + (Menyediakan fasilitas daur ulang sampah bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya dampak buruk dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Terakhir, meningkatkan penegakan hukum terhadap setiap pelaku pencemaran lingkungan)
  • Reducing the remaining waste from the besakih temple ring  + (Menyediakan tempat sampah Mengajarkan kesadaran Mengedukasi pengunjung Melarang penggunan plastik sekali pakai Menggunakan wadah alternatif)
  • beautiful without waste  + (Mungkin banyak sekali sampah-sampah yang aMungkin banyak sekali sampah-sampah yang ada dipura jikalau sehabis aktivitas keagamaan dipura. Bagaimana cara kita untuk mengurangi sampah tersebut? . Pendapat saya tentang cara mengurangi sampah-sampah setiap aktivitas keagamaan yaitu menyiapkan tong sampah yang berwarna hijau yang artinya sampah organik dan tong sampah kuning artinya sampah anorganik sebanyak mungkin dipura tersebut. Jadi dari tong sampah hijau yang organik kita bisa membuang sisa bunga-bunga yang sudah tidak terpakai lagi menjadi pupuk padat organik yang berfungsi untuk mengingkatkan daya simpan air, mengingkatkan aktivitas biologi tanah untuk tumbuh-tumbuhan yang ada dipura tersebut. Dan dari tong sampah kuning yang anorganik seperti botol plastik dan plastik bisa kota gunakan menjadi kerajinan contohnya membuat tempat duduk dari tutup botol dan membuat pot tanaman dari botol. Jadi kita bisa kreasikan sampah yang ada dan dapat mengurangi sampah tersebut. Yang terpenting kita bisa mengurangi sampah dekor demi sedikit.bisa mengurangi sampah dekor demi sedikit.)
  • preserve the island of Bali without waste  + (namun kesadaran masyarakat akan hal tersenamun kesadaran masyarakat akan hal tersebut sangat kurang, dari sampah tersebut akan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan seperti lingkungan akan menjadi kotor karena banyak tumpukan sampah </br> Untuk permasalahan sampah tersebut yang pertama kita kita perlu memiliki kesadaran akan kelestarian lingkunganlingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik untuk membungkus banten dan juga setelah melakukan persembahyangan sisa bunga atau canang itu harus di buang ketempat sampah dan supaya seluruh masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kita harus sering melakukan sosialisasi cara mengurangi sampah untuk menjaga keasrian pulau bali sampah untuk menjaga keasrian pulau bali)
  • reducing the remaining waste at Besakih and Batur temples  + (ngurangin jumlah sampah sisa sarana persemngurangin jumlah sampah sisa sarana persembahyangan ring pura kayang Pura Batur miwah Besakih makudang puniki:</br></br>1. Edukasi miwah Sosialisasi: Ngewetuang kesadaran umat Hindu indik pentinge ngurangin sampah ring kegiatan persembahyangan.</br></br></br>2. Ngangen Bahan sane Ramah Lingkungan: Ngagen bahan organik sane gampil uduh, kayang daun pisang, busung, miwah bunga lokal, untuk sarana persembahyangan.</br></br></br>3. Pemisahan Sampah: Nyediayang tempat sampah sane kapisah antuk sampah organik miwah anorganik, mangda pengelolaan sampah taler gampil.</br></br></br>4. Ngurangin Nggunaan Plastik: Ngurangin utawi ngalihin nggunaan plastik sekali pakai ring upacara agama.</br></br></br>5. Pengelolaan Sampah Terpadu: Mewangun sistem pengelolaan sampah sane efisien, kalebet fasilitas daur ulang miwah pembuatan kompos.</br></br></br>6. Pelatihan miwah Pendampingan: Nyediayang pelatihan ring pemangku, pedagang, miwah umat indik pengelolaan sarana persembahyangan sane kidik sampah.</br></br></br>7. Kerjasama sareng Pemerintah miwah LSM: Berkolaborasi sareng pihak pemerintah miwah organisasi sane patut antuk nyokong upaya pengurangansane patut antuk nyokong upaya pengurangan)
  • yes  + (ok)
  • clear  + (oke)
  • keep the temple cleann  + (oke)
  • Clean Environment Haply Heart  + (OM SWASTIASTU Bali dikenal dengan berbagaOM SWASTIASTU</br></br>Bali dikenal dengan berbagai macam kegiatan keagamaannya. Terkadang masyarakat lupa akan sisa sampah bunga atau canang yang telah digunakan dan hal tersebut mengakibatkan sampah bunga yang tersisa berserakan di pelataran pura, tentu hal tersebut sangat tidak sedap dipandang. Meskipun sudah ada tempat sampah dan tidak diangkut, tentu hal tersebut sangat tidak pantas. Kita sebagai masyarakat harus memiliki kesadaran dan keterampilan dalam hal seperti ini, namun tidak cukup hanya memiliki kesadaran akan kebersihan saja, kita juga harus melakukan hal-hal tertentu, seperti mengurangi penggunaan wadah bunga berbahan dasar plastik dan lebih baik menggunakan wadah bunga yang lebih layak pakai seperti wadah bunga yang terbuat dari anyaman bambu dan yang paling bagus adalah setelah bersembahyang sampah tersebut langsung diangkut dan dibuang di tempat sampah serta bergotong royong membersihkan halaman pura.</br></br>OM SANTIH SANTIH SANTIH OM halaman pura. OM SANTIH SANTIH SANTIH OM)
  • religious activity is a disaster?  + (Om swastiastu Seperti yang kita ketahui bOm swastiastu</br></br>Seperti yang kita ketahui bahwa bali khas akan adat dan tradisi yang sering dilaksanakan secara turun temurun,contohnya seperti galungan dan kuningan,pengabenan dan masih banyak lagi.</br></br>Namun jika kita perduli akan sekitar tak jarang bukan kita melihat sampah yang luar biasa banyaknya setelah aktivitas keagaamaan tersebut berlangsung? Adat dan tradisi memang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bali, namun kita juga harus sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terutama dari sampah yang dihasilkan selama upacara keagamaan. Lantas apakah itu hal yang diwajarkan?</br>Seiring berjalannya waktu sebuah aktivitas keagamaan mungkin saja bisa diartikan sebagai bencana,kenapa? Karena sampah yg dihasilkan dari berlangsungnya upacara keagamaaan itu dpt menganggu lingkungan sekalipun sampah yg dihasilkan mungkin dominan sampah organik,lantas kita sebagai anak muda sebaiknya menjadi pelopor bukan?untuk mencari sebuah cara utk menangggulangi sampah tersebut, </br></br>Menurut saya cara yang mungkin tepat untuk permasalahan tersebut yakni</br></br>1. Menghimbau masyarakat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan</br></br>2.Menyediakan tong sampah sesuai dengan jenisnya</br></br>3.Mengusulkan untuk setiap desa memiliki tempat pengolahan sampah</br></br>4. Mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan: (untuk membangkitkan kesadaran masyarakat)</br></br>5. Berpartisipasi dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan sampah</br></br></br>Mungkin sekian yang bisa saya sampaikan,semoga pendapat saya hari ini bisa bermanfaat untuk hari esok </br>Sekian dan terimakasih</br>Salam bali lestari</br></br>Om Om swastiastu</br></br>Seperti yang kita ketahui bahwa bali khas akan adat dan tradisi yang sering dilaksanakan secara turun temurun,contohnya seperti galungan dan kuningan,pengabenan dan masih banyak lagi.