Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Response text id" with value "Jjj". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 26 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Self-awareness in Managing Waste at Besakih Temple  + (Di Pura Besakih pada saat Purnama Kadasa, Di Pura Besakih pada saat Purnama Kadasa, banyak pemedek yang tangkil sehingga menyebabkan penumpukan sampah. Pengelolaan sampah dan solusi yang dapat dilaksanakan yaitu dengan cara mengganti penggunaan plastik sekali pakai dengan alternatif lain seperti bokor, totebag, atau tas rajutan tradisional yang dapat dibawa mandiri. Lalu sisa persembahyangan seperti kwangen, bunga, dan dupa yang dibawa dari rumah, dapat dibawa ke rumah kembali. Dibuatkan larangan kepada penjual snack dan minuman di area luar Pura agar dapat mengurangi sampah kemasan. Dan memperbanyak papan himbauan serta tong sampah sehingga para pemedek bisa dan ingat membuang sampah pada tempatnya. Pemberian sanksi kepada pemedek yang masih membuang sampah sembarangan dan menggunakan plastik sekali pakai, sehingga kita bisa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Pura Besakih inian kelestarian lingkungan Pura Besakih ini)
  • how to handle security waste  + (di sekolah kita, ada upacara keagamaan umadi sekolah kita, ada upacara keagamaan umat hindu seperti, tilem, purnama, saraswati. dalam upacara adat akan diminta membawa canang yang digunakan untuk beribadah kepada sang dewi saja. kita harus menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita misalnya, jangan membawa canang dengan plastik tetapi harus menggunakan benang. dan jika ada sisa canang dan dupa kita bisa membuang di tempat sampah yang ada. Oleh karena itu, sampah upacara adat terdiri dari 80% bahan organik, dalam bentuk semak, don, kelapa, sisa makanan dan buah-buahan, dan plastik. Beberapa upaya untuk menghilangkan ritual tradisional, termasuk membuat dupa aromaterapi dari sampah bunga, vermicomposting, dan membuat biofuel dari tanaman.Setelah upacara selesai, sisa bunga yang tersebar harus diambil dan dibuang ke tempat sampah.Umat Hindu harus menjaga kebersihan di tempat suci, sehingga tempat suci tetap bersih dan asri.ehingga tempat suci tetap bersih dan asri.)
  • how to deal with religious waste?  + (di sekolah kita, ada upacara keagamaan umadi sekolah kita, ada upacara keagamaan umat hindu seperti, tilem, purnama, saraswati. dalam upacara adat akan diminta membawa canang yang digunakan untuk beribadah kepada sang dewi saja. kita harus menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita misalnya, jangan membawa canang dengan plastik tetapi harus menggunakan benang. dan jika ada sisa canang dan dupa kita bisa membuang di tempat sampah yang ada. Oleh karena itu, sampah upacara adat terdiri dari 80% bahan organik, dalam bentuk semak, don, kelapa, sisa makanan dan buah-buahan, dan plastik. Beberapa upaya untuk menghilangkan ritual tradisional, termasuk membuat dupa aromaterapi dari sampah bunga, vermicomposting, dan membuat biofuel dari tanaman.Setelah upacara selesai, sisa bunga yang tersebar harus diambil dan dibuang ke tempat sampah.Umat Hindu harus menjaga kebersihan di tempat suci, sehingga tempat suci tetap bersih dan asri.ehingga tempat suci tetap bersih dan asri.)
  • Replace Without Reducing Its Meaning  + (Di zaman sekarang sudah banyak disediakan Di zaman sekarang sudah banyak disediakan tas dari kain atau tas dari anyaman bambu atah plastik yang bisa dipakai berkali-kali. Tas seperti itulah yang seharusnya digunakan untuk tempat banten dan bunga agar tidak menghasilkan banyak sampah plastik. Pada banten seharusnya menggunakan bunga sedikit atau secukupnya saja agar sampahnya tidak terlalu banyak. Dupa yang digunakan seharusnya dupa yang pendek dan tidak dibungkus plastik atau kertas. Yang digunakan menghidupkan dupa juga sebaiknya korek gas bukan korek kayu agar tidak menimbulkam banyak sampah bekas korek kayu. Tamas yang biasa digunakan sebaiknya diganti dengan bokor agar tidak membuang-buang tamas. Tempat daksina sebaiknya diganti dengan yang terbuat dari bambu agar bisa dipakai lagi. Tempat tirta(air suci) harusnya menggunakan toples atau gelas kaca. Begitu juga dengan sesarit seharusnya menggunakan toples dengan tutup agar bisa digunakan kembali. Sisa bunga sembahyang sebaiknnya diambil lagi agar tidak berantakanaiknnya diambil lagi agar tidak berantakan)
  • jdjsjs  + (djjsjs)
  • test  + (Dupa Aromatherapi Sampah bunga yang dikerDupa Aromatherapi</br> Sampah bunga yang dikeringkan memiliki potensi untuk digunakan sebagai </br>bahan campuran pembuatan dupa aromatherapi. Bunga dari sisa upacara adat </br>dikeringkan dan dihaluskan untuk memperoleh bubuk bunga kering. Kemudian </br>dicampurkan dengan bubuk lem, minyak, dan pengharum alami. Upaya </br>pengolahan sampah bunga ini berpotensi menghasilkan produk yang ramah </br>lingkungan, mengurangi timbulan sampah bunga, dan dapat menjadi sebuah </br>kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memproduksi dupa arometherapi. </br>Berdasarkan hasil percobaan pembuatan dupa aromatherapi dari sisa bunga, </br>diperoleh bahwa untuk membuat 1 unit dupa dibutuhkan tepung bunga kering </br>sebanyak 6 gram. Dengan kemampuan produksi mesin pembuatan tepung bunga </br>kering adalah 8 kg bunga kering per hari, maka diestimasikan jumlah bunga </br>kering yang dapat diolah selama 1 tahun mencapai 2,92 ton dari satu unit pura.hun mencapai 2,92 ton dari satu unit pura.)
