Description
In English
We have been living side by side with the Corona virus for two years. But, there is no sign that the world is getting any better. What can be seen on the news is that this virus is getting more and more powerful with more types of mutations. The government has tried to reduce the number of casualties during the pandemic.
Restrictions on community activities, vaccinations, and other policies should be considered to reduce the spread of the corona virus. It is clear that the tourism sector has been the hardest hit by the Corona virus. Because tourists cannot enter the country, the security of people whose daily lives rely on the tourism sector have been become fragile. Airports were closed, hotel were quiet, employees were laid off, shops at attractions were closed with not shoppers.
If we want to recover from this bad condition, it is not only the government's job, but all of our jobs in both big and small way to restore Bali. There are two ways, inwardly and outwardly, to fight the pandemic.
We must make our own bodies become stable, healthy and able to fight disease and viruses. The first and most important step is to eat nutritious foods including fruits, vegetables and multi-vitamins to support a healthy body. Exercising regularly is also important to staying healthy. Especially in difficult times like now, just being able to eat is gratifying. We can try to encourage ourselves to do even more. For example, take a look at your yard. Maybe there is room to grow vegetables such as spinach, moringa, chili and others. If you don't have a large yard, there is vertical gardening. I often see videos of people who have succeeded in growing crops without soil. Eating plant products from your own yard is healthier and can save expenses. If we are already physically healthy, our souls also need to be healthy. A healthy mind also makes a calm soul. Working from home allows us to have more time at home. Do not use this free time to listen to fake or untrue news which makes the mind confused. If the mind is chaotic, our soul will not be calm. Instead of watching and spreading news that is not certain, it is best to get back to a hobbies that make the heart happy. Cooking, singing, and making jokes are examples of good hobbies. You can even make videos of cooking, singing, or telling jokes and then upload them to social media. These videos can entertain others and make the mind happy. If you like to cook, you can sell your food and increase your income. Social media can be used as a means of self-development, not a means of poisoning the mind.
Soul and body, both in balance, are things that are essential. Parents, children, grandchildren, uncles or aunts, and grandparents can all become victims of viruses and victims of misleading news. We should be able to protect, provide correct information, and comply with health protocols. If we have more fortune, we can also share it with others highlighted by many movements dedicated for caring for others. For example, people in need can take free groceries, and those who have more can refill their groceries. That is how we will rise from this pandemic inside and out.
In Balinese
Duang tiban suba iraga idup medampingan ajak virus Corona. Nanging tusing ada tanda gumine lakar ngemelahang. Ane tepuk di beritane, viruse ngancan ngewayahang tur ngancan ngeliunang jenis mutasine. Pemerintah sampun ngutsahayang mangda nenten liu penduduk ngemasin mati. Pembatasan kegiatan masyarakat, vaksinasi tur kebijakan lian sane kasengguh nguangin penyebaran virus corona punika. Yening perhatiang, sane keni dampak paling sanget ulian virus corona niki wantah sektor pariwisata. Santukan turise nenten mrasidayang masuk, masyarakat sane ngandelang sektor pariwisata sewai-wai dados rapuh lan runtuh. Bandara tutup, hotel sepi, pegawe hotel lantas ten megae. Toko-toko ring objek wisata sami pade tutup, sawireh nenten wenten sane mablanja. Mangkin yening lakar pulih saking kondisi buruk niki, boye je tugas pemerintah dogen, sakewala iraga ajak makejang ngelah bagian tur dampak cenik utawi gede ring usaha ngamulihang Bali. Wenten kalih cara, ka tengah lan ka sisi anggon iraga ngelawan pandemi. Ka tengah maksudnyane napi sane ngadakang jiwan iraga di tengah enteg, sehat tur prasida ngalawan penyakit utawi virus. Pertama lan mautama minakadi ngajeng makanan bergizi, buah sayur lan multi vitamin anggen pendukung kesehatan badan. Olahraga teratur ring rumah soang-soang mangda stata seger. Sami sampun uning makekalih cara punika. Nanging gumi gerit buka mangkin, prasida makan asane suba melah. Punika mangkin yening bisa iraga mulai ngusahayang self-support. Tegarang cingakin pekarangan umah, ade selah anggo nanem lakar jukut minakadi bayem, kelor, tabia miwah sane lianan. Yening sing ngelah pekaranngan linggah, mangkin ada sane mewasta vertical gardening. Liu tepuk video anake berhasil nanem entik-entikan tanpa tanah. Ngajeng hasil tetaneman ring pekarangan pedidi lebih sehat tur prasida menghemat pengeluaran dapur. Yening raga sampun sehat, mangkin jiwan iraga perlu masih sehat. Pikiran sehat masi ngadakang jiwa iraga tenang. Work from Home utawi megae uli jumah ngadakang iraga ngelah waktu lebih di jumah. Waktu lebih puniki sampunang anggen madingehang berita-berita hoax utawi ten beneh. Lebian mebalih berita hoax ngae sakit keneh. Yen kenehe suba sempuut, jiwane pasti tusing tenang. Daripada mebalih tur nyebaranga berita ane konden pasti beneh, paling melah balik ke hobi ane ngeranayang hati liang. Masak, magending, ngae bebanyolan, nika wantah contoh hobi sane bisa bermanfaat. Ngae video masak, magending utawi ngae kekedekan lantas upload ke media sosial. Video-video nika prasida ngibur anak len tur ngawinang kenehe liang. Yening demen masak, hasil masakan nika dadi adep anggon nambah penghasilan. Media sosial nika patutne kedadosang sarana pengembangan diri, boya je sarana angon meracuni pikiran. Jiwa lan raga, makedua seimbang, nika wantah hal-hal sane termasuk ka tengah. Ka sisi nika wantah cara iraga berdampak ka lingkungan tur orang di sekitar iraga. Mulai saking kulawarga padidi. Rerama, panak, cucu, paman utawi bibi, pekak utawi dadong makejang bisa dadi korban virus lan korban berita sane menyesatkan. Patutne iraga prasida ngelindungin, ngemaang infomasi sane beneh, ngingetang mangda patuh teken protokol kesehatan. Yening lebihan ngelah bisa masi raga berbagi ajak anak diluar keluarga. Mangkin liu gerakan peduli sesama. Anake ane perlu dadi nyemak bahan makanan gratis, ane liunan ngelah dadi ngisinin buin. Asapunika wantah cara iraga bangkit uling pandemic puniki ka tengah lan kasisi.