</br></br>Namun jika kita perduli akan sekitar tak jarang bukan kita melihat sampah yang luar biasa banyaknya setelah aktivitas keagaamaan tersebut berlangsung? Adat dan tradisi memang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bali, namun kita juga harus sadar akan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terutama dari sampah yang dihasilkan selama upacara keagamaan. Lantas apakah itu hal yang diwajarkan?</br>Seiring berjalannya waktu sebuah aktivitas keagamaan mungkin saja bisa diartikan sebagai bencana,kenapa? Karena sampah yg dihasilkan dari berlangsungnya upacara keagamaaan itu dpt menganggu lingkungan sekalipun sampah yg dihasilkan mungkin dominan sampah organik,lantas kita sebagai anak muda sebaiknya menjadi pelopor bukan?untuk mencari sebuah cara utk menangggulangi sampah tersebut, </br></br>Menurut saya cara yang mungkin tepat untuk permasalahan tersebut yakni</br></br>1. Menghimbau masyarakat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan</br></br>2.Menyediakan tong sampah sesuai dengan jenisnya</br></br>3.Mengusulkan untuk setiap desa memiliki tempat pengolahan sampah</br></br>4. Mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan: (untuk membangkitkan kesadaran masyarakat)</br></br>5. Berpartisipasi dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan sampah</br></br></br>Mungkin sekian yang bisa saya sampaikan,semoga pendapat saya hari ini bisa bermanfaat untuk hari esok </br>Sekian dan terimakasih</br>Salam bali lestari</br></br>Om santi santi santi omalam bali lestari Om santi santi santi om)
  • reduce the waste in the pura  + (Om swastiastu selamat sore, teman-temOm swastiastu</br> selamat sore, teman-teman semuanya disini saya akan mambuat pendapat singkat yang bertema bali lestari, dengan bagaimana cara kita semua mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan.</br> yang pertama kita harus menggunakan tas yang tidak sekali pakai karena saya masih banyak melihat, setiap orang yang sembahyang kepura pasti menggunakan tas plastik kecil yang sekali pakai, itu juga yang membuat pura banyak sisa sampah plastik ini.</br> yang kedua sampah sisa canang atau bunga, sampah sisa persembahyangan kita bisa digunakan sebagai pupuk organik, yang bisa diberi ketanaman kita agar subur dan cepat besar.</br> yang ketiga sampah sisa banten buah yang tidak habis dimakan bisa digunakan pupuk cair atau eco enzyim, yang bisa digunakan membersihkan air yang tercemar, bisa juga digunakan sebagai pupuk tanaman, dan bisa digunakansebagai pestisida, masih banyak kegunaan pupuk cair ini.</br> baik teman-teman semuanya segitu saja pendapat singkat dari saya, sebelum saya tutup kalau ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan saya minta maaf, baik segitu saja saya tutup dengan parama shanti</br> Om Shanti, Shanti, Shanti Om. shanti Om Shanti, Shanti, Shanti Om.)
  • How to deal with plastic waste at the time of the ceremony  + (Om swastiastu Menurut saya cara untuk menOm swastiastu</br> Menurut saya cara untuk</br>menanggulangi sampah pelastik itu bisa dengan cara, pada saat melaksanakan upacara Yadnya pasti menggunakan bunga jadi pembungkus bunga itu yang biasanya menggunakan pelastik kita bisa ganti dengan menggunakan daun untuk membungkus bunga yang akan kita pakai ,daun seperti daun pisang dan lain lain yang baik untuk kita gunakan membungkus bunga mungkin itu cara yang dapat kita lakukan sekian terima kasihang dapat kita lakukan sekian terima kasih)
  • Green initiative  + (Om swastiastu Pendapat saya yaitu dengan mOm swastiastu</br>Pendapat saya yaitu dengan menerapkan langkah langkah berbasis kearifan lokal , seperti memberikan edukasi yang kuat dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dengan mempertegas pemberitahuan tentang larangan membuang sampah sembarangan serta buanglah sampah sesuai dengan jenisnya, selain itu bisa juga dengan mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai , dengan cara menggunakan kerajinan tas yang ramah lingkungan , selain itu juga dapat memanfaatkan bahan alami seperti daun pisang sebagai tempat sarana persembahyangan, dan yang paling penting adalah terdapat sistem pengolahan sampah di setiap tempat upacara dimana harus menyediakan beberapa tempat sampah dengan 2 jenis yaitu 1 untuk sampah organik dan 1 lagi untuk sampah anorganik hal ini akan mempermudah proses pengolahan limbah, dimana sampah organik seperti bunga dapat dijadikan kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dapat dijadikan kerajinan yang berguna. Dengan melakukan hal tersebut kita dapat menjaga kelestarian lingkungan dan bali terbebas dari sampah. jika bukan kita, siapa lagi?</br>Terimakasih. jika bukan kita, siapa lagi? Terimakasih)
  • Plastic waste  + (Om swastiastu Sampah plastik Sampah plastiOm swastiastu</br>Sampah plastik</br>Sampah plastik merupakan ancaman terhadap kelestarian lingkungan. Karena itu</br>perlunya kesadaran seluruh tubuh untuk tidak membuang sampah plastik. Sampah plastik atau anorganik berbeda dengan</br>sampah organik yang mudah dicerna.</br>Sampah plastik membutuhkan waktu sepuluh menit untuk menunggu</br>ratusan tahun hingga sampah plastik mencair.</br>Jika sampah plastik tersebut dibakar, hal tersebut bukanlah cara yang baik, karena akan menghasilkan suatu pola yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu juga harus diperhatikan dengan matang mana yang plastik, mana yang bukan plastik, mana yang sampah organik. Semua sampah anorganik sebaiknya dikumpulkan di tempat pembuangan sampah. Kalau sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos.</br>Dengan permasalahan tersebut, sudah selayaknya seluruh individu harus lebih sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah plastik</br>Om Santih Santih Santih om sampah plastik Om Santih Santih Santih om)
  • BE AWARE OF THE CONDITION OF THE EARTH  + (Om Swastiastu Sebelum saya lanjut menjawabOm Swastiastu</br>Sebelum saya lanjut menjawab tentang pendapat saya dalam hal sampah setelah selesai beribadah , izinkan saya memperkenalkan diri nama saya I Dewa Putu Kusuma Putra, saya dari SMA N 1 Baturiti. Baiklah untuk tata cara menyikapi perihal sampah setelah selesai beribadah saya harap agar seluruh masyarakat tidak membawa sampah plastik dikarenakan akan mencemari area pura, jika sampah organik maka hendaknya dibawa pulang kembali ke rumah masing masing agar area pura tetap tertib dan asri sebagai bentuk rasa bakti kita kepada Tuhan yang maha Esa . Kalau bukan kita siapa lagi yang menyikapi hal ini, dan untuk masyarakat hendaknya tau tentang keadaan bumi kita yang banyak dipenuhi sampah plastik. Para remaja hendaknya melihat keadaan bumi yang semakin banyak dipenuhi sampah dengan demikian peran remaja haruslah mengedukasi masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai apalagi di area pura. Tetapi jika wacana saja tidak akan membuat bumi kita bersih sehingga itu semua anggota masyarakat harus memiliki kesadaran akan keadaan bumi kita.</br>Demikian yang sedikit saya sampaikan, jika ada salah kata saya mohon maaf yang sebesar besarnya , saya tutup dengan parama santhi,</br>Om Santhi Santhi Santhi Om .arama santhi, Om Santhi Santhi Santhi Om .)