  • The Concept Of Tri Hita Karana As One Of The Ways To Reduce Waste In Religious Activities  + (Gotong royong sudah menjadi kewajiban kitaGotong royong sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga masyarakat Bali dalam melaksanakan upacara agama yang diadakan di pura atau rumah. Namun, saat ini banyak sampah di area upacara, terutama sampah plastik. Cara yang perlu dilakukan untuk mengurangi limbah harus dilakukan dengan mengikuti prinsip Tri Hita Karana. Kita bisa menyediakan sesaji yang menggunakan bahan alami dan menghindari bahan plastik. Untuk tempat sesaji, wadah alami bisa menggantikan plastik. Kantong plastik yang digunakan sebaiknya tidak digunakan, dan sebaiknya tidak memakai plastik polibag saat upacara. Kita juga bisa mengajak untuk berkeliling dengan membawa wadah pribadi yang bersih. Dengan demikian, kita bisa berusaha mengurangi limbah di area upacara seperti ini, sambil menjaga keharmonisan agar tetap terjaga.l menjaga keharmonisan agar tetap terjaga.)
  • Community Movement for Waste Awareness  + (Himbauan tentang membuang sampah pada tempHimbauan tentang membuang sampah pada tempatnya di area pura memang sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat, mengingat salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah bahkan mengurangi sampah di area pura adalah dengan kesadaran diri dari para masyarakat. adanya himbauan di areal pura bisa menjadi pondasi dasar untuk memicu kesadaran masyarakat akan bahaya dari sampah itu sendiri. sosialisasi dan aturan harus terus digencarkan oleh pemerintah sehingga kesadaran masyarakat semakin terbuka dan diharapkan bisa mengurangi sampah di areal pura. Akan tetapi kita sadar bahwa sangat sulit untuk menumbuhkan rasa kesadaran itu pada setiap masyarakat, maka jalan alternatif yang saya bisa sarankan adalah menyediakan tempat sampah di lingkungan pura yang mudah terjangkau. sudah sepatutnya kita sebagai warga masyarakat Bali untuk menjaga kesucian dan keharmonisan areal pura dari sampah. seperti yang disampaikan pada Pergub Bali No 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.entang pengelolaan sampah berbasis sumber.)
  • Select, Choose, use our rest of our garbage  + (Hubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia denHubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia, dan Manusia dengan Lingkungan merupakan bagian dari Tri Hita Karana. Ketiga elemen ini bisa dilihat pada saat upacara keagamaan, terutama odalan di Pura. Setiap odalan di Pura pasti pemedek meninggalkan sampah plastik maupun bunga sisa sembahyang. Dari banyaknya sampah yang ditimbulkan banyak pula limbah yang dihasilkan, untuk meminimalisir hat tersebut harus ada kesadaran antar manusia, pemedek harus membuang sampah pada tempatnya, pengelola tempat harus menyediakan tempat sampah yang jumlahnya memadai. Di samping itu, kita juga harus bisa menciptakan hal yang baru, dimana sampah plastik pemedek bisa didaur ulang menjadi tempat duduk yang bisa digunakan saat santai di areal pura dan bisa memanfaatkan sampah organik (daun, bunga, sampah organik lain) sebagai plastik ramah lingkungan. Dengan teknologi sekarang kita seharusnya dapat membuat plastik yang ketika dibuang ke alam bisa menyatu dengan bumi pertiwi, yang ketika dimakan hewan tidak berbahaya, bahkan bisa menjadi plastik yang digunakan menjadi pupuk. Dengan Pilah, Pilih, dan Pakai ulang sampah yang kita pakai bisa membantu mengurangi polusi yang ada, membuang sampah pada tempatnya itu kewajiban tapi mengolah sampah menjadi hal yang berguna itu luar biasa.h menjadi hal yang berguna itu luar biasa.)
  • how to deal with religious waste  + (iya)
  • keep the land of bali clean  + (iyaaa)
  • Replace items to reduce waste.  + (Jadi cara untuk mengurangi jumlah sampah dJadi cara untuk mengurangi jumlah sampah dalam kegiatan beragama ialah dengan mengelola sampah lungsuran dan bebantenan agar dapat dipisahkan serta di pilah, Selain hal itu kita dapat meminta para pengguna/pengunjung/atau pelaksana kegiatan keagamaan tersebut untuk memastikan ketika kegiatan itu berlangsung tidak memakai barang barang yang mudah menjadi sampah seperti plastik yang dijadikan wadah sarana persembahyangan lebih baik menggunakan bokor,keben atau yang semacamnya yang dapat dipakai kembali, ketika seluruh pelaksana menggunakan cara tersebut, bisa dipastikan jika keberadaan sampah saat acara keagamaan bisa berkurang.ampah saat acara keagamaan bisa berkurang.)