In Indonesian
Dua tahun sudah kita hidup berdampingan dengan virus Corona. Tetapi tidak ada tanda dunia akan membaik. Yang terlihat di berita bahwa virus ini semakin hebat dan semakin banyak jenis mutasinya. Pemerintah sudah berusaha agar tidak banyak penduduk yang meninggal.
Pembatasan kegiatan masyarakat, vaksinasi, dan kebijakan lain yang dianggap mengurangi penyebaran virus korona tersebut.
Jika diperhatikan, yang terdampak paling keras akibat virus corona ini adalah sektor pariwisata. Karena wisatawan tidak bisa masuk, masyarakat yang sehari-hari mengandalkan sektor pariwisata menjadi rapuh dan jatuh. Bandara tutup, hotel sepi, pegawai hotel kemudian dirumahkan. Toko-toko di objek wisata semuanya tutup, karena tidak ada yang berbelanja.
Sekarang jika ingin pulih dari kondisi buruk ini, tidak hanya tugas pemerintah saja, tetapi kita semua punya bagian dan dampak kecil atau besar dalam usaha memulihkan Bali. Ada dua cara, ke tengah dan ke luar untuk melawan pandemi.
Yang dimaksud ke tengah, apa yang membuat raga kita di dalam menjadi stabil, sehat dan bisa melawan penyakit atau virus. Yang pertama dan penting, yaitu makan makanan yang bergizi, buah sayur dan multi vitamin untuk mendukung kesehatan tubuh. Olahraga teratur di rumah masing-masing agar senantiasa sehat. Semua sudah tahu kedua cara tersebut. Tetapi di masa sulit seperti sekarang, bisa makan saja rasanya sudah bersyukur. Itulah mengapa, kalau bisa kita mengusahakan dorongan dalam diri. Coba lihat pekarangan rumah kita, mungkin ada ruang untuk menanam sayuran seperti bayam, kelor, cabai dan lainnya. Jika tidak memiliki pekarangan yang luas, sekarang ada yang namanya vertical gardening (kebun vertikal). Saya sering melihat video orang yang berhasil menanam tanaman tanpa tanah. Memakan hasil tanaman di pekarangan sendiri lebih sehat dan bisa menghemat pengeluaran di dapur. Jika kita sudah sehat, sekarang jiwa kita perlu sehat juga. Pikiran yang sehat juga membuat jiwa yang tenang. Work from home atau bekerja dari rumah membuat kita memiliki waktu yang lebih di rumah. Waktu luang ini jangan dipakai mendengar berita-berita hoax atau tidak benar. Terlalu sering mendengar berita hoax membuat pikiran kalut. Kalau pikiran sudah kalut, jiwa kita pasti tidak tenang. Daripada menonton dan menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya, paling menyenangkan kalau kembali ke hobi yang membuat hati gembira. Memasak, bernyanyi, membuat lelucon, itu adalah contoh hobi yang bermanfaat. Membuat video memasak, bernyanyi atau lelucon, kemudian diunggah ke media sosial.
Video-video itu bisa menghibur orang lain dan membuat pikiran gembira. Jika senang memasak, hasil masakannya bisa dijual dan menambah penghasilan. Media sosial itu seharusnya digunakan sebagai sarana pengembangan diri, alih-alih sarana meracuni pikiran.
Jiwa dan raga, keduanya seimbang, adalah hal-hal yang termasuk ke dalam. Ke luar itu adalah cara kita berdampak ke lingkungan sekitar kita. Mulai dari lingkungan keluarga sendiri. Orang tua, anak, cucu, paman atau bibi, kakek atau nenek, semua bisa menjadi korban virus dan korban berita yang menyesatkan. Seharusnya kita bisa melindungi, memberi informasi yang benar, mengingatkan agar patuh terhadap protokol kesehatan. Jika memiliki rejeki lebih, kita juga bisa berbagi dengan orang lain. Sekarang banyak gerakan peduli sesama. Orang yang memerlukan boleh mengambil bahan makanan gratis, yang punya lebih, boleh mengisi lagi. Begitulah cara kita bangkit dari pandemi ini ke dalam dan ke luar.
Enable comment auto-refresher