  • Prayer Waste becomes good Fortune  + (Om Swastiastu Seperti yang kita ketahui, bOm Swastiastu</br>Seperti yang kita ketahui, bahwa setelah prosesi persembahyangan ataupun hari raya tertentu, maka akan tercipta sisa-sisa sampah yang berserakan pada area pura, terutama sampah plastik dan sampah sarana persembahyangan. Maka dari itu saya berpendapat supaya ketika kita selesai melaksanakan persembahyangan, kita sebaiknya membuang sampah plastik dan sarana persembahyangan tersebut secara terpisah. Agar nantinya sampah-sampah tersebut dapat bermanfaat, misalnya sampah plastik yang dikumpulkan nantinya dapat ditukarkan dengan beras maupun uang di bank sampah terdekat. Sedangkan untuk Sampah-sampah sarana sembahyang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik, yang nantinya pupuk organik tersebut dapat diperjual belikan ataupun dipergunakan untuk memupuk tanaman yang ada di sekitar pura. Sekian yang dapat saya sampaikan, saya akhiri dengan parama santih</br>Om Santih Santih Santih omn parama santih Om Santih Santih Santih om)
  • handling waste at religious ceremonies  + (Om swastiastu Cara untuk menangani sampahOm swastiastu </br>Cara untuk menangani sampah plastik pada saat upacara Yadnya menurut saya adalah dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya dari sampah plastik dengan pemahaman secara mendasar agar bisa di pahami oleh semua kalangan. Dan juga dengan cara pembuatan regulasi untuk membuat Masyarakat paham dan mulai terbiasa untuk mengurangi sampah yang di hasilkan. Dan juga peranan pemerintah untuk membuat tempat pengelolaan sampah dari upacara keagamaan yang dominan di isi oleh sampah organik.misalnya dengan membuat program pembuatan eco enzyme, pupuk dari bahan organik dan lain'enzyme, pupuk dari bahan organik dan lain')
  • Managing Waste After Religious Events  + (Om Swastiastu Kita jadi orang Bali seharuOm Swastiastu </br>Kita jadi orang Bali seharusnya menjaga kebersihan bumi Bali supaya bumi Bali tetap rahayu.Jika kita nangkil ke pura, sesudah selesai sembahyang kita seharusnya memungut sampah sampah itu supaya puranya tetap bersih.Kita seharusnya mempunyai kesadaran mengenai kebersihan bumi Bali, jangan cuek, itu adalah kewajiban kita jadi orang Bali.Jika bukan kita yang peduli, maka siapa lagi yang peduli? Sampah sampah canang dan plastik itu harus kita olah di tempat sampah supaya tidak tercampur di antara sampah organik dan sampah non organik. Karena sampah sampah yang berserakan di pura itu membuat pura kita menjadi tidak bersih dan tidak bagus dilihat.Kita jadi orang Bali harus memerhatikan sampah itu supaya lingkungan kita tetap bersihah itu supaya lingkungan kita tetap bersih)
  • Reducing waste during traditional ceremonies  + (Om swastiastu Saya ingin menjelaskan kepaOm swastiastu </br>Saya ingin menjelaskan kepada Anda tentang pengurangan sampah dalam acara-acara adat. Baiklah, saya pikir ini adalah pilihan yang tepat untuk membantu mengatasi masalah dengan pengelolaan sampah organik yang lebih baik. Pertama: menggunakan bahan baku alami seperti daun pisang,daun kelapa,dan bambu dan Kedua: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.</br> Yang terakhir adalah mengolah sampah organik menjadi kompos. Inilah yang bisa saya sampaikan. Semoga ada manfaatnya.</br> Om Shanti Shanti Shanti Omda manfaatnya. Om Shanti Shanti Shanti Om)
  • save bali from tresh  + (OM SWASTIASTU selamat sore , pendapat yanOM SWASTIASTU </br>selamat sore , pendapat yang dapat saya sampaikan yaitu pertama kita harus melakukan edukasi dan kesadaran umat agar tidak meninggalkan sampahnya setelah melakukan persembahyangan. Selanjutnya dengan penyediaan tempat sampah terpisah dan jumlah yang cukup banyak sehingga dapat menampung semua sampah hasil kegiatan keagamaan, selain menyediakan tempat sampah para umat yang melakukan persembahyangan juga harus memiliki kesadaran untuk memilah atau memisahkan sampah yang mereka bawa berdasarkan jenisnya, selain itu masyarakat dapat berkolaborasi menciptakan suatu program pengolahan sampah yang berkelanjutan seperti membangun tempat pengolahan sampah dan dapat diharapkan mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang yang berguna dan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk yang berkualitas serta disebarluaskan ke masyarakat yang membutuhkan agar mampu membuat bali semakin hijau. Segitu saja pendapat yang mampu untuk saya berikan jika ada salah kata saya memohon maaf , saya tutup dengan paramasanthi, OM SANTHI SANTHI SANTHI OM. paramasanthi, OM SANTHI SANTHI SANTHI OM.)