  • How to reduce plastic waste from public awareness  + (Jadi masyarakat harus membuat peraturan yang lebih ketat,agar masyarakat bisa mengambil tanggung jawabnya sendiri ,untuk menjaga pelestarian di pura batur,tampa adanya sampah plastik.)
  • mejaga kelestarian  + (jagalah kelestarian jangan membuang sampah anorganik dan organik)
  • Reducing religious activities  + (Jangan membuang sampah sembarangan dan buanglah sampah pada tempatnya)
  • throw garbage  + (Jangan sampai penampilan saja yang berlebiJangan sampai penampilan saja yang berlebihan ke pura, tetapi Sampah sisa sembahyang dibiarkan berserakan. Kalian tahu tidak? umat hindu memiliki banyak hari raya dan tentunya banyak pula limbah sisa upakara yang berserakan. Limbah berserakan ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah adalah membentuk komunitas yang peduli dengan kebersihan lingkungan di mana komunitas tersebut bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi atau membuat rencana terkait kebersihan sehingga masyarakat dapat mengikuti apa yang seharusnya dilakukan. Selain itu, limbah upakara yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan menjadi Ecoenzym. Ecoenzymes adalah alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan begini sampah upakara tidak akan mencemari lingkungan.h upakara tidak akan mencemari lingkungan.)
  • how to reduce waste in every religious activity  + (Jenis sampah dari tempat suci Pura sebagiaJenis sampah dari tempat suci Pura sebagian besar adalah sampah dari sisa kegiatan upacara adat.</br> pengelolaan sampah dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengurangan dan penanganan sampah.</br>Prilaku masyarakat dalam menggunakan barang sekali pakai saat ke pura, seperti plastik, kresek, atau kertas masih sangat tinggi, sehingga sampah tersebut harus dipilah lagi jika ingin diolah atau didaur ulang.</br>1. melakukan pemilahan sampah: sediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik , anorganik , residu ( bahan berbahaya). </br>2. komposting : menfaatkan sampah organik untuk membuat kompos alami yang dapat menyuburkan tanamana.</br>3. daur ulang: kumpulkan sampah sampah yang dapat didaur ulang dan diserangkan ke bank sampah agar dapat didaur ulang.</br>4. jangan pake sampah palstik , gunakan bahan bahan yang dapat digunakan kembali. </br> 5 memberikan edukasi tentang bagaimana cara mengurangai sampah.tentang bagaimana cara mengurangai sampah.)
  • Our Waste, Our Responsibility  + (Jika ada kegiatan keagamaan seperti persemJika ada kegiatan keagamaan seperti persembahyangan, upacara adat, dan lain-lain pasti ada banyak sampah yang berserakan. Hal ini karena kurangnya fasilitas dan kesadaran masyarakat. Untuk menanggulangi masalah itu kita bisa menggunakan prinsip 3R dalam pengolahan sampah. </br></br>3R (reuse, reduce, recycle). Yang pertama, reduce, ini berarti kita mengurangi produk yang berpotensi menjadi sampah. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan bokor sebagai tempat bunga yang akan digunakan untuk sembahyang dan tidak lagi menggunakan plastik untuk membungkus sokasi. Selanjutnya reuse, reuse adalah menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Misalnya, kita bisa menggunakan kembali botol bekas minuman menjadi wadah tirta. Tapi ingat, ya, botolnya harus dicuci bersih. </br></br>Terakhir recycle, yaitu mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna. Contohnya, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan mengolah sampah bunga menjadi dupa aroma terapi. </br></br>Nah, ayo mulai terapkan cara pengolahan ini bersama-sama. Sampah kita, tanggung jawab kita.ma-sama. Sampah kita, tanggung jawab kita.)
  • Smart people throw rubbish in the trash  + (jika buang sampah sembarangan bisa kena denda? kok bisa)
  • Tri Hita Karana: A Way To Realize A Clean Temple  + (Jika diingat lagi, kita sering melakukan dJika diingat lagi, kita sering melakukan dosa dengan meninggalkan sampah kita di tempat ibadah. Ini tidak benar, karena sebagai pawongan, kita seharusnya sadar dengan kewajiban kita: menjaga hubungan antara Parahyangan, Pawongan dan Palemahan, atau yang dinamakan Tri Hita Karana.</br></br>1. Parahyangan: artinya, kita harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui sarana yang tidak mencemari tempat ibadah.</br></br>2. Pawongan: artinya, kesadaran akan kewajiban kita harus lahir dari diri kita sendiri. Kita harus saling mengingatkan, misalnya memasang peringatan di depan tempat ibadah dan mengingatkan para pengunjung Pura lainnya untuk memungut sampah mereka dan membuangnya di tempat yang benar.</br></br>3. Palemahan: artinya, setelah kita selesai sembahyang, kita harus membersihkan tempat kita beribadah. Perihal sampah, kita bisa menerapkan 3R dengan membagi sampah tersebut berdasarkan jenisnya.</br></br>Jika kita sudah mampu menjaga kebersihan di lingkungan pura, maka itu artinya kita sudah melaksanakan Tri Hita Karana.a kita sudah melaksanakan Tri Hita Karana.)
