- Title (Other local language)
- Photograph by
- Author(s)
- Reference for photograph
- Subject(s)
- Reference
- Related Places
- Event
- Related scholarly work
- Reference
- Competition
- opini
Description
In English
The COVID-19 Pandemic had a severe impact on human life, this is also felt by Bali’s society. Sources of Regional Original Income of Bali Province, which mostly come from tourism are lost due the imposition of restrictions on international and domestic flights. That regulation gave a tremendous impact on the economic sector in Bali. In addition to flight restrictions there are several policies implemented by local government, such as; implementation of health protocols for entire society, diverting offline activities to online, limiting operating hours for business, mass vaccination, and implementation of the Java-Bali Emergency Society Activity Restriction (PPKM Darurat Jawa Bali) which are aimed at reducing the mutation or spread of the virus in society. The government has tried to handle the pandemic well but the COVID-19 pandemic is not easy matter. We are in this together, therefore awareness must arise to overcome this problem together. All the policies that have been implemented certainly reap the pros and cons from the society, but criticism is not enough without providing solutions. In my opinion, all the policies implemented have been based on the interests of society and in a depth studies so they are quite relevant to the current situation. The thing that needs to improved is the implementation process. There are still many people who wear masks incorrectly like up to the chin and don’t cover the nose, neglect to wash their hands or use hand sanitizer, etc. so the policies already good but not implemented properly.
The solutions I could offer are: 1. The government should build the society’s awareness through provided of centralized, actual and factual information sources, which can be in the form of an integrated application or website that provides information COVID-19 update in Bali and provides education that COVID-19 is exists but COVID-19 can be overcome with the society and the government together. 2. Cash or non-cash assistance to the society, especially COVID-19 patients (quarantine, medicine for the patients who did self-isolation), priority society in need like poor family, orphans, etc based on Social Service Department data, and the people who got work termination and also public. 3. All Balinese must apply health protocols with discipline to reduce virus mutation so it can prevent someone from being infected. 4. Authorized people expected to pay attention to society in implementation of health protocols and provide strict sanctions against people who violate it.
The key that I think can lead us to a resurgence from the COVID-19 Pandemic are discipline and cooperation. Discipline in carrying our health procedures, being proactive in seeking information about COVID-19 and working together to save each other, don’t get infected and infected others. That’s all I can say, hopefully we are always in good health, let’s go through this pandemic together. Thank you.In Balinese
Disiplin lan Kerja sama Kuncine
Gering agung COVID-19 ngicen dampak sane cukup parah ring kehidupan manusa, keadaan punika taler kerasayang olih masyarakat Bali. Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Provinsi Bali sane dominan kapolih ring pariwisata mangkin ical santukan wenten pembatasan penerbangan internasional lan domestik. Aturan punika berdampak luar biasa majeng ekonomi Bali. Lianan punika taler wenten beberapa kebijakan sane diterapkan pemerintah daerah, inggih punika; ngelaksanayang protokol kesehatan majeng ring masyarakat sami, pengalihan kegiatan offline dados online, ngewatesin jam operasional toko, vaksinasi masal taler Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Darurat Jawa-Bali sane bertujuan nguredang mutasi virus ring masyarakat. Pemerintah sampun ngusahayang mengatasi gering agung dengan baik, kewanten gering agung COVID-19 nenten persoalan mudah. Gering agung COVID-19 sepatutnyane katuntasang sareng-sareng olih pemerintah lan masyarakat. Sinamian kebijakan sane sampun kelaksanayang tentu menuai pro kontra ring masyarakat, kewanten kritik manten nenten cukup yening nenten memberikan solusi. Menurut tiang, sinamian kebijakan yang diterapkan sampun medasar ring kepentingan masyarakat tur sampun dikaji mendalam sehingga cukup relevan ring keadaan sane mangkin. Sane perlu diperbaiki inggih punika proses penerapannya. Kantun akeh masyarakat sane keliru dalam menggunakan masker, menutup dagu kewanten nenten menutup hidung, abai basuh tangan utawi nganggen hand sinitizer, muah sane lianan sane mawinang kebijakan sane sampun becik ten kalaksanayang dengan baik.
Solusi sane prasida aturin tiang, inggih punika: 1. Pemerintah ngaryanin sumber informasi terdapu, aktual lan faktual sane medaging informasi terbaru mengenai perkembangan COVID-19 di Bali taler medaging edukasi sane negesang COVID-19 memang benar ada kewanten gering agung COVID-19 prasida kelewatin sareng-sareng olih pemerintah lan masyarakat.