  • steps by steps to reduce waste in religious activities  + (Om Swastiastu Terimakasih atas waktu dan Om Swastiastu </br>Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya , nama saya Ni Wayan Apriani dari SMK N 1 AMLAPURA</br>Di kesempatan ini saya akan memberi tanggapan terkait "cara mengurangi jumlah sampah dalam aktivitas keagamaan di Bali" yaitu:</br>1. Tidak lagi membawa kantong plastik untuk digunakan wadah air suci / tirta.</br>2. Pemedek yang tangkil agar tidak menggunakan kantong plastik sebagai tempat / wadah sarana upacara mereka.</br>3. Sesajen , bunga bunga , dan sarana persembahyangan lainnya , setelah persembahyang agar dibawa ke rumahnya sendiri sendiri</br>4. Jika membawa plastik agar tidak membuang sampah sembarangan.</br>5. Agar membawa tas plastik atau tas yang lainnya tetapi tidak "sekali pakai"</br>6. Jika akan membuang sampah sarana persembahyangan atau sampah yang lainnya setelah sembahyang agar dibuang ke tong sampah atau tempah sampah</br>Baik sekian yang dapat saya sampaikan terkait opini saya , mohon maaf sebesar besarnya apabila terdapat kesalahan</br>Om Santih, Santih, Santih, Omat kesalahan Om Santih, Santih, Santih, Om)
  • how to deal with rubbish in temples  + (Om swastiastu Untuk menanggulangi sampah Om swastiastu </br>Untuk menanggulangi sampah di pura setelah sembahyang, pertama-tama, penting untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Tempat sampah harus ditempatkan di lokasi strategis di sekitar pura, dengan kategori yang jelas seperti organik dan non-organik. Selain itu, penting untuk melakukan sosialisasi kepada para pengunjung mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya. Selama acara sembahyang, petugas atau relawan dapat membantu dengan memastikan sampah tidak tercecer dan mengingatkan pengunjung untuk mematuhi aturan kebersihan. Setelah acara selesai, lakukan pembersihan menyeluruh dengan melibatkan komunitas atau tim kebersihan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah yang ada. Mengintegrasikan praktik pengelolaan sampah yang baik dengan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal dapat meningkatkan kesadaran dan menjaga kebersihan pura. Ayo Kita sadar diri untuk menjaga kebersihan pura, pura adalah tempat kita bersama </br>Om shanti shanti Shanti omt kita bersama Om shanti shanti Shanti om)
  • How to keep the temple clean after praying  + (Om swastiastu Untuk menanggulangi sampah Om swastiastu </br>Untuk menanggulangi sampah di pura setelah sembahyang, pertama-tama, penting untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Tempat sampah harus ditempatkan di lokasi strategis di sekitar pura, dengan kategori yang jelas seperti organik dan non-organik. Selain itu, penting untuk melakukan sosialisasi kepada para pengunjung mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya. Selama acara sembahyang, petugas atau relawan dapat membantu dengan memastikan sampah tidak tercecer dan mengingatkan pengunjung untuk mematuhi aturan kebersihan. Setelah acara selesai, lakukan pembersihan menyeluruh dengan melibatkan komunitas atau tim kebersihan untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah yang ada. Mengintegrasikan praktik pengelolaan sampah yang baik dengan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal dapat meningkatkan kesadaran dan menjaga kebersihan pura. Ayo Kita sadar diri untuk menjaga kebersihan pura, pura adalah tempat kita bersama </br>Om shanti shanti Shanti omt kita bersama Om shanti shanti Shanti om)
  • how to deal with waste in temples  + (om Swastiastu menurut saya penanggulanganom Swastiastu menurut saya penanggulangan sampah di pura yaitu dengan membawa kantong/ tas kain tidak menggunakan barang 1x pakai atau jika tangkil ke pura usahakan membawa satu tas untuk menampung sampah selesai persembahyangan, memberikan pengarahan sebelum melakukan persembahyangan tentang kebersihan di pura , mengolah sampah tersebut menjadi barang yang berguna, memberikan video edukasi yang lebih menarik dan lebih mengedukasi untuk para masyarakat, menumbuhkan kesadaran masyarakat lewat pembinaan forum penanggulangan sampah , melestarikan tumbuh tumbuhan di area pura dengan tidak menaruh sampah di sela"tumbuhan tersebut karena tumbuhan itu adalah perisai yang menghadapi sampah tersebut itu saja yang dapat saya sampaikan</br>saya Ni Putu Juliantari dari SMK negeri 1 AmlapuraPutu Juliantari dari SMK negeri 1 Amlapura)
  • Beautiful Temple, If There Was No Trash  + (Om Swastiastu para hadirin semuanya. NamaOm Swastiastu para hadirin semuanya. Nama saya I Dewa Ayu Pramita Yoniadi dari SMA N 1 SUSUT. Di hari yang baik ini, saya akan memberikan sedikit pendapat saya tentang adanya sampah di pura. </br>Baik, apa yang membuat banyaknya pura yang kotor akibat sampah upacara tersebut? </br>Adanya sampah tersebut karena ada kegiatan karya atau tidak menekankan kebersihan atau tidak memiliki tukang bersih di pura. Nah karena itu, saya akan memberikan pendapat bagaimana agar pura itu selalu indah setiap hari. Pendapat saya yang pertama, di saat kita akan mempersembahkan canang, jika boleh, setelah mempersembahkan bakti itu, bekas canang dan yang berisi plastik jika boleh harap dibawa pulang atau taruh di tong sampah. Yang kedua, harus ada sarana seperti tong sampah, tempat sampah, juga harus ada tukang sapu yang siap membersihkan pura itu. Yang ketiga, wajib ada pengayah dari truna truni, komunitas, atau anak-anak sekolah, itu dibuatkan jadwal gotong royong di pura atau saat purnama tilem, kajeng kliwon, dan yang sehari-hari. Sampah-sampah itu harusnya dipisahkan jadi beberapa bagian, yaitu sampah plastik, sampah canang atau daun, dan sampah yang lainnya, supaya tidak tercampur. Lama kelamaan jika kita peduli terhadap sampah itu, pasti pura atau lingkungan kita bersama indah atau bersih. semua itu bisa terjadi jika kita bersama peduli memelihara lingkungan. Tidak susah jika kita rajin membiasakan diri, pasti lingkungan itu indah, dan kita pasti senang. Baik begitu saja yang bisa saya sampaikan, maafkan bila ada kekurangan saya. Saya tutup dengan parama santih, Om Santih Santih Santih Om.arama santih, Om Santih Santih Santih Om.)
  • How to process waste in upakara temple according to the concept of tri Hita karana  + (Om swastiastu pemirsa wikiton, hidup pastOm swastiastu pemirsa wikiton, hidup pasti ada banyak masalah, salah satunya sampah, dalam kegiatan sehari hari tentunya kita menghasilkan sampah, salah satu nya kegiatan di pura. Seperti Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 kita harus menjaga kebersihan lingkungan, dalam agama hindu sendiri kita bisa menjaga nya dengan menjalankan TRI HITA KARANA yaitu dengan cara: </br>Parahyangan: kita sebagai manusia patut menjalankan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara tidak mengotori pura, membuang sampah sisa sesajen atau canang bisa dibuang di rumah masing-masing.</br>Pawongan: Kita wajib menjaga dan menjaga keharmonisan di masyarakat, dengan cara membuat sampah yang sudah di pilah, diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dibagikan atau dijual ke masyarakat supaya bisa berguna.</br>Palemahan: Sampah yang sudah di olah menjadi kompos di tebar di hutan atau sawah supaya bisa menjaga keharmonisan alam dan berdampak positif atau baik bagi kita semua.</br>Semoga membantu, saya tutup om santi santi santi ommbantu, saya tutup om santi santi santi om)