  • Awareness about waste  + (Jika kita berbicara tentang sampah, perlu Jika kita berbicara tentang sampah, perlu adanya kesadaran antara pengelola dan pemedek. Pemedek harus memiliki kesadaran tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, untuk pengelola harus mengelola sampah dengan baik. Hal yang sederhana yang dapat dilakukan adalah melarang pengunaan sampah plastik dan bisa membuat lubang biopori (kompos) di areal pura, dengan melarang penggunaan sampah plastik menjadikan pemedek menggunakan pengganti plastik yang reusable dan ramah lingkungan.lastik yang reusable dan ramah lingkungan.)
  • Clean Temple Area  + (Jika kita bersembahyang dipura, pasti sudaJika kita bersembahyang dipura, pasti sudah ada sampah canang ataupun bunga dan plastik yang digunakan untuk bersembahyang. Agar kita tidak membuat kotor tempat persembahyangan dengan sampah canang ataupun bunga dan plastik, kita seharusnya membawa sampah tersebut kerumah kita masing-masing. Seharusnya kita bisa mengganti alat-alat persembahyangan yang digunakan sekali dengan alat-alat yang bisa digunakan berkali-kali, seperti:</br>1. Plastik yang digunakan sebagai tempat tirta diganti dengan gelas atau toples yang berisi tutup.</br>2. Tas kresek yang digunakan untuk membawa alat-alat upacara diganti dengan tas kain yang bisa digunakan berkali-kali. Itu adalah usaha kita agar sampah tersebut tidak semakin banyak. Semoga ini berguna untuk kita semua dan kita bisa memperingan tugas orang yang membersihkan pura.ringan tugas orang yang membersihkan pura.)
  • care about rubbish in the temple  + (Jika membicarakan tentang sampah ketika teJika membicarakan tentang sampah ketika telah selesainya upacara agama hindu,terdapat 2 jenis sampah yaitu sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai oleh alam contohnya tas plastik. Untuk mengurangi sampah anorganik usaha yang bisa dilakukan adalah tempat bunga tidak lagi menggunakan plastik yang hanya sekli palai tapi diganti dengan menggunakan bokor atau tas ayam yang ke dua sampah organik yaitu sampah yang bisa terurai oleh alam sampah organik contohnya dupa,canang,bunga. Kalau sampah organik ini tidak bisa kita ganti karna canang,dupa,bunga adalah sarana yang menjadi saksi persembahyangan. Usaha uang bisa dilakukan agar sampah organik ini tidak berserakan di pura yaitu membuat peraturan di pura,agar masyarakat tidak membuang sampah di pura,tapi tidak semua masyarakat peduli untuk melaksanakan peraturan tersebut,jalan keluar yang bisa dilakukan adalah membuat tempat khusus untuk sampah organik seperti lubang boipon di sekitar pura sebagai tempat sampah organik. Ayo bersama sama kita peduli pada sampah organik dan anorganik di pura pada sampah organik dan anorganik di pura)
  • People Today Need To "Follow A Few of The Previous Ones"  + (Jika menceritakan tentang upacara agama umJika menceritakan tentang upacara agama umat Hindu memang benar tidak bisa terlepas dari yang namanya sesajen. Sesajen digunakan sebagai sarana dan bukti dari semua yang ingin dipersembahkan kepada Tuhan. Seperti dahulu sebelum dunia maju seperti sekarang, masyarakat setiap membuat sesajen selalu murni hanya menggunakan hasil yang di peroleh alam. Itu berarti agar apa yang sudah kita peroleh itulah yang patut kita persembahkan. Dahulu tidak ada yang membuat sesajen dari unsur dibungkus oleh plastik. Karena itu, walaupun sesudah dilaksanakan upacara agama banyak ada sampah. Tetapi sampah itu tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk terurai. Sisa sesajan berupa buah atau jajan yang sedikit rusak dapat di berikan kepada hewan sebagai makanannya. Begitu pula, jika ada sisa sesajen dari bahan seperti daun, bunga serta bambu dapat di jemur pada ladang luas milik masyarakat setempat. Sembari menunggu beberapa hari sampai kering, jika sudah bisa langsung hancur maka itu tandanya berguna sebagai pupuk, jika tidak maka dapat pula di ambil kembali untuk digunakan sebagai bahan membuat api pada saat ingin memasak di dapur.buat api pada saat ingin memasak di dapur.)
  • Procedures for Reducing Waste in Religious Activities  + (Jika saya lihat, memang sungguh banyak samJika saya lihat, memang sungguh banyak sampah yang berhamburan ketika melaksanakan upacara yadnya, seperti sampah canang atau sampah plastik. Karena pura itu adalah tempat yang suci, tidak baik jika ada sampah yang berhamburan. </br>Saya berpikir untuk mengurangi sampah ketika melaksanakan upacara agama sebagai berikut:</br>1. Menyiapkan 2 jenis tempat sampah, yaitu organik dan anorganik, karena sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos, jika sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi sara yang berguna.</br>2. Memberitahu seluruh masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan melaksanakan bersih-bersih selesai berkegiatan upacara agama.</br>3. Jangan menggunakan sarana persembahyangan sekali pakai seperti plastik. Seharusnya menggunakan sarana persembahyangan yang bisa digunakan berulang, seperti bokor. </br>4. Setiap desa wajib mendapatkan sosialisasi atau edukasi tentang pengolahan sampah dan tata cara agar sampah sisa upacara tidak berhamburan. </br>5. Yang terakhir, yang paling utama yaitu pada kita sendiri agar tidak membuang sampah sembarangan, ayo mulai dari kita sendiri. sembarangan, ayo mulai dari kita sendiri.)
