Property:Response text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
h
1. kelapa yang sudah selesai dipakai upacara bisa kita daur ulang. daging dari buah kelapa yang sudah dipakai untuk acara keagamaan bisa kita daur ulang menjadi minyak kelapa dan santan sebagai pelengkap masakan. selain itu sampah dari batok kelapa juga meninggalkan permasalahan yang besar bagi lingkungan. bagaimana tidak, ukuran kelapa yang lumayan besar dan susah terurai menjadikan kelapa sebagai salah satu sampah yang harus ditangani dengan benar. cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan jiwa kewirausahaan kita yaitu dengan mengolah sampah batok kelapa menjadi produk yang memiliki nilai guna, seperti mangkok dari tempurung kelapa, celengan, gantungan kunci, teko air, pot bunga dan masih banyak lagi yang bisa kita buat dari batok kelapa tersebut. batok dan serabut kelapa yang sudah tidak dipakai juga bisa kita manfaatkan menjadi sumber bahan bakar untuk keperluan masak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. dengan kita memanfaatkan sampah dari kelapa tersebut dengan benar, kita dapat menyelesaikan permasalahan dari kasus sampah kelapa yang meningkat di bsli, indonesia.  +
di sekolah kita, ada upacara keagamaan umat hindu seperti, tilem, purnama, saraswati. dalam upacara adat akan diminta membawa canang yang digunakan untuk beribadah kepada sang dewi saja. kita harus menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita misalnya, jangan membawa canang dengan plastik tetapi harus menggunakan benang. dan jika ada sisa canang dan dupa kita bisa membuang di tempat sampah yang ada. Oleh karena itu, sampah upacara adat terdiri dari 80% bahan organik, dalam bentuk semak, don, kelapa, sisa makanan dan buah-buahan, dan plastik. Beberapa upaya untuk menghilangkan ritual tradisional, termasuk membuat dupa aromaterapi dari sampah bunga, vermicomposting, dan membuat biofuel dari tanaman.Setelah upacara selesai, sisa bunga yang tersebar harus diambil dan dibuang ke tempat sampah.Umat Hindu harus menjaga kebersihan di tempat suci, sehingga tempat suci tetap bersih dan asri.  +
Menurut saya cara mengatasi masalah sampah di acara keagamaan biasanya sering disebabkan karena banyaknya pedagang yang menggunakan kemasan plastik entah di minuman atau makanan yang menyebabkan membludaknya sampah plastik. Lebih baik jika para pedagang menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan dan juga melakukan sosialiasi pada pedagang. Hal lainnya yang bisa dilakukan juga bisa seperti, menyediakan tempat sampah yang lebih banyak dan tersebar di setiap area, dan juga bisa mengenakan denda ke orang orang yang membuang sampah sembarangan.Tapi selebihnya menurut saya itu juga memerlukan kesadaran orang orang,fasilitas sebagus apa pun jika kesadaran orang orang terhadap sampah plastik masih rendah maka tempat beribadah tetap akan kotor.  +
Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius terhadap lingkungan di pura karena selain jumlahnya cenderung semakin banyak, kantong plastik adalah jenis sampah yang sulit terurai.Plastik semakin hari semakin tinggi volume penggunaannya yang jika tidak ditangani atau hanya dibiarkan menjadi sampah akan menyebabkan permasalahan bagi lingkungan dipura dan manusia. Maka dari itu adapun tata cara untuk mengurangi sampah plastik di pura: 1.membawa kantong belanja sendiri 2.Membawa botol minum (tambler) 3.Tidak menggunalan sedotan plastik 4.hindari membeli makanan dan minuman kemasan plastik  +
cara agar sampah tidak terlalu banyak dan cara supaya pura bersih bahwa para pengunjung membuang sampah pada masing-masing. Jangan gunakan sampah plastik saat ke pura dan ganti dengan menggunakan bokor atau yang lainnya. Tidak menggunakan bahan yang hanya digunakan sekali, memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti dedaunan dan sampah anorganik seperti plastik  +