  • Efforts that we can do to reduce the problem of garbage in Balinese temples after prayer  + (Om Swastiastu, jadi ini dia beberapa pendOm Swastiastu, jadi ini dia beberapa pendapat dan upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah di pura-pura Bali pasca persembahyangan:</br>1. Edukasi Teman dan Keluarga:</br>* Informasi: Bagikan informasi mengenai dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan pura.</br> * Contoh: Jadilah contoh dengan selalu membuang sampah pada tempatnya dan membawa kantong belanja sendiri saat ke pura.</br>2. Kolaborasi dengan Masyarakat:</br> * Gotong Royong: Libatkan diri dalam kegiatan gotong royong membersihkan pura bersama masyarakat sekitar.</br> * Ide Kreatif: Kemukakan ide-ide kreatif untuk mengolah sampah sisa persembahyangan, seperti membuat kerajinan tangan.</br>3. Pengawasan dan Evaluasi:</br> * Monitoring: Lakukan pemantauan secara berkala untuk melihat sejauh mana upaya yang telah dilakukan berhasil.</br> * Evaluasi: Evaluasi program yang telah berjalan dan lakukan perbaikan jika diperlukan.</br>Tambahan:</br> * Kerja Sama dengan Desa Adat: Ajak kerjasama dengan pihak desa adat untuk mendapatkan dukungan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam melaksanakan program ini.</br>Sekian dari saya terimakasih</br>Om Shanti Shanti Shanti Omaya terimakasih Om Shanti Shanti Shanti Om)
  • What has been considered as garbage, turns out to support the economy of Batur  + (Om Swastiastu. Yang terhormat Bapak / IbuOm Swastiastu.</br></br>Yang terhormat Bapak / Ibu dewan juri</br>Yang kami hormati pengurus dan penjaga lingkungan Batur</br>Serta para pembaca yang saya banggakan.</br></br>Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas Karunia - Nya lah saya dan kita semua dapat mengikuti seminar ini dengan lancar.</br></br> Terkait masalah sampah bekas upacara di daerah pura Batur ini saya rasa merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diberikan perhatian lebih. Mengapa? Karena sampah bekas saranak persembahyangan / upacara ini kerap kali tidak hanya berupa sampah organik saja, tetapi banyak juga ditemukan sampah berupa kantong plastik yang sulit terurai yang umumnya digunakan sebagai wadah membawa sarana persembahyangan. Terkait permasalahan ini, saya ingin menuangkan beberapa ide ataupun solusi yang sekiranya dapat diperhitungkan untuk diterapkan di daerah suci Batur. Yang pertama adalah tentang penggunaan kantong plastik sebagai wadah canang / sarana persembahyangan. Solusi yang dapat diambil adalah memperketat pengawasan di pintu masuk Pura Batur supaya orang - orang yang menggunakan kantong plastik dapat ditegur dan membuat plastiknya. Saya rasa aturan ini sudah banyak diterapkan di berbagai tempat di Bali sebagaimana aturan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai atau PSP. Hanya saja hal yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran diri masyarakat sekitar Batur dan pengawasan yang lebih diperketat.</br></br> Berikutnya terkait dengan sampah sarana persembahyangan / canang. Solusi yang dapat saya berikan adalah dengan menyediakan 2 tempat terpisah khusus sampah canang itu sendiri. Tempat pertama adalah tempat untuk membuang dasar canang nya atau daun kelapa nya saja. Tempat kedua adalah tempat dimana kita dapat mengumpulkan bunga - bunga bekas dari canang yang tidak terpakai agar tidak dibuang. Mengapa? Hal ini bertujuan untuk mendaur ulang bunga tersebut menjadi barang yang dapat dijual kembali khususnya di daerah suci Batur. Menurut riset saya pribadi melalui berbagai sumber, bunga dari canang dapat dikeringkan dengan metode tertentu yang nantinya dapat diolah menjadi dupa harum ataupun wewangian sejenis. Hal ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan ekonomi dan pendapatan untuk biaya perawatan daerah suci Batur hanya dengan bermodalkan sisa bunga yang selama ini terus dibuang, namun tanpa disadari ternyata bunga - bunga tersebut dapat diolah dan menjadi sumber pemasukan untuk daerah suci Batur itu sendiri.</br></br> Demikian orasi singkat yang dapat saya sampaikan saya ucapkan terimakasih banyak atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya, kurang lebihnya, dan jika ada salah - salah kata saya mohon maaf. Saya harap dengan orasi singkat saya ini dapat berkontribusi besar terhadap kelestarian dan keasrian daerah suci Batur kedepannya, serta dapat mengatasi masalah atau krisis yang sedang terjadi. Atas Asung Kertha Warunugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya tutup dengan Parama Shanti.</br></br>Om Santih Santih Santih Om.arama Shanti. Om Santih Santih Santih Om.)
  • What has been considered as garbage, turns out to support the economy of Batur's Area  + (Om Swastiastu. Yang terhormat Bapak / IbuOm Swastiastu.</br></br>Yang terhormat Bapak / Ibu dewan juri</br>Yang kami hormati pengurus dan penjaga lingkungan Batur</br>Serta para pembaca yang saya banggakan.</br></br>Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas Karunia - Nya lah saya dan kita semua dapat mengikuti seminar ini dengan lancar.</br></br> Terkait masalah sampah bekas upacara di daerah pura Batur ini saya rasa merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diberikan perhatian lebih. Mengapa? Karena sampah bekas saranak persembahyangan / upacara ini kerap kali tidak hanya berupa sampah organik saja, tetapi banyak juga ditemukan sampah berupa kantong plastik yang sulit terurai yang umumnya digunakan sebagai wadah membawa sarana persembahyangan. Terkait permasalahan ini, saya ingin menuangkan beberapa ide ataupun solusi yang sekiranya dapat diperhitungkan untuk diterapkan di daerah suci Batur. Yang pertama adalah tentang penggunaan kantong plastik sebagai wadah canang / sarana persembahyangan. Solusi yang dapat diambil adalah memperketat pengawasan di pintu masuk Pura Batur supaya orang - orang yang menggunakan kantong plastik dapat ditegur dan membuat plastiknya. Saya rasa aturan ini sudah banyak diterapkan di berbagai tempat di Bali sebagaimana aturan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai atau PSP. Hanya saja hal yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran diri masyarakat sekitar Batur dan pengawasan yang lebih diperketat.</br></br> Berikutnya terkait dengan sampah sarana persembahyangan / canang. Solusi yang dapat saya berikan adalah dengan menyediakan 2 tempat terpisah khusus sampah canang itu sendiri. Tempat pertama adalah tempat untuk membuang dasar canang nya atau daun kelapa nya saja. Tempat kedua adalah tempat dimana kita dapat mengumpulkan bunga - bunga bekas dari canang yang tidak terpakai agar tidak dibuang. Mengapa? Hal ini bertujuan untuk mendaur ulang bunga tersebut menjadi barang yang dapat dijual kembali khususnya di daerah suci Batur. Menurut riset saya pribadi melalui berbagai sumber, bunga dari canang dapat dikeringkan dengan metode tertentu yang nantinya dapat diolah menjadi dupa harum ataupun wewangian sejenis. Hal ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan ekonomi dan pendapatan untuk biaya perawatan daerah suci Batur hanya dengan bermodalkan sisa bunga yang selama ini terus dibuang, namun tanpa disadari ternyata bunga - bunga tersebut dapat diolah dan menjadi sumber pemasukan untuk daerah suci Batur itu sendiri.</br></br> Demikian orasi singkat yang dapat saya sampaikan saya ucapkan terimakasih banyak atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya, kurang lebihnya, dan jika ada salah - salah kata saya mohon maaf. Saya harap dengan orasi singkat saya ini dapat berkontribusi besar terhadap kelestarian dan keasrian daerah suci Batur kedepannya, serta dapat mengatasi masalah atau krisis yang sedang terjadi. Atas Asung Kertha Warunugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya tutup dengan Parama Shanti.</br></br>Om Santih Santih Santih Om.arama Shanti. Om Santih Santih Santih Om.)