  • Rubbish at Batur Temple  + (Kami semua harus menjaga kewajiban kita dengan sampah yang kita bawa ke pura batur)
  • Care about the impact of waste  + (Karena banyaknya kegiatan persembahyangan Karena banyaknya kegiatan persembahyangan pada hari raya. Sampah berserakan di mana-mana yang sulit untuk ditangani. Banyak orang yang tidak memperhatikan sampah karena menganggap sampah adalah hal yang sepele. Dan menganggap di tempat ibadah ada petugas kebersihan. Ada beberapa saran untuk mengatasi masalah ini:</br> 1. Membuat aturan dilarang membuang sampah di pura </br>2. Menempatkan tong sampah di titik-titik yang sering dilalui orang </br>3. Bagi para pengunjung perlu menerapkan sistem 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Dapat diterapkan seperti: 1. Membawa sampah persembahan kembali ke rumah </br>2. Jika benar-benar membutuhkan plastik, pilihlah jenis plastik yang dapat digunakan kembali. </br>3. Menggunakan sarana ibadah pribadi, agar tidak menimbulkan sampah. Meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya sampah, bisa melalui media sosial maupun bakti sosial. Jangan hanya gaya elit, mengurangi sampah sulit. hanya gaya elit, mengurangi sampah sulit.)
  • reduce the amount of waste after the ceremony  + (Karena di wilayah saya di sidemen karangasKarena di wilayah saya di sidemen karangasem banyak terdapat upacara yajna dan tentunya banyak sisa sampah yang berserakan.</br>pendapat saya tentang bagaimana cara menanggulangi sisa sisa sampah setelah upacara yajna adalah penting untuk merencanakan upacara dengan mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan selain itu kita dapat mengedukasi peserta tentang pentingnya mengurangi sampah dan cara memilah sampah yang dihasilkan dan yang terakhir melibatkan semua peserta dalam proses pembersihan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah yang tersisa tetapi juga meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan mempertimbangkan untuk mendonasikan sisa makanan atau bahan yang masih layak pakai kepada yang membutuhkan alih-alih membuangnya dengan ini terdapat bisa mengurangi sampah tetapi berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam terima kasih.ersihan dan kelestarian alam terima kasih.)
  • Weaving Waste Into Blessings  + (Keberadaan Pura tak lagi lepas dari hadirnKeberadaan Pura tak lagi lepas dari hadirnya tumpukan sampah, bagaimana tidak? Seiring dengan keberadaan canang yang tak henti-hentinya dipersembahkan oleh para umatnya. Menurut hasil observasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), diperkirakan warga menghasilkan 800 hingga 900 ton sampah, di mana 70% di antaranya adalah sampah organik janur, bunga, dan buah-buahan yang sudah layu. Sudah saatnya, setiap pura berbenah, menerapkan pengelolaan sampah dengan sistem 𝘌𝘤𝘰 𝘌𝘯𝘻𝘺𝘮𝘦 dan Tong Edan. 𝘌𝘤𝘰 𝘌𝘯𝘻𝘺𝘮𝘦 merupakan proses serta hasil sisa sampah lunak berupa bunga, buah, dan dedaunan yang sudah dikumpulkan, lalu dicacah dan ditimbang dalam ukuran yang tepat, yang kemudian direndam dalam wadah berisi air larutan gula. Setelah tiga bulan hasil fermentasi, bahan organik dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau menjadi desinfektan alami yang aman bagi manusia. Tong Edan merupakan tempat 𝘌𝘤𝘰 𝘌𝘯𝘻𝘺𝘮𝘦 berbentuk tong, yang disemprotkan cairan liang setiap hari. Dalam waktu 1-4 minggu, menghasilkan pupuk cair yang dimanfaatkan sebagai berkah bagi bumi.ang dimanfaatkan sebagai berkah bagi bumi.)
  • Dealing with the amount of waste after completing prayer activities  + (Kecenderungan masyarakat memakai peralatanKecenderungan masyarakat memakai peralatan yang terbuat dari plastik selain karena harganya relatif murah, pemanfaatannya juga sangat praktis (sesuai dengan tuntunan pola hidup modern). Tetapi hal itu menjadi masalah besar bagi masyarakat Indonesia terutama Bali. Kegiatan persembahyangan di bali juga membuat sampah semakin berserakan yang dimana hal itu membuat pulau dewata kita menjadi semakin banyak menghasilkan sampah. Maka dari itu saya ingin menyampaikan beberapa cara untuk menanggulangi jumlah sampah setelah melaksanakan kegiatan keagamaan. Untuk sampah plastik mungkin saya menyarankan agar membawa tas plastik kembali kerumah, tidak mengganti ganti tas plastik. Dan untuk sampah canang atau sampah persembahyangan mungkin bisa ditanam di tanah terdekat karena canang dan bunga merupakan sampah organik yang dimana sampah organik sangat mudah terurai di tanah selain mudah terurai, sampah organik juga bisa digunakan sebagai pupuk. Daripada kita menyalahkan petugas pembersih pura karena banyak sekali keluhan tentang pura yang masih banyak sampah. Menurut saya itu tentang kesadaran masing masing. Maksudnya jika kita membawa tas plastik, kita bisa bawa pulang dan ketika persembahyangan mengggunakan bunga, bisa dilakukan dengan tidak melempar bunga ketika mantra satu sudah selesai (dikumpulkan).a mantra satu sudah selesai (dikumpulkan).)