Ada beberapa contoh cara memanfaatkan sampah sisa sesajen menurut saya: 1. Memakai bahan yang 'non diposable' atau bahan upakara yang bisa dipakai selanjutnya, misalnya ceper canang yang berbahan lontar, BusungIbung dan daun kelapa tua. 2. Memilah sampah, menurut sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat dipilah lagi menjadi sampah organik yang bisa dibuat Kompos ataupun tidak. Sampah organik bisa diolah menjadi Kompos dan Eco-enzym. Sampah-sampah itu diolah menjadi Kompos dahulu. Hasilnya akan menjadi dua bentuk bernama Eco-enzym yang berupa cairan, dan Kompos yang berbentuk padat. Kompos itu juga bisa dipakai sebagai pupuk dan campuran kompos yang selanjutnya. 3. Sampah sisa upakara yang tidak bisa digunakan sebagai Kompos atau Eco-enzym, bisa dibakar di halaman belakang atau di luar areal Pura. Abu sisa pembakaran bisa digunakan sebagai campuran pembuatan Kompos selanjutnya. 4. Jika ada sampah plastik dan sampah anorganik pada sisa upacara yadnya. dipilah dan dikumpulkan untuk dibawa di TPST terdekat.  +
Daur ulang sampah supaya lanjut seperti yang di lanturkan agar selalu ngurangin polusi lingkungan yang kumuh  +
di bali ada sampah yang banyak di pura-pura dan tempat-tempat di upacara keagamaan. sampah sampah itu seperti canang, bunga, dupa, dan sarana sembahyang lainnya. sampah ada 2 jenis, yaitu: sampah organik dan sampah anorganik sampah organik adalah sampah yang bisa terurai, sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai. jadi kita semua, kalau membawa canang dan banten, kita harus membawa tas belanja, bokor/keben. kalau ingin membuang sampah, bawa ke tpa/tps yang tersedia di desa masing-masing, agar kelestarian alam terjaga dan tidak terjadi kerusakan lingkungan di sekitar pura-pura dan tempat-tempat upacara keagamaan lainnya.  +
Daun kelapa pertama Daun kelapa dapat ditanam di tanah, dapat dijadikan pakan ternak kemudian dijadikan pupuk organik. Minat kedua bunga yang sering hadir dalam acara keagamaan seperti mitir, pacah, pandan dan lain-lain dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, dapat digunakan sebagai terapi dupa. Sampah plastik yang ketiga Sampah plastik seperti kantong plastik, botol dan lain-lain jika botolnya bisa dijual dan bisa didaur ulang, maka kantong plastik bisa didaur ulang  +
Sampah plastik tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Saat beribadah, kita selalu membutuhkan sampah plastik. Sampah plastik mempunyai banyak permasalahan. untuk diri kita sendiri dan orang lain. Salah satu cara kita mengurangi sampah gereja adalah dengan mengganti plastik dengan tas belanja kain. Selalu buang sampah pada tempatnya setelah digunakan. Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat agar sadar akan masalah sampah plastik.  +
1. Para pemedek dihimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik pada saat nangkil ke pura. 2. Menyiapkan tempat sampah sesuai jenisnya di lingkungan Pura. 3. Memberikan edukasi kepada para pemedek agar setelah sembahyang sampahnya dibawa pulang atau dapat mencari tempat sampah 4. Menggunakan sarana persembahyangan yang dapat dipakai kembali seperti keben dan tas belanja kain 5. Membuat program biopori di lingkungan pura dengan memanfaatkan sampah organik sisa persembahyangan yang nantinya akan menjadi pupuk kompos.  +
Cara nya adalah, Meningkatkan kesadaran masyarakat dan perbanyak edukasi, dan dengan cara memilah sesuai jenis sampah serta perlu di bentuk sekaa kedass yaitu sekelompok masyarakat di suatu banjar yang bertugas mengumpulkan, menyalurkan sampah ke tpa/jika ada sampah yang bisa di  daur ulang.  +
Selesai upacara keagamaan kita harus menanggulangi sampah organik dan sampah anorganik  +
pendapat saya tentang bagai mana cara kita mengurangi sampah dalam setiap aktivitas keagamaan adalah dengan kita mengubah kebiasan yang biasanya menggunakan plastik atau sampah yg susah terurai beralih menjadi tempat yg bisa digunakan berulang kali seperti bokoran, gelas kaca dan lain lain agar kita bisa mengurangi sampah plastik dengan meminimalisir penggunaanya, jika kita terus menerus menggunakan plastik setiap acara keagamaan kemungkinan besar sampah plastik pasti akan terus menumpuk dan kemungkinan akan menunpuk terus menerus mungkin kita berfikir lebih baik ditanam tetapi sampah plastik sangat susah terurai mungkin 100th dan itupun belum pasti teruai, dan kalo di bakar sampah plastik akan meninbulkan gas yg beracun yg bisa memicu penyakit dalam tubuh. maka dari itu kita lebih baik beralih ke tempat yg bisa digunakan berulangkali dari pada sekali pakai  +