  • Let's preserve Bali without trash  + (Om swastiastu. Para hadirin yang saya hormOm swastiastu. Para hadirin yang saya hormati, saya siswa dari SMK N 1 Manggis, ingin menyampaikan pendapat mengenai lingkungan tanpa sampah di Bali.</br>Pendapat saya adalah seperti buang sampah di tempatnya". Jika masyarakat sadar akan sampah, hal ini akan menciptakan lingkungan yang baik dan asri. Ketika musim hujan tiba, sudah sepantasnya masyarakat bergotong royong membersihkan got atau saluran air. Pemerintah harus tegas terhadap masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan.</br> Demikian pendapat yang dapat saya sampaikan. Jika ada yang kurang berkenan di hati, saya mohon maaf. saya akhiri dengan Parama santih.Om Shanti Shanti Shanti Om.🙏Parama santih.Om Shanti Shanti Shanti Om.🙏)
  • The Rest of the flowers  + (Om swastiatu SISA BUNGA Sampah KeagamaanOm swastiatu </br>SISA BUNGA</br></br>Sampah Keagamaan tentunya cukup banyak dan berbagai jenis.Salah satu contoh sampah keamanan adalah bunga. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar sampah sisa yang mungkin terlihat biasa saja,kita olah menjadi hal yang bermanfaat untuk kita bersama dan yang paling utama bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih,Jadi menurut saya sendiri,Cara Kita Mengurangi Sampah Dalam Kegiatan Keagamaan Adalah</br>1. membuang bunga sisa sembahyang kita pada tempat sampah/tempat yang sudah di sediakan </br>2. Tidak menggunakan Plastik untuk tempat bunga,bisa di ganti dengan wadah lain yang lebih ramah lingkungan, contoh nya seperti wadah ulatan dll</br>3. Mengumpulkan sampah bunga untuk di jadikan pupuk kompos yang cukup bermanfaat sebagai pupuk tanaman</br></br>Sekian yang bisa saya sampaikan,mohon maaf jika ada salah kata.terimakasih</br></br>Om Shanti Shanti Shanti Omta.terimakasih Om Shanti Shanti Shanti Om)
  • how to reduce waste, especially in Bali  + (Om swastiyastu Dalam ajaran agama Hindu,Om swastiyastu </br></br>Dalam ajaran agama Hindu, terdapat beberapa prinsip dan praktis yang dapat diterapkan untuk mengurangi sampah plastik khususnya di pura Besakih, dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Caranya memberikan himbauan kepada penangkil atau yang mau sembahyang agar membuang sampah di tempatnya dan tidak boleh membawa plastik ke dalam pura. Itu saja pendapat singkat dari saya, ayo mari Kita bersama menjaga keindahan alam dan melestarikan budaya bali!!.</br>Om Shanti Shanti Shanti Om budaya bali!!. Om Shanti Shanti Shanti Om)
  • video opinions about waste left over from ceremonies at uluwatu temple  + (om swastyastu saya asih dan saya trijata disini saya mau menjelaskan tentang sisa sampah upacara di pura uluwatu ayo perhatikan sama” di)
  • Entrance Ticket to Batur Temple  + (Om swastyastu Yang Terhormat kepada bpk/ibOm swastyastu</br>Yang Terhormat kepada bpk/ibu dewan juri</br>Dan para audiens yang Saya hormati</br> </br>Sebelum Saya memulai orasi,Saya ingin mengucapkan puja dan puji syukur terlebih dahulu kepada Tuhan yang maha Esa(Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena dengan karunia-Nya lah saya dapat berorasi sekarang</br></br>Terkait dengan pengolahan sampah bekas Sembahyang dipura dengan berorasi ini saya ingin menyalurkan ide dan pendapat untuk pengelolaan sampah bekas sembahyang dipura batur,yaitu dengan mengadakan biaya masuk ke pura itu sendiri,cukup miminta Rp1000-2000 rupiah per anak muda dan orang dewasa,pemungutan biaya ini bertujuan untuk dipergunakan mencari lahan lagi serta menambah jumlah pekerja,karena ketika semakin ramai yang datang untuk bersembahyang di pura,maka semakin banyak juga pekerja yang dapat diperoleh untuk meringankan pekerjaan,pendapat dari saya ini menggunakan sistem pengelolaan uang dengan menyalurkannya menjadi lahan kerja baru dan Tenaga kerja baru,selain mengurangi jumlah kerugian,dan mengurangi berat dalam pekerjaan,ini juga akan mengurangi jumlah pengangguran di daerah bali.</br></br>Dengan berorasi ini Saya sangat berharap orasi saya dapat didengarkan karena,untuk mencapai suatu hal yang lebih baik,kita harus berani mengambil perubahan,dan keputusan.</br>Semoga orasi yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk permasalahan yang sedang berlangsung. akhir saya tutup dengan parama Santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.parama Santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.)
  • Entry Ticket on Batur Temple  + (Om swastyastu Yang Terhormat kepada bpk/ibOm swastyastu</br>Yang Terhormat kepada bpk/ibu dewan juri</br>Dan para audiens yang Saya hormati</br> </br>Sebelum Saya memulai orasi,Saya ingin mengucapkan puja dan puji syukur terlebih dahulu kepada Tuhan yang maha Esa(Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena dengan karunia-Nya lah saya dapat berorasi sekarang</br></br>Terkait dengan pengolahan sampah bekas Sembahyang dipura dengan berorasi ini saya ingin menyalurkan ide dan pendapat untuk pengelolaan sampah bekas sembahyang dipura batur,yaitu dengan mengadakan biaya masuk ke pura itu sendiri,cukup miminta Rp1000-2000 rupiah per anak muda dan orang dewasa,pemungutan biaya ini bertujuan untuk dipergunakan mencari lahan lagi serta menambah jumlah pekerja,karena ketika semakin ramai yang datang untuk bersembahyang di pura,maka semakin banyak juga pekerja yang dapat diperoleh untuk meringankan pekerjaan,pendapat dari saya ini menggunakan sistem pengelolaan uang dengan menyalurkannya menjadi lahan kerja baru dan Tenaga kerja baru,selain mengurangi jumlah kerugian,dan mengurangi berat dalam pekerjaan,ini juga akan mengurangi jumlah pengangguran di daerah bali.</br></br>Dengan berorasi ini Saya sangat berharap orasi saya dapat didengarkan karena,untuk mencapai suatu hal yang lebih baik,kita harus berani mengambil perubahan,dan keputusan.</br>Semoga orasi yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk permasalahan yang sedang berlangsung. akhir saya tutup dengan parama Santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.parama Santhi, Om Santhi,Santhi,Santhi Om.)