  • rubbish piled up after religious ceremonies  + (kegiatan agama sering kali menumpuk karena kurangnya pengelolaan sampah ,maka dari itu kita harus bisa menanggulangi nya .)
  • Request permission to Ida Bhatara, let's cut out the garbage  + (Kegiatan keagamaan sering kali menghasilkaKegiatan keagamaan sering kali menghasilkan banyak sampah, sehingga kita harus memutar otak untuk membersihkannya. Menurut pendapat saya, Ajak orang-orang untuk membangun sebuah komunitas, libatkan keluarga, teman, dan komunitas kepemudaan atau yang disebut STT untuk menerapkan kebiasaan ramah lingkungan saat beribadah.</br>Dengan sedikit perubahan kebiasaan, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dan juga mengadakan sosialisasi yang mengedepankan tentang menjaga lingkungan, agar orang-orang semakin sadar, bahwa sampah akan sangat merusak citra agama, ataupun orang-orang tersebut, hanya karena perbuatan dari orang-orang yg tidak bertanggung jawab.ri orang-orang yg tidak bertanggung jawab.)
  • Guarding the earth, gladden the heart  + (Kegiatan keagamaan sering kali menghasilkaKegiatan keagamaan sering kali menghasilkan banyak sampah, sehingga kita harus memutar otak untuk membersihkannya. Menurut pendapat saya, Ajak orang-orang untuk membangun sebuah komunitas, libatkan keluarga, teman, dan komunitas kepemudaan atau yang disebut STT untuk menerapkan kebiasaan ramah lingkungan saat beribadah.</br>Dengan sedikit perubahan kebiasaan, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dan juga mengadakan sosialisasi yang mengedepankan tentang menjaga lingkungan, agar orang-orang semakin sadar, bahwa sampah akan sangat merusak citra agama, ataupun orang-orang tersebut, hanya karena perbuatan dari orang-orang yg tidak bertanggung jawab.ri orang-orang yg tidak bertanggung jawab.)
  • Request permission from Ida Bhatara, let's cut out the garbage  + (Kegiatan keagamaan sering kali menghasilkaKegiatan keagamaan sering kali menghasilkan banyak sampah, sehingga kita harus memutar otak untuk membersihkannya. Menurut pendapat saya, Ajak orang-orang untuk membangun sebuah komunitas, libatkan keluarga, teman, dan komunitas kepemudaan atau yang disebut STT (Seka Truna Truni) untuk menerapkan kebiasaan ramah lingkungan saat beribadah.</br>Dengan sedikit perubahan kebiasaan, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dan juga mengadakan sosialisasi yang mengedepankan tentang menjaga lingkungan, agar orang-orang semakin sadar, bahwa sampah akan sangat merusak citra agama, ataupun orang-orang tersebut, hanya karena perbuatan dari orang-orang yg tidak bertanggung jawab.ri orang-orang yg tidak bertanggung jawab.)
  • BALE KOMPOS : Tactics to Reduce Upakara Waste Problems  + (Kehidupan masyarakat Bali sangat erat padaKehidupan masyarakat Bali sangat erat pada agama, adat, tradisi dan budaya. Sudah tentu tidak akan dapat dipisahkan dari upakara atau bebantenan. Menurut artikel Kementrian Agama Upakara adalah segala persembahan suci yang dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi. Rasanya tidak ada hari yang tidak di upacarai, dan tidak ada tempat pula yang tak di upacarai. Namun saat kita menghaturkan upakara atau banten tentu ada sisa nya yang bernama surudan atau lungsuran. Lungsuran seperti buah-buahan, daging, dan makanan bisa kita konsumsi tetapi lungsuran yang berupa jejahitan pasti akan menjadi sampah sisa. Jika sampah ini tidak diolah dengan baik maka akan menjadi masalah. Penulis sebagai seorang generasi muda mempunyai program dan siasat dengan nama “BALE KOMPOS”. Program ini adalah program yang dijalankan di setiap desa adat di Bali. Mengapa demikian? Sebab desa adat adalah lembaga yang terdekat dengan kehidupan beragama masyarakat Bali. Bale Kompos adalah tempat untuk mengolah sampah sisa upakara menjadi kompos yang bisa diolah adalah tidak berupa buah-buahan, serta jananan namun yang boleh di olah di Bale Kompos berupa jejahitan. Di Bale Kompos tidak hanya tempat mengolah sampah upakara saja, namun ada tempat yang disebut “Teba Desa” yang isinya seluruh tanaman upakara, sayuran, dan buah-buahan lokal Bali. Sampah upakara di masing-masing perumahan dan pura dikumpulkan. Namun yang diperbolehkan hanya sudah kering dan dicacah. Setiap rumah akan memiliki kartu tanda anggota dan diberi point. Jika sudah banyak memiliki point maka dapat ditukar dengan hasil tanaman yang ada di Teba Desa. Yang mengelola adalah masyarakat lokal, sehingga dapat menambah lapangan pekerjaan dan produktifitas masyarakat. Oleh karena itu, program Bale Kompos ini sangat bagus untuk membangun Desa dan mengurangi sampah upakara.bangun Desa dan mengurangi sampah upakara.)
