Hoax tentang Keadilan Untuk Audrey

From BASAbaliWiki
Revision as of 01:54, 10 April 2021 by Indrisetiyaa (talk | contribs)
Hoax tentang Keadilan Untuk Audrey.jpg
0
Vote
Photo credit
Issue name
Year
Contributor
Indri Setiyaningsih
Author(s)
    Wikithon competition
    Misinformation


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    English

    Balinese

    Wenten anak luh mewasta Audrey ngorang ia kroyoke sareng roras murid. Pengeroyokan punika dilakukan ring dua tempat. Wenten dua motif muride ngelaksanayang penganiayaan. Ka pertama, sakit hati, ulian korban sesai ngungkit-ngungkit masalah hutang sane polih laksanayang oleh almarhun memene Audrey. Kedua, ulian masalah anak muani. Audrey ngaku ia tulude ke aspal lan tendange terus-terusan saking timpalne, ulian punika cunguh lan muane Audrey pesu getih. Audrey juga mengatakan wenten salah satu pelaku ngelaksanayang peleehan ring organ intim Audrey, ulian pelecehan punika Audrey sampun ten perawan malih, lan organ intim Audrey beseh. Peristiwa punika enggal sajan viral di sosial media kanti masyarakat Indonesia nawang. Nanging di subane cek dalam bidang kesehatan Audrey divisum lan pihak visum nolak ane orange teken Audrey, pihak visum ngorang ten wenten bekas pelecehan organ intim ane ngebuat selaput dara Audrey uwek lan Audrey ten mengalami trauma fisik area organ intimne. Berita punika sangat disayangkan, lan ten patuh care berita sane viral di sosial media. Astungkara berita hoax punika ten terulang malih.

    Indonesian

    Remaja Putri bernama Audrey mengaku dikeroyok oleh 12 orang pelajar. Pengeroyokan dilakukan di dua tempat. Ada dua motif pelajar ini melakukan penganiayaan. Pertama sakit hati, karena korban kerap mengungkit-ungkit persoalan piutang yang pernah dilakukan oleh almarhumah ibu tersangka. Kedua, karena masalah lelaki.

    Ketika penganiayaan berlangsung, Audrey mengaku dirinya dijatuhkan ke aspal dan ditendang berkali - kali oleh temannya dan mengalami pendarahan di hidung dan luka - luka di wajah. Kemudian Audrey juga menyatakan bahwa salah satu pelaku melakukan pelecehan di organ vitalnya yaitu dengan mencolok organ kewanitaannya dengan menggunakan jari tangannya, dan karena hal tersebut membuat korban sudah tidak perawan lagi dan juga mengalami pembengkakan di daerah area vitalnya. Peristiwa ini begitu cepat viral di media sosial sampai menggemparkan masyarakat seluruh Indonesia. Namun setelah cek dalam bidang kesehatan Audrey divisum dan pihak visum menolak pernyataan yang diucapkan oleh Audrey, pihak visum mengatakan bahwa tidak ada bekas dan selaput dara, Audrey tidak mengalami robekan dan Audrey tidak mengalami trauma fisik dalam area tersebut. 

    Kasus ini sangat disayangkan, dan tidak seperti yang viral di medsos. Semoga hoax seperti ini tidak terulang kembali

    Other local Indonesian Language ( )