  • Bali Earth is clean from plastic waste  + (Om swastyastu Sampah plastik adalah sampaOm swastyastu </br>Sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa dilupakan oleh masyarakat . apalagi kalau ada acara keagamaaan utamanya Umat Hindu berbondong bondong membawa plastik sebagai tempat sarana prasarana sembahyang di kegiatan keagamaan.</br>Tapi adapun beberapa solusi-solusi yang digunakan untuk mengurangi sampah plastik di acara keagamaan: </br>Yang pertama :menggunakan daun pisang sebagai tempat bunga untuk digunakan persembahyangan</br>Yang kedua: menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan jika membuat Banten seperti membungkus jajanan menggunakan daun pisang. </br>Yang ketiga menggunakan tas kain untuk sarana prasarana Banten yang digunakan berulang agar menjaga lingkungan tetap ajeg.</br>Yang keempat menggunakan dekorasi di Pura dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti membuat penjor menggunakan bambu busung kelapa dan bahan-bahan yang lain supaya tidak membuat sampah plastik semakin banyak </br>Yang kelima selesai melakukan kegiatan keagamaan atau melaksanakan keagamaan kegiatan keagamaan bandeng mikirin bank sampah yang banyak di tempat di masing-masing tempat acara, setidaknya menyiapkan tempat sampah organik ataupun anorganik</br>Yang ke enam: membawa sampah plastik ke rumah masing-masing selesai menggunakan di kegiatan keagamaan.</br>Sekian pendapat singkat dari saya terkait cara mengurangi sampah plastik di acara keagamaan</br>Ayo jaga bumi bali</br>Jauh dari sampah plastik.</br>Karena sampah plastik membuat kita mual.</br>Om santih Santih Santih Ombuat kita mual. Om santih Santih Santih Om)
  • Religious Ceremonies Without Waste: How to Manage Waste for a Clean Environment  + (Om Swastyastu, Dalam aktivitas keagamaan,Om Swastyastu,</br></br>Dalam aktivitas keagamaan, mengurangi sampah dapat dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat. Sejak awal kegiatan, penting untuk menghindari penggunaan barang-barang plastik atau kemasan sekali pakai. Selanjutnya, lakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan non-organik untuk mendukung daur ulang. Gunakan kantong sampah yang dapat digunakan kembali dan wadah-wadah yang dapat dipakai lagi dalam upacara-upacara besar. Selain itu, lakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengurangi sampah selama upacara, agar sampah dapat dikelola dengan lebih bersih dan teratur. Upacara yang menggunakan bahan-bahan yang tidak menambah sampah harus dilakukan sesuai batasan yang ada. Menghindari penggunaan bahan yang dapat menambah sampah merupakan langkah untuk meningkatkan kesadaran dalam mengurangi sampah pada upacara keagamaan.</br></br>Om Shanti, Shanti, Shanti Oma keagamaan. Om Shanti, Shanti, Shanti Om)
  • TRASKO (Trash-Batako) Innovation: An Effort to Manage Waste from Traditional Ceremonies in Bali  + (Om Swastyastu, Menurut pendapat saya, salaOm Swastyastu,</br>Menurut pendapat saya, salah satu cara yang baik bagi kita masyarakat dan para pemuda-pemudi di Bali adalah dengan mengolah sampah organik maupun anorganik dari sisa-sisa upacara adat tersebut menjadi TRASKO (Trash-Batako) yang mudah untuk dibuat. Contohnya, seperti abu dupa, bunga-bunga dari canang, sisa sesajen, serta sampah plastik atau kresek yang tersisa dari upacara adat tersebut, akan diproses dengan mencampur material-material itu bersama tanah, lalu dimasukkan ke dalam wadah berbentuk kotak hingga menjadi TRASKO. Dengan demikian, batako ini dapat digunakan sebagai bahan untuk tempat-tempat suci dan keperluan adat, seperti bale banjar, pura, atau sanggah. Jadi, sampah-sampah tersebut tidak terbuang percuma, tetapi menjadi barang yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Proyek ini juga menjadi cara inovatif agar desa-desa dan banjar di Bali agar dapat mengolah sampah-sampah yang terbuang begitu saja menjadi barang yang dapat dimanfaatkan bagi kita semua. Demikian komentar atau pendapat dari saya,</br>Om Shanti Shanti Shanti Om.pat dari saya, Om Shanti Shanti Shanti Om.)
  • come on, Let's work together to keep the island of Bali clean  + (Om Swastyastu, Assalamualaikum warahmatullOm Swastyastu, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita smua, shalom, namo budaya, rahayu. Sebelumnya izinkan saya untuk memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Komang Krisna Putra Adinata asal sekolah dari SMA NEGERI 3 SINGARAJA. Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan, pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan mengenai pendapat saya terhadap bagaimana cara mengurangi sampah dalam setiap aktivitas keagamaan. Pada setiap kegiatan keagamaan pastinya kita akan menghasilkan limbah/sampah, baik itu sampah organik maupun an-organik. menurut pendapat saya cara mengurangi sampah pada setiap kegiatan keagamaan yaitu:</br>A).Pertama, di setiap pura pastinya memiliki panitia acara, para panitia dapat memberikan edukasi kepada para masyarakat supaya membuang sampah bekas persembahyangan pada tempatnya.</br>b).Kedua, menyediakan fasilitas tempat pembuangan sampah (bak sampah) pada setiap tempat persembahyangan terutama daerah yang sering menghasilkan limbah/sampah.</br>c).Ketiga, terdapat tempat pengolahan sampah yang dihasilkan dari kegiatan keagamaaan, supaya sampah tersebut tidak menumpuk lalu menjadi sarang penyakit namun dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti, sampah bekas canang (organik) diolah menjadi pupuk dan sampah plastik (an-organik) dirubah menjadi kerajinan.</br>d).Keempat, terdapat petugas kebersihan yang berfungsi menjaga kebersihan pura demi kenyamanan para masyarakat yang melakukan persembahyangan.</br>e).Kelima, menciptakan suatu program yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pembersihan pura secara rutin, sehingga dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dalam diri masyarakat.</br>Sekian penyampaian pendapat mengenai bagaimana cara mengurangi sampah dalam aktivitas keagamaan, terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan, saya berharap pendapat saya dapat direalisasikan pada setiap aktivitas keagamaan. Akhir kata saya ucapkan "parama santhi" Om Shanti Shanti Shanti Om.parama santhi" Om Shanti Shanti Shanti Om.)
  • Start from yourself  + (Om Swastystu, sampah yang berserakan setelOm Swastystu, sampah yang berserakan setelah melakukan persembahyangan di tempat suci atau acara lainnya pastinya sudah sering kita jumpai selain tempat tersebut menjadi kotor tentunya menjadi tidak enak untuk dipandang, menurut pendapat saya cara mengurangi sampah pada upacara keagamaan ataupun acara-acara lain bisa dimulai dari diri sendiri dengan tidak membiarkan atau membuang sampah sembarangan setelah melakukan kegiatan persembahyangan dan membuangnya pada tempat sampah yang sudah disediakan jikalau tidak ada, bisa dısımpan terlebih dahulu kemudian saat menemukan tempat sampah bisa langsung dibuang pada tempatnya. Setelah kita sudah bisa untuk tidak membuang sampah sembarang kita bisa menyebarkan ke orang-orang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan apa lagi di area sekitar tempat suci agar nyaman dan fokus pada saat melakukan persembahyangan.fokus pada saat melakukan persembahyangan.)