  • Old Doesn't Mean Bad But Very Useful  + (Kembali pada warisan para leluhur, dari duKembali pada warisan para leluhur, dari dulu sudah diwariskan disaat membuat alat upacara tidak ada yang menggunakan bahan selain yang diambil dari alam, yang pasti disaat selesai semua kembali baik terurai. Jika untuk tempat sudah dari dulu juga ada tempat berupa anyaman seperti sok, wanci, keranjang, keben dan lain sebagainya yang tidak berasal dari bahan plastik, yang pasti tidak mematikan alam atau lingkungan kita, mari ber-upacara dan membuat alat upacara jangan menggunakan plastik yang memunculkan hal buruk di lingkungan kita dan sampah tersebut tidak bisa busuk atau terurai selain bahan bahan dari alam yang alamiai selain bahan bahan dari alam yang alami)
  • Self Awareness  + (Kesadaran diri sangat penting karna kita tidak bisa mengurangi sampah apabila tidak ada kesadaran dari dalam diri sendiri.)
  • Reducing Waste in Balinese Religious Ceremonies  + (Ketika melaksanakan upacara, kita dapat menggunakan perlengkapan daur ulang dan mengemas makanan dalam wadah yang dapat digunakan kembali. Hindari penggunaan plastik sekali pakai, dan buang sampah pada tempatnya.)
  • Realizing an Eternal and Harmonious Bali  + (Ketika sedang melaksanakan upacara agama aKetika sedang melaksanakan upacara agama atau melakukan persembahyangan ke Pura, kita sebagai umat bergama Hindu harus lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar kita. Saat ini, perlu dilakukan pengelolaan sampah organik dan anorganik demi menjaga agar Bali tetap lestari. Pengelolaan ini harus dilakukan secara bersama-sama dengan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah sehabis persembhayangan pada tempatnya dan tidak menggunakan barang berbahan plastik sekali pakai. Misalnya, gunakanlah sokasi/kaben dan bokor ukir/pamuspan. Penumpukan sampah organik seperti canang, daun, bunga, kwangen, dan sebagainya bisa dikelola dengan dimanfaatkan menjadi kompos dan dibuatkan lubang biopori serta teba modern di sekitar lingkungan. Untuk mendukung peningkatan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah, maka diperlukan sarana dan prasana alat kebersihan terutamanya berupa tempat sampah dengan kategori terpisah yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Jika masyarakat sudah memiliki kebiasaan yang bertanggung jawab terhadap sampah dan kebersihan lingkungan, niscaya Bali lestari dan harmoni.gkungan, niscaya Bali lestari dan harmoni.)
  • The house is dirty  + (kita harus membersihkan rumah kita setiap hari agar tidak kotor, dan selalu bersih)
  • Batur hot  + (Kita harus mengurangi sampah anorganik dan sampah sampah organik di kawasan pura batur, dengan cara memilah sampah, dengan ini sampah dapat berkurang di area pura batur)
  • Religious ceremonies in Bali produce ceremonial waste  + (Kita harus menjaga kebersihan ketika menghKita harus menjaga kebersihan ketika menghaturkan canang/banten di pura.</br>Misalnya dengan tidak membawa sampah plastik sekali pakai ketika tangkil ke pura. Pemerintah sebaiknya menyediakan tempat sampah yang terdapat di tempat tempat tertentu terutama dipedagang asongan agar sampah sampah tidak berserakan.ongan agar sampah sampah tidak berserakan.)
  • Reduce Waste Of Religious Event  + (Kita sebaiknya tidak menghasilkan banyak sKita sebaiknya tidak menghasilkan banyak sampah saat melaksanakan yadnya atau upacara agama. Sebaiknya mengurangi penggunaan bahan plastik, seperti tas atau kantong plastik, dengan membeli tas kain atau keranjang dari anyaman. Selain itu, kita bisa menggunakan banten kecil atau perlengkapan upacara yang mengurangi penggunaan plastik. Usahakan untuk memakai bunga, janur, dan bahan alami lainnya yang dapat terurai menjadi kompos. Setelah upacara, banten yang masih bisa digunakan dan layak sebaiknya disimpan agar sampah berkurang. Pengelolaan sampah yang baik akan menciptakan lingkungan yang bersih dan dunia yang lestari.kungan yang bersih dan dunia yang lestari.)
  • Rubbish scattered in the Temple  + (Kita semua harus menjaga dan ingat dengan sampah yang akan membuat Pura tidak bagus dilihat dan dirasakan.)
