- Authors
- Illustrator
- Where does this book take place
- Related Ceremony or Holiday
- Related Env. Initatives
- ISBN
- —
- Original language
- English
- Link to Whole Story
- Words to Learn for this Book
Description
In English
An important lesson I’ve learned is that every place presents you with an opportunity to grow, you just need the courage to say yes! Bali gives everyone the opportunity to explore the outdoors (either in the mountains or underwater), and this gives everyone the chance to gain a new skill, make new friends or develop a love for the natural world. Recently, I have gotten the courage and determination to say yes to become a certified Open Water Diver. This experience has been incredibly rewarding, as I pushed myself out of my comfort zone, my friendships grew with those I trained with and my eyes were opened to the beauty of the underwater world. With this opportunity, I realised how pressing the issues of coral bleaching and unsustainable fishing actually are and am now more determined to be a part of the solution. From this, I will join a coral restoration project in Les Village because no matter how small we contribute, every action makes a difference. We must think about the global implications yet, take action locally.
The Balinese open up their island to all of us, foreigners and Indonesians so we can experience the island’s beauty and it is crucial for us to not take this for granted. I realise that a society which hugely depends on tourism has a risk, therefore respecting the customs and traditions in Bali should be a no brainer, as we would hope and expect the same of others if they are visiting our home. As of 25th March 2023, 76 foreigners have been deported from
Bali for reasons that range from overstaying visas to committing crimes. Although this is a small percentage compared to the number of tourists, in this digital era, their actions go viral and can harm the image of Bali. While Bali is well-known for its tourism because of its beauty, kindness and approachability, I believe that rules should be enforced in order to maintain the quality of tourism that this island offers.
Moreover, during my time here I’ve come to realise that it’s important to diversify and not put all our eggs in the same basket. During the pandemic, tourism was at a standstill which hit the people and local economy dramatically. Therefore, the Balinese have adapted to diversify their work portfolio such as farming, establishing small businesses or fishing. This lesson will carry on with me in the future, because it has shown me that trying different opportunities will help us to continue growing and adapting to an ever changing world.
I will continue to learn more lessons in Bali and am grateful for all the opportunities and experiences that I’ve gotten alongside the lessons that have come with it.In Balinese
Liu anak dot lakar ka Bali. K wala y n cara tiang, pulo en kakenang krana suba cara umah tiang padidi an suba tongosin tiang minab 3 taun. Bali suba ngajahin tiang ajah-ajahan an mabuat tur kaangon bekel di kauripan tiang .
Ajahan an mabuat an bakatang tiang uling Bali tuah tiap tongos pasti lakar ngamaang anak galah apang nyidang ngembangang d w kn . I raga tuah harus bani ngorang ya Bali masih ngamaang anak galah apang bisa nylahjah palemahan alam Bali sakadi di gunung utawi di pasih , tur ngamaang galah ka anak apang bisa makatang kabisan an baru, makatang pasawitran baru, utawi ngembangang tresnan unduk palemahan. Mara-mara en tiang bani tur dot milu dadi Penyelam Perairan Terbuka Open Water Diver an suba pasti misi pramana patran .
Galah en maguna sajan, dugas tiang nyidaang pesu uling zona nyaman tiang , pasawitran tiang ajak anak an milu dadi penyelam masih ngliunang tur unduk en bisa nga tiang nawang k nk n kalanguan bet n pasih . Galah en masih nga tiang ngeh unduk kaang-kaang an nyansan mamutih tur b an tusing lautanga kajuk, en masih an ngranayang tiang dot nempasin pikobet ento. An jani tiang dot milu proy k retorasi kaang di D sa Les krana tiang pracaya amongk n ja i raga mautsaha pasti lakar nemu asil. I raga patut ngenehang panglahlahn baan nglaksanaang utsaha lokal.
Krama Balin satata mukak pulo Bali ka anak l nan, anak asing lan krama Indon sia makejang apang nyidaang ngrasayang kalanguan pulo Balin . Nanging, i raga tusing harus nampi dog n. Tiang marasa y n krama an ngandelang pariwisata pasti lakar nemu pikobet. Ento ngranayang, anak an ka Bali patut ngajinin adat tur tradisi di Bali sakadi an satata kaaptiang ri kala ada anak an ngunya ka umah i ragan .
Nanging lacur, uli 25 Maret 2023 ada 76 anak asing an suba kulihang uling Bali krana pikobet unduk visa overstay nongos di Bali lebihan uling galah an suba katetepang visa tur nganti nga pikobet. Diastun ajin cenik kasaihang baan liun wisatawan an melah, k wala di jaman digital cara jani unduk ento enggal sajan viral tur ngusak citra Bali. Sak wala Bali kasub baan pariwisatan an langu, melah, tur makejang aluh, tiang pracaya unduk awig-awig an kabuat apang nyidaang nyaga kualitas pariwisata di pulo en .