2. Bantuan tunai utawi non tunai majeng ring pasien COVID-19, karantina taler obat gratis majeng ring pasien sane isolasi mandiri, masyarakat prioritas seperti KK miskin, yatim piatu miwah sane lianan madasar antuk data saking Dinas Sosial, bantuan majeng ring masyarakat sane mengalami PHK lan masyarakat umum.
3. Masyarakat Bali sinamian mangda ngelaksanayang protokol kesehatan prokes dengan disiplin mangda prasida nguredang mutasi virus sehingga dapat mencegah seseorang akan terinfeksi.
4. Pihak sane bertugas mangda nguratiang masyarakat ngelaksanayang protokol kesehatan yening wenten sane ngelanggar mangda ngicen sanksi tegas.
Menurut tiang kunci keberhasilan ngelawan COVID-19 inggih punika disiplin taler kerja sama. Disiplin ngelaksanayang protokol kesehatan, proaktif ngerereh informasi mengenai COVID-19 taler bekerja sama nyelametang raga lan masyarakat sampunang kantos tertular utawi menularkan. Asampunika prasida atur tiang, astungkawa i raga sareng sami setata kenak, rahayu, ngiring sareng-sareng melewati gering agung puniki. Suksma
In Indonesian
Pandemi COVID-19 berdampak cukup parah bagi kehidupan manusia, hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat Bali. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali yang sebagian besar berasal dari pariwisata kini hilang karena diberlakukannya pembatasan penerbangan internasional dan domestik. Aturan tersebut berdampak luar biasa terhadap sektor perekonomian di Bali. Selain pembatasan penerbangan terdapat beberapa kebijakan lain yang diterapkan oleh pemerintah daerah seperti; penerapan protokol kesehatan bagi seluruh masyarakat, pengalihan kegiatan offline ke online, pembatasan jam operasional bagi pelaku bisnis atau usaha, vaksinasi masal, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali, yang mana semua kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi mutasi atau persebaran virus di masyarakat. Pemernitah telah berusaha untuk menangai pandemi dengan baik namun pandemi COVID-19 bukanlah perkara mudah. Kita berada dalam situasi yang sama, oleh karena itu harus timbul kesadaran untuk mengatasi permasalahan ini bersama-sama. Seluruh kebijakan yang telah dilakasanakan tentu menuai pro dan kontra dari masyarakat, akan tetapi kritik saja tidak cukup tanpa memberikan solusi. Menurut saya, seluruh kebijakan yang diterapkan sudah didasarkan pada kepentingan masyarakat dan pengkajian mendalam sehingga sudah cukup relevan dengan keadaan saat ini. Hal yang perlu diperbaiki adalah proses implementasinya. Masih banyak orang yang salah memakai masker (sampai ke dagu dan tidak meutupi hidung), abai mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dll sehingga kebijakan yang sudah baik tidak terlaksana dengan baik.
Beberapa solusi yang dapat saya tawarkan adalah: 1. Pemerintah membangun kesadaran masyarakat melalui pengadaan sumber informasi terpusat, aktual dan faktual dapat berupa aplikasi atau website terpadu yang memberikan informasi perkembangan COVID-19 di Bali dan memberikan edukasi bahwa COVID-19 itu ada namun COVID-19 bisa diatasi bersama-sama masyarakat dan pemerintah. 2. Bantuan tunai maupun non tunai kepada masyarakat utamanya pasien COVID-19 (karantina, obat bagi para pasien isolasi mandiri atau isoman), masyarakat prioritas yang membutuhkan (KK miskin, yatim piatu, dll) berdasarkan data Dinas Sosial, bantuan kepada masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan masyarakat umum. 3. Seluruh masyarakat Bali harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin untuk mengurangi mutasi virus sehingga dapat mencegah seseorang akan terinfeksi. 4. Pihak yang bertugas harap memperhatikan masyarakat dalam pelaksanaan prokes dan memberikan sanksi tegas terhadap masyarakat yang melanggar.
Beberapa hal kunci yang menurut saya dapat mengantarkan kita pada kebangkitan dari Pandemi COVID-19 adalah disiplin dan kerja sama. Disiplin melaksanakan prokes, pro aktif mencari informasi mengenai COVID-19 dan bekerja sama untuk menyelamatkan satu sama lain, jangan sampai tertular dan jangan menularkan kepada orang lain. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam keadaan sehat, mari bersama melewati pandemi ini. Terima kasih
Enable comment auto-refresher
Pramita Dewi
Permalink |
Ana Nuryanti
Permalink |
Madebagus
Permalink |
Theandijuniarta
Permalink |
Laksmi Ananda Dewi
Permalink |
Agus Suambaranata
Permalink |
Shania Indah
Permalink |