  • Balinese people protect the environment  + (Kita semua sebagai anak muda sudah seharusKita semua sebagai anak muda sudah seharusnya sadar tentang lingkungan yang kita gunakan mendekatkan diri kepada tuhan atau beribadah. Masalah tentang sampah pasti kita ketahui di lingkungan kita bersama. Lalu upaya langkah utama kita sebagai anak muda memberikan kesadaran yang baik untuk masyarakat yang lain, menyatukan aspirasi atau pendapat kita tentang masalah sampah di area pura setempat. Selanjutnya sesudah lingkungan area pura itu bersih harus kita jaga bersama, namun apabila tidak bisa bersih kita perlu peran pemerintah atau ketua desa adat setempat membuat kebijakan yang pantas. </br>Disini kita perlu seluruh peran masyarakat dan pemerintah bali agar lingkungan bali kita bersama selalu bersih. "Rencana tanpa aksi hanyalah halusinasi" kalimat tersebut yang seharusnya kita ingat bersama agar usaha kita semua tidak sia-sia untuk bali. Mengurangi penggunaan sampah plastik juga salah satu cara menyelamatkan pulau bali dari pemanasan global. Apakah ada reaksi dari pemerintah tentang masalah ini?eaksi dari pemerintah tentang masalah ini?)
  • rubbish publick  + (kita tidak boleh membuang Sampah sembarangan)
  • Scumbag  + (kita tidak boleh membuang sampah sembarangan di pura)
  • Learn to sort and process waste  + (kita umat hindu memang sering sekali melakkita umat hindu memang sering sekali melaksanakan upacara agama ,karena itu merupakan wujud bakti kita kepada Tuhan yang dimana sudah memberikan kita anugrah yang melimpah,akan tetapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah sampah sehabis kita sembahyang dan sisa perlengkapan upacara yang menyebabkan pura yang seharusnya menjadi tempat suci menjadi tempat yang kotor.</br>Oleh karena itu mari kita belajar mengolah sampah seperti, memilah sampah plastik dengan sampah lainnya dan tempatkan di tempat sampah yang berbeda supaya sehabis upacara itu kita lebih mudah apabila sampah daun dan sejenisnya bisa kita olah menjadi pupuk organik,untuk sampah plastik bisa kita jual agar bisa di daur ulang.</br>Kita juga apabila hendak sembahyang ke pura jangan menggunakan tempat bunga atau banten yang berbahan plastik.gunakanlah tempat yang bisa di pakai terus menerus tetapi harus bersih dan jangan di gunakan untuk keperluan lain diluar sembahyang.</br>Kita harus melaksanakan itu dan saling mengingatkan satu sama lain,karena walaupun sebesar apapun upacara yang kita persembahkan jika setelah upacara itu kita belum bisa mengatasin sampah tersebut maka upacara tersebut akan kurang baik maknanyaupacara tersebut akan kurang baik maknanya)
  • Carrying Out Traditions Without Destroying Nature According To The Teachings Of Tri Hita Karana and Using Modern Innovation  + (Konsep ajaran Hindu, terutama yang berasalKonsep ajaran Hindu, terutama yang berasal dari konsep Tri Hita Karana, keharmonisan antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi, harus selalu diingat. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dalam pelaksanaan upacara agama, merupakan salah satu cara masyarakat berkontribusi menjaga keseimbangan ini, menjaga lingkungan (Palemahan), serta mengelola sampah dengan perilaku modern agar kita tetap bisa beribadah tanpa merusak kebersihan alam. Misalnya, saat masyarakat bersama-sama mempersembahkan banten, lebih baik jika tidak menggunakan plastik sekali pakai. Sebaiknya menggunakan sarana yang dapat digunakan kembali atau bahan organik. Ketika berada di pura, buanglah sampah sisa persembahyangan di tempat yang sudah disediakan sesuai kategorinya. Melaksanakan gotong royong (Ngayah) setelah acara yajna untuk membersihkan lingkungan pura, mengembangkan inovasi modern seperti memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan kompos, mengikuti inovasi tebe modern, yaitu lubang di dalam tanah untuk menampung sampah organik agar tidak berserakan. Untuk sampah non-organik, diserahkan kepada bank sampah agar diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.lah menjadi barang yang bernilai ekonomis.)
  • Implementation teaches Tri Hita Karana: in managing religious ceremony waste  + (Konsep Tri Hita Karana mengajarkan kita unKonsep Tri Hita Karana mengajarkan kita untuk menjaga hubungan dengan Parahyangan,Pawongan dan Palemahan.Kita bisa menggunakan konsep ini dalam mengelola sampah upacara keagamaan.</br>1.Parahyangan:Mengatur upacara secara sederhana,mengurangi pemakaian barang sekali pakai.</br>2.Pawongan:Mengajak masyarakat semua membersihkan pura dan lingkungan.</br>3.Palemahan:Mengolah sampah organik menjadi pupuk,dan sampah non organik menjadi barang daur ulang.</br>Dari diskusi ini,dapat disimpulkan bahwa kita semua harus aktif melakukan upaya untuk menanggulangi sampah dari upacara keagamaan.Oleh karena itu,kita dapat membentuk kelompok kerja atau komunitas yang menangani masalah ini,melakukan sosialisasi ke masyarakat,dan mengajak masyarakat untuk menggunakan barang-barang yang dapat didaur ulang.Kita harus mengingat konsep Tri Hita Karana dalam mengelola sampah upacara keagamaan.Karena jika bukan kita yang memulai menanggulangi sampah siapa lagi?g memulai menanggulangi sampah siapa lagi?)