menurut pendapat saya cara agar kita mengurangi penggunaan sampah plastik saat diselenggarakannya upacara keagamaan yaitu salah satunya mengganti penggunaan kantong plastik sebagai wadah sarana (canang & Banten) dengan menggunakan tempat yang bisa berulang-ulang digunakan seperti keben ataupun bokoran, menganti plastik tempat sampah ke karung beras ataupun pakan ternak, dan mengganti plastik tempat tirta ke gelas kaca atau perabotan gelas plastik yang bisa berulang kali digunakan dan memberi tahu mereka bahawa jika menggunakan kantong plastik terus menerus akan mengakibatkan pencemaran tanah dan air, karena selama proses dekomposisi plastik megandung partikel-partikel yang berbahaya bagi tanah dan ari ,nah!apakah kalian tahu bahwa sampah plastik tidak boleh di bakar?, jadi sampah plastik tidak boleh di bakar karena dapat menghasilkan gas yang sangat bersifat beracun  +
Jenis sampah dari tempat suci Pura sebagian besar adalah sampah dari sisa kegiatan upacara adat. pengelolaan sampah dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengurangan dan penanganan sampah. Prilaku masyarakat dalam menggunakan barang sekali pakai saat ke pura, seperti plastik, kresek, atau kertas masih sangat tinggi, sehingga sampah tersebut harus dipilah lagi jika ingin diolah atau didaur ulang. 1. melakukan pemilahan sampah: sediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik , anorganik , residu ( bahan berbahaya). 2. komposting : menfaatkan sampah organik untuk membuat kompos alami yang dapat menyuburkan tanamana. 3. daur ulang: kumpulkan sampah sampah yang dapat didaur ulang dan diserangkan ke bank sampah agar dapat didaur ulang. 4. jangan pake sampah palstik , gunakan bahan bahan yang dapat digunakan kembali. 5 memberikan edukasi tentang bagaimana cara mengurangai sampah.  +
pendapat saya tentang cara mengurangi sampah di kegiatan agama adalah 1.menggunakan bahan bahan yang alami, pilih bahan bahan alami yang gampang kebuang di alam untuk sembahyang,boleh bunga segar tanpa kemasan plastik,daun,dan wangi wangian 2.tidak menggunakan plastik²an, penggunaan plastik hanya dilakukan sekali dengan barang barang yang boleh dipergunakan lagi atau daur ulang,dados g las lan piring dari bahan bambu atau daun 3.pisahkan sampah yang alami dan sampah tidak alami,sediakan tempat sampah yang kepisah untuk sampah organik dan non-organik di sekitar pura 4.memberikan edukasi,kepada umat untuk cara pengurangan sampah dan nyarengin informasi dan cara pengelolaan sampah dan pentingnya penggunaan bahan ramah lingkungan 5.melaksanakan kegiatan bersih bersih di lingkungan pura boleh menjaga kebersihan dan ngurangin penumpukan sampah itu saja, aktivitas keagamaan di pura yang boleh dipertahankan dengan cara menjaga lingkungan dan menjaga kebersihan di sekitar  +
Cara mengurangi sampah dalam upacara agama yang baik di Bali adalah dengan melaksanakan upacara yang suci dan berkelanjutan. Sebagai umat, sebelum upacara berlangsung, sebaiknya mempersembahkan banten dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Misalnya, menghindari penggunaan plastik dan menggantinya dengan bahan alami seperti daun pisang atau janur. Dengan demikian, banten yang diberikan dapat terurai secara alami dan tidak menggunakan bahan sintetis. Selain itu, banten bisa dirancang lebih sederhana namun tetap indah dan presisi dibandingkan banten yang menggunakan bahan berlebih yang dapat menambah sampah. Selama upacara, sampah seperti bungkus plastik dan botol minuman sebaiknya dikumpulkan kembali menggunakan kantong yang ramah lingkungan. Daur ulang atau mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat mengikuti konsep "Tri Hita Karana". Yang paling penting adalah adanya komunikasi di tingkat banjar atau masyarakat mengenai tata cara upacara yang baik, sehingga kesucian dan kebersihan lingkungan tetap dijaga dengan bijaksana.  +