  • The dangers of religious activity waste for the Balinese environment  + (Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbaPada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pandangan tentang bagaimana upaya kita untuk mengurangi kebodohan dalam kegiatan keagamaan. selain karena faktor pariwisata, persembahyangan di Pura juga turut berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah sampah di Bali, sisa sampah upacara adat seperti bunga, daun, dan buah, serta plastik, Menjadi penyumbang terbesar produksi sampah di bali. Dari permasalahan tersebut saya mempunyai beberapa pendapat yang bisa menjadi solusi dari permasalahan sampah hasil aktivitas keagamaan, </br></br>1. Melarang penggunaan plastik untuk persembahan di pura dan beralih ke bahan yang dapat digunakan kembali.</br>2. Mengolah sampah organik dari aktifitas keagamaan menjadi pupuk pertanian untuk mengurangi jumlah sampah dan mendukung pertanian.</br>3. Menyediakan lebih banyak tempat sampah di pura untuk memudahkan masyarakat membuang sampah pada tempatnya.</br>4. Membangun TPA khusus untuk sampah kegiatan keagamaan agar dapat dikelola dan diproses dengan lebih baik.t dikelola dan diproses dengan lebih baik.)
  • dealing with waste after finish prayer activities  + (pada umumnya timbulan sampah upacara adatpada umumnya timbulan sampah upacara adat terjadi setelah kegiatan upacara adat, persembahyangan atau ritual. Jumlah sampah tersebut terkadang juga dapat melebihi ketersediaan wadah sampah yang disediakan di Pura, sehingga banyak sampah yang tercecer setelah acara persembahyangan. Minimnya ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah menyebabkan tidak adanya pengolahan sampah pura yang umunya didominasi oleh sampah organik. jika sampah dibuang langsung ke lingkungan maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan karena pada sampah bunga yang terkena zat kimia akan menimbulkan wabah penyakit dan merusak lingkungan. maka dari sebab itu kita harus menanggulangi sampah tersebut agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Misalnya membawa pulang kembali bekas canang yang digunakan setelah sembahyang, menggunakan bokoran sebagai tempat bunga yang digunakan sembahyang,hindari membawa kantong plastik,menyediakan tempat sampah yang memadai dan lain sebagainya. dan bila perlu melakukan denda kepada orang yang membuang sampah sembarangan. Jadi penyebab terjadinya sampah itu karna dari diri kita sendiri begitupun dampaknya untuk diri kita sendiri. maka kita harus menjaga kebersihan dimanapun karna dampak baik buruknya juga bagi kita.karna dampak baik buruknya juga bagi kita.)
  • Processing waste into economic goods  + (Pada umumnya timbulan sampah upacara adat Pada umumnya timbulan sampah upacara adat terjadi saat kegiatan upacara adat,persembahyangan atau ritual.Jumlah sampah tersebut terkadang juga dapat melebihi ketersediaan wadah sampah yang disediakan di Pura,sehingga banyak sampah yang tercecer.Minimnya ketersediaan fasilitas pengelolaan sampah menyebabkan tidak adanya pengolahan sampah pura yang umumnya didominasi oleh sampah organik.Maka dari itu diperlukan upaya untuk mengurangi keberadaan sampah upacara adat yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dari sampah upacara tersebut,juga dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang berkapasitas besar.Di sisi lain pemerintah atau prejuru desa perlu memberlakukan awig awig mengenai sampah upacara ,dengan diberlakukannya awig awig tersebut tentu masyarakat akan jera dan sadar akan pentingnya tidak membuang sampah sembarangan .Di sisi lain ada upaya untuk mengolah sampah upacara tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi,seperti Biofuel.</br>Kandungan lignin dalam sampah bunga dapat menjadi sumber material</br>pembuatan biofuel.Upaya pengolahan sampah upacara ini berpotensi menghasilkan produk yang ramah lingkungan,mengurangi timbunan sampah upacara ,dan dapat menjadi sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memproduksi biofuel.yaan masyarakat untuk memproduksi biofuel.)
  • Tackling Waste in a Simple Way  + (Pada upacara keagamaan khususnya di bali tPada upacara keagamaan khususnya di bali tidak luput akan adanya sampah, baik itu sampah organik ataupun non organik. Cara sederhananya di tempat acara bisa menyediakan tempat sampah yang berbeda, dan nantinya sampah organik dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah non organik dapat di daur ulang lagi. Harapannya di setiap desa membuat sebuah bank sampah seperti di desa Pemaron yaitu Bank Sampah Induk (BSI).Yang dimana selain kita menjaga kebersihan lingkungan, kita juga mendapatkan penghasilan dari menjual sampah di bank sampah tersebut. Selanjutnya Contoh praktis lainnya seperti ketika upacara Melasti gunakan kain sebagai pengganti plastik untuk membungkus pralingga, selain itu hindari menggunakan Styrofoam atau plastik dalam mewadahi makanan, bisa diganti dengan bahan alami seperti daun pisang dan lain sebagainya.i seperti daun pisang dan lain sebagainya.)
  • sort out the trash  + (Paman Auastiastu timpal-timpal sane kebangPaman Auastiastu</br>timpal-timpal sane kebanggaang titiang, punika mawinan ring rahinane mangkin titiang jagi ngicenin informasi sane mabuat pisan, inggih punika mapaiketan sareng sampah.</br>Timpal-timpal, pastika sampun uning napi nika sampah, nggih? minab luu punika benda sane alit nanging saking benda sane alit punika prasida ngawinang padem, semeton uning, saking luu sane alit punika mapupul lan prasida ngawinang blabar, blabar, malah prasida ngawinang padem. Minakadi luu sembahyang sane marupa canang, yening timpal-timpal ngutang luu sembahyang tanpa hati-hati, punika pacang ngawinang sampah punika berek, lan pacang ngawinang lalat utawi legu makumpul, yening iraga keni gigit iraga prasida keni demam berdarah.</br>Canang sampah sane kaentungang tan urati pacang ngawinang palemahan sane kadagingin antuk luu, lan ngawinang pura kacingak cemer lan leteh.</br>Pinaka krama Bali, iraga patut ngutang luhu canang bekas ring genahnyane, napi malih luhu punika kakepah dados tiga inggih punika organik, anorganik lan residu. Dadosne ngiring sareng sami malajah ngutang luu ring tong sampah lan ngiring sareng sami malajah milah-milah luu.iring sareng sami malajah milah-milah luu.)
  • Procedures for disposing of waste  + (pamedek atau pengunjung dilarang keras mempamedek atau pengunjung dilarang keras membawa atau menggunakan tas kresek, pipet plastik, sterofoam serta produk lain yang berbahan plastik sekali pakai. Pamedek yang membawa sarana dilarang membuang sisa lungsuran di kawasan suci.antaranya adalah menyediakan tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non-organik dan disebarkan di titik-titik strategis dan tidak terlalu jauh antara tempat sampah satu dengan lainnya.Menegaskan pemeriksaan pada pamedek atau pengunjung sehingga pihak pengelola tidak lagi kecolongan jika ada yang membawa tas kresek,Denda juga bisa menjadi pilihan agar menjaga kawasan suci ini agar dapat memberikan efek jera dan menyadarkan pamedek atau pengunjung dan juga edukasi pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan,Mengunakan bokor supaya tidak pakai pelastik.Kurangi sampah pembelian makanan dengan kemasan dan hindari penggunaan kantong plastik sekali pakairi penggunaan kantong plastik sekali pakai)
  • Reduce plastic waste in the temple area  + (Para pengunjung pura dilarang membawa alat persembahyangan yang terbuat dari palstik,dan para pengunjung harus membawa sampah sampah selesai sembahyang ke rumah masing masing)