L nan tek n ento, dugas tiang nongos dini, tiang mara ngeh y n i raga perlu diversifikasi ngembangang utsaha lan tusing ngejang taluh di kranjang an patuh buka sesenggak an maarti tusing ja ngaptiang di tongos ento dog n . Nanging, dugas enu ada panglahlah covid-19 pariwisata Balin mandeg ngranayang kraman lara tur konomi lokal nyansan ngrered. Ento awanan, krama Balin ngutsahayang apang nyidang ngalih gega n l nan makadi petani, mangunang utsaha, tur ada masih an mencar.
Papalajahan an bakatang tiang uling Bali en lakar lautang tiang nganti ka pungkur wekas, krana Bali suba ngamaang tiang galah tur nulungin i raga apang nyidaang ngembangang d w k di jaman cara jani an satata maubah-ubah.
Tiang satata lakar malajah uling Bali tur tiang bagia unduk galah an bakatang tiang en .
In Indonesian
Pelajaran penting yang saya pelajari dari Bali adalah bahwa setiap tempat memberi setiap orang kesempatan untuk berkembang. Kita hanya perlu keberanian untuk mengatakan ya!
Bali juga telah memberikan setiap orang kesempatan untuk menjelajahi alam terbuka (baik di pegunungan atau di lautan), dan memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan keahlian baru, menjalin pertemanan baru, atau mengembangkan kecintaan mereka pada alam. Baru-baru ini, saya mendapatkan keberanian dan tekad untuk bergabung menjadi Penyelam Perairan Terbuka (Open Water Diver) bersertifikat.
Pengalaman ini sangat bermanfaat bagi saya, bahkan ketika saya berhasil mendorong diri saya untuk keluar dari zona nyaman, persahabatan saya pun tumbuh dengan baik bersama dengan orang-orang yang ikut berlatih bersama saya dan pelatihan ini membuka mata saya terhadap keindahan kehidupan dunia bawah laut. Dengan kesempatan ini, saya menyadari betapa mendesaknya masalah memutihnya terumbu karang dan penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, yang membuat sekarang saya lebih bertekad untuk menjadi bagian dari solusi atas permasalahan tersebut. Dari sini, saya akan bergabung dengan proyek restorasi terumbu karang di Desa Les karena saya meyakini bahwa sekecil apapun kontribusi kita, setiap tindakan akan membuat perbedaan. Kita harus memikirkan dampak secara global dengan mengambil tindakan secara lokal.
Orang Bali membuka pulau mereka untuk kita semua, orang asing dan orang Indonesia sehingga kita dapat merasakan keindahan pulau itu. Namun sangat penting bagi kita untuk tidak menerimanya begitu saja. Saya menyadari bahwa masyarakat yang sangat bergantung pada pariwisata pasti akan menghadapi risiko, oleh karena itu penting bagi setiap orang yang berkunjung ke Bali untuk menghormati adat dan tradisi di Bali. Seperti yang kita harapkan ketika ada orang asing berkunjung ke rumah kita.
Sayangnya per 25 Maret 2023, ada 76 orang asing yang telah dideportasi dari Bali karena alasan seputar visa overstay (tinggal melebihi jangka waktu yang ditetapkan di visa) hingga melakukan tindak kejahatan. Meski persentasenya kecil dibandingkan jumlah wisatawan yang berkunjung dengan baik, namun di era digital ini, aksi mereka menjadi lebih cepat viral dan dapat merusak citra Bali. Meskipun Bali terkenal dengan pariwisatanya karena keindahan, kebaikan, dan kemudahannya, saya percaya bahwa aturan harus ditegakkan untuk menjaga kualitas pariwisata yang ditawarkan pulau ini.
Selain itu, selama berada di sini, saya menyadari bahwa penting untuk melakukan diversifikasi dan tidak menaruh semua telur kita di keranjang yang sama (pepatah yang berarti jangan hanya berharap pada satu hal saja). Namun memang selama pandemi, pariwisata sempat terhenti yang memukul masyarakat dan ekonomi lokal secara dramatis. Oleh karena itu, orang Bali telah beradaptasi untuk mendiversifikasi jenis pekerjaan mereka seperti bertani, mendirikan usaha kecil atau menangkap ikan.
Pelajaran yang saya dapatkan dari Bali selama ini akan saya teruskan di masa depan, karena Bali telah menunjukkan kepada saya bahwa mencoba berbagai peluang baru akan membantu kita untuk terus tumbuh dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah.
Saya akan terus belajar lebih banyak dari Bali dan saya berterima kasih atas semua kesempatan dan pengalaman yang saya dapatkan.Reviews
(change interface language in upper right corner to see reviews in other languages)No reviews added yet.
Videos
Nothing was added yet.
Enable comment auto-refresher