The Spirit of Triangular Sandwich Against the Corona Pandemic

From BASAbaliWiki
27914F8B-66CA-4ED7-BC15-1CD08D8C31D9.jpeg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Salah satu pedagang di pasar
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
  • Ekonomi Pemuda Milineal
Reference
Related Places
Pasar poh gading,ubung kaja
Event
Related scholarly work
Reference
Competition
Gunakaya

Jury comments

“ Fokus pertama yang saya lihat ada transaksi, fokus kedua adalah tumpukan roti. Menyenangkan melihat foto sederhana tapi si perekam visual tau apa yang ingin diceritakan, kemudian diperkuat dengan caption.” - Anggara Mahendra (Fotografer Profesional) “Senyum pedagang dalam foto ini menyiratkan sikap hospitality lokal Bali yg ramah dan terbuka.” -Putu Lengkong Yuliartha (Ketua Harian Badan Ekonomi Kreatif Kota Denpasar)


Ida Ayu Marcha

43 months ago
Votes 0++
Semangat semeton, bangkit dan menginspirasi 👍

Ida ayu pradnya

43 months ago
Votes 0++
semangatt semeton🙏🙏🙏🙏

Dayu ari

43 months ago
Votes 1++
Sangat menginspirasi 💪🙏

Ida Bagus Made Andika

43 months ago
Votes 0++
Rahayu brother 🙏🤟

Anggaramahendra

43 months ago
Votes 0++
Fokus pertama yang saya lihat ada transaksi, fokus kedua adalah tumpukan roti. Menyenangkan melihat foto sederhana tapi si perekam visual tau apa yang ingin diceritakan, kemudian diperkuat dengan caption.

Sutrisna Dewi

43 months ago
Votes 0++
Transaksi ekonomi yg sederhana tetapi penuh makna dan terjadi imbal balik yg sepadan dan membuat yg bertransaksi terlihat ceria

Lengkong

43 months ago
Votes 0++
senyum pedagang dalam foto ini menyiratkan sikap hospitality lokal Bali yg ramah dan terbuka
Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description


In English

ANNIVERSARY OF THE CORONAVIRUS PANDEMIC, TOURISM IN A SILENT ECONOMY

The difficulty of finding a job during this pandemic made me confused about where to get my income from because I used to work in the tourism sector until I was sent home due to the Coronavirus pandemic.

I tried many things, from selling loloh cemcem, planting crops, to raising chickens, but did not find much success. However, I did not give up.

I finally tried making Astungkara, or triangle bread. My triangle bread business ran smoothly and I even contracted a shop in a market to sell triangle bread and several other loaves there.

In this situation, I am grateful because I have learned new knowledge on how to start a business, even though the business is small.

One of my main takeaways from this experience was being taught not to complain about the situation, because the situation was created by myself, and instead move on and try to fix the situation. My eventual success reminded me that there must be an end result behind the movement.

Based on what I experienced, I hope that the government will support local entrepreneurs by providing assistance and incentivizing people to shop and buy local Balinese products.

Good luck, good health, and keep it up !!!!!

In Balinese

Pandemi Corona Suba Maulang Tahun, Pariwisata Bisu, Ekonomi Lesu

Keweh pesan ngalih gae di masan pandemi nenenan, ngae tiang bingung engken carane ngalih pipis. Ane malunan tiang magae di sektor pariwisata, jeg saget dirumahkan ulian pandemine ene.

Makudang-kudang utsaha suba taen jalanin tiang, uli ngadep loloh cemcem, matetanduran, kanti ngubuh siap, kewala tonden nekaang hasil. Nanging, tiang tusing ja nyerah

Pamuputne, tiang mautsaha ngae roti lapis segitiga. Astungkara, dini utsaha rotine nyak lancar masari, kanti tiang nyidaang nyewa toko di peken, anggon tiang ngadep roti lapis segitiga lan soroh roti ane lenan ditu.

Dimasan cara janine, tiang bersyukur gati, Sawireh tiang maan ilmu baru kengken carane mulai ngae usaha, yadiastun usaha ento cenik.

Intine, jani tiang ajahina apang tusing mengeluh teken keadaan, ulian keadaane ento tuah mawit uli dewek padidi, ento mawinan, jeg lagas lan cobak gen.

Pasti ada hasil yen suba ada utsaha.

Manut teken unduk ane tepukin tiang, tiang ngaptiang apang pamrentah mendukung pengusaha lokal. Malarapan maang bantuan tur nyobiahang ka masyarakate apang mablanja produk lokal Bali.

Dumugi masari, lan dumugi rahayu,Semangat

In Indonesian

PANDEMI CORONA SUDAH SAMPAI ULANG TAHUN, PARIWISATA BISU EKONOMI LESU
    Susahnya mencari pekerjaan di masa pandemi ini membuat saya bingung untuk mendapatkan pemasukan dari mana ,yang tadinya saya bekerja di sektor pariwisata sampai akhirnya di rumahkan karena pandemi Corona.
    Banyak hal atau peluang sudah saya coba dari jualan loloh cemcem,bercocok tanam, sampai berternak ayam namun belum menemui hasil,tentu disini saya tidak menyerah. 
    Sampai akhirnya saya mencoba membuat roti segitiga, Astungkara disini usaha roti segitiga saya lancar hingga saya mengontrak toko di sebuah pasar untuk berjualan roti segitiga dan beberapa roti lainnya di sana.
    Dikeadaan ini saya malah lebih bersyukur karena saya mendapat ilmu baru bagaimana caranya memulai sebuah usaha ,walaupun usaha itu kecil.
     Intinya disaat seperti ini saya diajarkan untuk tidak mengeluh dengan keadaan, karena keadaan tercipta oleh diri sendiri,jadi bergerak dan cobalah.
   Pasti ada hasil dibalik pergerakan.
     Berdasarkan apa yang saya alami saya berharap agar pemerintah mendukung pengusaha lokal dengan memberikan bantuan serta mensosialisasikan masyarakat untuk berbelanja atau membeli produk lokal Bali.
Semoga Berkah,dan semoga sehat selalu,Semangat !!!!!